HIRAETH - PART 44

73 14 3
                                    

Siapkan lagu Mahalini - Bawa Dia Kembali yaa.


Hari menjelang sore, perempuan itu membawa seember air hangat menuju ranjang dimana Hanbin terbaring.

"Hanbin-ah, taukah kamu hari ini semua orang baik padaku"

Perempuan itu mengusapkan lap ke tangan Hanbin membasuhnya lembut.

"Mereka memberikanku semangat untuk pertama kalinya"

Jennie tersenyum sangat tulus kepada lelaki itu.

"Aku bahkan tak menyangka, kau juga tak menyangka hal ini akan terjadi bukan, Hanbin-ah?"

Tak ada jawaban dari lelaki itu membuat hatinya teriris.

"Kau harus bangun Tuan Kim, kau belum memenuhi janjimu memberiku tujuh hadiah"

Air mata itu kembali jatuh dari mata cantiknya, seorang dokter datang dari arah pintu dan menghampiri Jennie yang sedang menundukan wajahnya.

"Jennie-shi?"

"Ah ya selamat sore, anda siapa?"

"Aku dr. Yang"

"Ah iya dr. Yang, maaf aku belum terlalu mengenali suaramu"

"Tidak apa, kau sendirian disini?"

Jennie mengangguk menjawab lelaki tua itu.

"Kau pasti terkejut mendengar kabar kekasihmu ya?"

"Ya, bahkan hingga aku tak bisa menerimanya"

"Kau tak perlu khawatir kondisinya semakin membaik, kita hanya perlu berdoa agar Tuhan segera mengabulkan keinginan kita untuk kembalinya Hanbin"

"Aku menjadi sedikit lega, bagaimana dengan kondisi penyakitnya?"

Lelaki tua itu tersenyum dan menghampiri Hanbin yang terbaring.

"Apa kondisinya semakin buruk?" ucap Jennie panik

"Dia sudah bertahan selama ini"

"Apa penyakit itu tak bisa sembuh secepatnya?"

"Dia bisa sembuh, Jennie-shi"

Dr. Yang mengusap pundak gadis itu menguatkan.

"Kau tahu dia lelaki yang hebat bukan? Jangan khawatir kan soal itu, penyakitnya telah membaik karena dia sering meminum obatnya"

Jennie tersenyum dengan bahagia, setidaknya perkataan itu membuatnya lebih percaya bahwa keadaan Hanbin akan kembali normal.

"Kita tunggu saja" ucap lelaki tua itu lagi

Jennie mengangguk dengan semangat, dr.Yang keluar setelah mengecek keadaan Hanbin dan dikatakannya bahwa kondisi lelaki itu semakin membaik.

Malam datang, Jisoo sudah kembali ke rumah sakit sendirian tanpa ditemani Bobby. Ia sudah membawa beberapa pakaian ganti untuknya juga Hanbin.

"Jennie-ya, kau pulang saja biar aku yang menjaganya malam ini"

Jennie terdiam sesungguhnya ia ingin terus berada di samping Hanbin hingga lelaki itu membuka matanya. Walaupun ia tak tahu dengan pasti kapan dia bersedia untuk kembali, ia hanya ingin menunggu.

"Aku akan selalu mengabarimu tentang kondisi terbaru Hanbin"

Jisoo menghampiri Jennie dan menggenggam tangan kekasih dari adik lelakinya itu.

"Tunggulah di rumah dengan berdoa untuk kesembuhannya"

Jennie mengangguk, selepas mengusap kening Hanbin perempuan itu berjalan ke luar dari rumah sakit sambil menunggu taksi yang lewat. Seseorang menabrak tubuhnya dengan keras.

HIRAETH | ENDWhere stories live. Discover now