HIRAETH - PART 34

70 21 0
                                    

Pagi menuju siang, setelah mereka berdua menyelesaikan sarapan bersama. Jennie memutuskan agar keduanya pulang lebih awal setelah apa yang terjadi tadi.

"Kau benar akan pulang?"

"Hanbin kamu harus istirahat"

"Aku sungguh tidak apa-apa"

Jennie terdiam

"Ayo kita jalan-jalan sebentar"

"Hanya sebentar ya"

"Iya sebentar"

Hanbin melajukan mobilnya lagi, walaupun tanpa tujuan yang pasti ia hanya ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan gadisnya.

"Mau ke suatu tempat?"

Jennie berpikir sebentar.

"Sekarang giliran kita pergi ke tempat yang kamu inginkan, Hanbin-ah"

"Tempat yang aku inginkan?"

Jennie mengangguk dengan pasti, lelaki itu melajukan mobilnya ke suatu tempat dengan desain dan suasana yang klasik.

"Ayo turun"

Hanbin membukakan pintu untuk perempuannya itu, ia menggenggam tangan jennie di sepanjang jalan.

"Kita berada dimana?"

Hanbin menggerakan jarinya di atas telapak tangan perempuan itu sesuai dengan nama tempat yang tengah mereka kunjungi saat ini.

"Museum musik?"

"Ayo kita menghabiskan waktu di hobby kita bersama"

Jennie tersenyum, mereka pergi untuk berkeliling museum musik yang telah dibuat beberapa puluh tahun yang lalu. Keduanya bersenang-senang melepaskan penat dengan menyalurkan hobby mereka bersama.

"Ayo kita berfoto, Hanbin-ah"

Hanbin mengeluarkan kameranya dan memotret dirinya dengan Jennie. Setelah acara berfoto, keduanya pergi untuk menjelajahi seisi museum musik itu.

"Dengarkan ini"

Hanbin memainkan piano yang ada disana dan menghasilkan melodi yang sangat indah. Gadis itu tersenyum dan menghampiri Hanbin.

"Alunan yang indah" puji Jennie

"Mau mencobanya?"

Jennie mengangguk dengan semangat, lelaki itu menuntun Jennie untuk duduk tepat di tengah piano itu. Menuntunnya menghasilkan alunan yang indah untuk di dengar.

"Bermain piano kuharap aku bisa"

"Kau akan bisa suatu saat nanti aku yakin" ucap lelaki itu dan tersenyum

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke salah satu toko yang berada di dalam museum itu. Disana terdapat banyak miniatur-miniatur alat musik dan semua hal yang berbau musik. Hanbin pergi tanpa sepengetahuan Jennie saat perempuan itu sedang fokus berkeliling.

"Hanbin?"

Tak ada jawaban dari seseorang yang ia panggil.

"Hanbin-ah? Kamu dimana?"

Tangan melingkar di pinggangnya membuat gadis itu terkejut seketika.

"Ini aku, cantik"

"Hanbin? Kau dari mana saja?"

Hanbin terkekeh.

"Aku membeli hadiah untukmu"

"Kim Hanbin, apalagi ini?"

"Buka dulu hadiah keenam"

Jennie membuka bingkisan dari tangan Hanbin.

"Ini kan?"

HIRAETH | ENDWhere stories live. Discover now