HIRAETH - PART 10

92 23 9
                                    


Di pagi hari itu, Hanbin sudah bangun sejak pukul 06.00 pagi. Ia melihat bahwa perempuan itu masih tertidur. Hanbin berjalan ke sisi ranjang Jennie untuk berpamitan pada gadis itu. Senyuman tercetak diwajahnya kala melihat wajah tenang dari Jennie.

"Aku akan pergi ke sekolah, nanti siang aku kembali"

Lelaki itu mendekatkan wajahnya untuk mencium kening Jennie. Sangat tulus dan lembut lalu ia mengusap pelan puncak kepala gadis itu. Hanbin berjalan menuju ruang perawat yang berjaga di ruangan VIP ini.

"Tolong jaga wanita di ruang 216 dan sampaikan bahwa aku pergi sekolah jika ia bangun nanti"

"Baik"

Hanbin melajukan mobilnya menuju sekolah. Ia tak tahu akan terjadi apa lagi hari ini setelah kejadian hebat kemarin. Hanbin berjalan menuju kelasnya yang telah disambut oleh kedua temannya disana, Bobby dan Donghyuk.

"Woy lo gak balik ke rumah?" tanya Bobby

Hanbin mengangguk lalu ia duduk di kursi tempatnya.

"Gue harus jaga dia"

"Lo harus ingat Bin, lo punya Lisa" tegas Donghyuk

"Gue udah putus"

Bugh

Satu pukulan dilayangkan Donghyuk pada lelaki di sampingnya itu. Lelaki itu terjatuh hingga menimbulkan suara gaduh di ruangan.

"Ada masalah apa lo hah?!"

"LO YANG MASALAH HANBIN"

"Udahlah gua gak ngerti maksud lo"

Hanbin berdiri lalu ia berniat untuk keluar dari kelas ini, tetapi laki-laki yang dipenuhi amarah itu memukulnya sekali lagi.

"GUA GAK MAU IKUT CAMPUR URUSAN LO BIN, TAPI UNTUK KALI INI LO UDAH KELEWATAN"

"Hyuk udah tahan emosi lo" ucap Bobby menahan tubuh Donghyuk

"LO MIKIR ANJING! LO UDAH PUNYA LISA! DAN LO MASIH MENTINGIN ITU CEWEK BUTA!"

Bugh

Hanbin melayangkan satu pukulan ke arah Donghyuk.

"JANGAN LO SEBUT DIA DENGAN MULUT SAMPAH LO ANJING!"

Bugh

"LO SAMA AJA KAYA ORANG LAIN, BANGSAT!" ucap Hanbin marah

Perkelahian antara Hanbin dan Donghyuk akhirnya terjadi. Hanbin menghentikan pukulannya dan berdiri. Ia berjalan keluar dengan amarah yang masih menggebu di dadanya.

"Hanbin!" teriak seseorang

Lelaki itu tetap berjalan tanpa menoleh kepada siapa yang memanggilnya tadi.

"Kamu kenapa sih?!"

"Lepas" ucapnya dingin

"KARENA CEWEK BUTA ITU KAMU MELAKUKAN HAL INI SAMA AKU HANBIN!"

"Jangan sebut itu lagi"

"KAMU PACAR AKU! KENAPA KAMU MASIH PEDULI CEWEK BUTA ITU SIH!"

"Lisa! Gua bilang jangan sebut hal itu"

"EMANG BENAR! DIA BUTA HANBIN"

Bugh

Hanbin memukul dinding itu dengan sangat keras hingga tangannya mengeluarkan darah yang segar.

"Pergi!" ucapnya semakin dingin

"GAMAU!"

"Oke gua yang pergi"

HIRAETH | ENDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin