HIRAETH - PART 13

71 20 4
                                    


Jennie bekerja di minimarket hingga pukul sepuluh malam. Ia hendak menutup pintu minimarket saat ada seseorang menahan pintu tersebut. Lelaki itu mendorong pintu minimarket dengan keras.

"Tuan tapi kami sudah tutup"

"Kau menolak pelanggan?! Mana bosmu!"

"Tuan tapi toko ini sudah waktunya tutup, anda bisa datang esok hari lagi"

Lelaki itu mendorong tubuh Jennie hingga ia terjatuh ke lantai.

"Jangan menghalangi jalanku"

Lelaki itu berjalan ke arah minuman dan mengambil beberapa botol soju dari mesin pendingin. Setelah mengambilnya laki-laki itu berjalan keluar tanpa membayar minuman tersebut.

"Kau harus membayarnya"

"Aku tidak ingin membayarnya! Lantas kau mau apa hah?!"

"Kau harus tetap membayarnya, Tuan"

Lelaki berbadan besar itu mendorong tubuh Jennie lagi dengan lebih keras.

"Diam!"

Bugh

Lelaki besar tadi terkapar di tanah karena pukulan keras dari seseorang. Lelaki itu menatap marah kepada siapa yang telah memukulnya.

"Kau tak apa?"

"Hanbin" ucap Jennie yang mengenal suara itu

Hanbin berdiri dan hendak melayangkan pukulan lagi terhadap orang yang sudah mendorong tubuh Jennie hingga ia terjatuh. Namun, Jennie menahan tangannya agar ia tak memperpanjang masalah itu.

"Aku tidak apa-apa, pria ini sedang mabuk sehingga berbuat hal seperti itu Hanbin-ah"

"Tetap saja, dia telah kasar padamu, Jennie-ya"

Jennie menggeleng ia menggenggam tangan Hanbin dengan erat.

"Biarkan saja ya, aku tak mau kau terkena masalah"

Hanbin melemparkan tubuh lelaki itu dan menghampiri Jennie lagi. Ia membantu wanita itu untuk bangun.

"Biarkan aku telepon polisi dahulu"

Jennie mengangguk. Polisi datang dan langsung membawa tubuh lelaki besar itu. Setelah kepergiannya pintu toko ditutup, Hanbin menarik tangan Jennie menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dengan toko.

Hanbin mendudukan perempuan itu di kursi penumpang dan berjongkok di depannya. Ia mengeluarkan kotak P3K yang ada di mobilnya untuk mengobati luka di kaki Jennie.

"Kenapa kau bisa kemari?"

"Aku mengikutimu"

"Mengikutiku? Sejak kapan?"

"Pulang sekolah"

Mata jennie terbelalak kaget.

"Kenapa kau tak pulang?"

"Aku pulang saat kamu bekerja tadi"

Hanbin telah selesai mengobati luka yang ada di lutut dan lengan Jennie.

"Masuklah aku antarkan pulang"

Baru saja Jennie ingin menolaknya namun lelaki itu memotong perkataannya.

"Jangan menolakku lagi, Jennie-ya"

Jennie pasrah, setelah Hanbin mengubah posisi duduk gadis itu dan menutup pintu disampingnya. Ia berjalan menuju kemudi yang ada di sisi lainnya dan melajukan mobil itu.

HIRAETH | ENDOn viuen les histories. Descobreix ara