HIRAETH - PART 4

125 21 12
                                    

"Jennie, Kim Jennie"

Hanbin merubah ekspresinya menjadi terkejut.

"Marga kita sama"

"Hahaha benarkah?"

"Apa ini kebetulan? Kim Jennie? Kim Hanbin?"

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini"

"Lalu apakah kita ini takdir?"

"Alunan piano mu sangat indah" ucapnya mengalihkan pembicaraan mereka

"Kau menyukai alunan piano?"

Jennie mengangguk.

"Sangat, terasa menenangkan"

Saat mereka tengah mengobrol, suara perempuan berjarak 50 meter dari keduanya membuat mereka menoleh.

"Ayo pulang, latihan ku sudah selesai"

Hanbin mengangguk kepada lisa dan mengambil tasnya yang ada di dalam ruang music dan tak lupa menguncinya kembali.

"Aku harus pulang sekarang, kalau begitu aku duluan jennie-shi"

Hanbin menghampiri lisa dan berjalan menuju parkiran bersama.

"Pasti mereka sangat serasi" ucap jennie

Jennie berjalan menuju halte yang tak jauh dari sekolahnya.

"Hari pertama aku sekolah berjalan dengan lancar, ku harap seterusanya akan seperti ini Tuhan"

Bus yang akan mengantar jennie menuju rumahnya pun datang, ia menaiki bus tersebut dan memakaikan earphone dengan alunan piano dari ponselnya.

°°°

Hanbin dan Lisa telah sampai di depan kediaman mewah milik keluarga Lisa tersebut.

"Ada bunda dan ayah di dalam, kamu mau menyapa?"

"Baiklah tapi aku tak akan lama"

Hanbin dan Lisa turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah megah tersebut.

"Bunda Ayah"

"Oh anak Bunda, eh ada hanbin"

Hanbin tersenyum canggung.

"Selamat sore tante dan Om"

"Oh iya selamat sore, Nak Hanbin" ucap ayah dari Lisa, Eun Ji Won

"Terimakasih sudah mengantar anak tante ya, Hanbin"

"Sama-sama tante, kalau begitu Hanbin pamit pulang ya"

"Oh iya hati-hati Nak"

Hanbin mengangguk dan memberi hormat kepada kedua orang tua dari kekasihnya itu. Lelaki itu melanjukan mobilnya menuju rumah yang sudah ditempatinya selama enam belas tahun itu.

Rumah megah dengan nuansa klasik yang bahkan membuat kesan hening itu terasa sangat menyakitkan. Hanbin berjalan menuju kamar tidurnya tanpa ada seorang pun yang menyambut kepulangannya.

Ttok ttok ttok

"Masuk"

Seorang perempuan cantik yang terpaut usia tiga tahun dengannya itu masuk.

"Lo gak datang kontrol?" tanya perempuan itu

"Malas"

"Aish! Kim Hanbin jangan bilang kalo lo juga gak minum obat!"

"Nyonya Kim Jisoo yang terhormat bisa gausah ngomel? Kuping gua lama-lama terganggu tiap lo ngomel"

Kim Jisoo perempuan cantik yang satu tahun lagi akan menginjakkan umurnya di angka dua puluh tahun itu merupakan kakak kandung dari Hanbin. Kakak sekaligus satu-satunya orang yang menyayanginya dan menjadi seseorang yang dicintai oleh Hanbin bahkan melebihi kedua orang tuanya itu.

HIRAETH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang