HIRAETH - PART 19

71 22 3
                                    

Play song MY EVERYTING by NCT U 

Pagi hari ini Jennie bersiap untuk berangkat menuju sekolah. Berbeda seperti hari-hari sebelumnya, ketakutan itu semakin menjadi-jadi. Ia terlalu takut bahkan hanya untuk menginjakan kaki di sekolah itu. Dering telepon masuk yang berasal dari ponselnya berbunyi. Ia tahu betul siapa yang menelponnya di pagi hari ini dari suara dering yang lelaki itu setel khusus untuknya.

Matanya yang tak dapat membaca nama dari sang penelpon membuatnya melakukan hal itu. Dia Hanbin, lelaki yang datang ke dalam kehidupannya sebagai pangeran berkuda yang menolongnya.

"Keluarlah"

Jennie mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan Hanbin di seberang telpon sana, karena tak ada obrolan bahwa Hanbin akan menjemputnya.

"Aku berada di luar untuk menjemput, duniaku"

"Ya! Kim Hanbin! Jangan seperti itu"

Terdengar suara kekehan dari seberang telepon. Jennie tersenyum dan berjalan keluar pagar rumahnya.

"Maju dua langkah" ucap lelaki itu

Jennie menuruti perintah dari pria itu.

"Geser satu langkah ke kanan"

Jennie tersenyum dan tetap mengikuti perintah Hanbin.

"Apa yang kau lakukan, Hanbin-ah?"

Cup

Lelaki itu mencium tepat di kening gadis yang berdiri di depannya. Ciuman yang sangat lama. Entah kenapa dadanya merasakan sesak.

"Tetaplah menjadi duniaku, aku membutuhkanmu"

Jennie mengangkat tangannya untuk mengelus pipi Hanbin dirasakannya pipi itu basah.

"Apa harimu berat?"

Hanbin memeluk tubuh Jennie.

"Hanbin-ah"

"Biarkan ini sebentar"

Jennie tak membalas perkataan Hanbin lagi. Ia hanya memeluk lelaki itu dalam diam. Terdengar isakan-isakan kecil di telinganya. Kenapa? Apa yang salah dengannya?.

"Aku akan disini, Hanbin-ah"

Jennie mengelus kepala belakang Hanbin dengan sangat lembut.

"Aku akan selalu disini, aku ada disini"

Hanbin menelungkupkan wajahnya di bahu perempuan itu. Bayangan kejadian semalam membuatnya tak dapat menahan air matanya untuk tidak keluar.

Flashback On

"Hanbin! Kesini kamu!"

Hanbin berjalan dengan malas ke arah ayahnya itu.

Plak

"Berani-beraninya kamu!"

Hanbin tersenyum kecut, lagi dan lagi.

"Anak bodoh! Apa yang kamu lakukan?! Cepat kembali pada Lisa!"

"Itu tidak akan pernah terjadi"

Bugh

Tubuhnya terhuyung jatuh ketika pukulan keras di dada sebelah kiri diterimanya. Dadanya semakin sesak, ia kesulitan untuk bernapas.

Bugh

Pukulan itu berpindah ke perutnya, ayahnya menendang perut Hanbin dengan sangat keras membuat lelaki itu kesakitan.

"Penyakitmu itu sudah merepotkan! Kau seharusnya mempunyai otak! Turuti apa mauku jika kau masih ingin untuk aku biayai mengurus penyakit yang sama bodohnya itu denganmu!"

HIRAETH | ENDWhere stories live. Discover now