cerita sore

552 60 0
                                    

Maya mematut penampilannya di depan lemari yang merangkap kaca dikamarnya,
Baju gamis modern berwarna mocha menjadi pilihan Maya Untuk Acara lamarannya.

Rambutnya yang dia roll sedari siang telah di lepas,rambut sepunggungnya  kini terlihat Cantik bergelombang. make up tipis hasil belajar (pemaksaan) Dari ulfa pun telah dia aplikasikan.

Setelah puas Dengan penampilannya Mata Maya Tak sengaja menatap kaleng bekas monde diatas lemarinya, ada perasaan hangat sekaligus nyeri menyelusup dihatinya.

Ketukan pintu menyadarkan lamunan Maya
"May, hayu..keluarga Bu endah udah datang"ujar emak 

Maya mengangguk Dan mengikuti langkah emaknya berjalan keruang Tamu yang hanya beberapa langkah Dari kamar Maya.

"Wah ini Maya nya ya?"ujar pak sapardi 
"Disamperin atuh a, calon istrinya"guyon nya yang langsung dihadiahi tawa Dari semua orang yang berada diruang Tamu Maya

Maya menunduk, wajahnya bersemu merah tangannya sedikit bergetar saat menerima uluran tangan Dari seorang Pria yang Maya taksir berusia 1 atau 2 tahun diatasnya.

Parasnya tampan Dengan kacamata membingkai diwajahnya, tubuhnya tinggi kurus Dengan bahu tegap

Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan bisik hati Maya

Jika bukan Karna perjodohan ini, mustahil Maya bisa berjodoh Dengan lelaki tampan disampingnya

"Kasep(ganteng*) kan may anak Ibu?"Tanya Bu endah
Maya Tak bisa menjawab hanya semu merah di wajah nya yang semakin kentara

"Haha Kayanya Maya nya masih Malu malu pak Bu"ujar Wa usep
"Eh jangan Malu malu atuh geulis(Cantik*) sini duduk disamping ibu"ujar Bu endah merangkul Maya 

"Ya udah dimulai Aja Acara nya sebelum magrib"ujar Wa usep
"Boleh, hayo pak.. Bapak yang ngomong"ujar Bu endah

"Pak usep Bu Ayi begini, kedatangan  saya beserta keluarga kesini memiliki niatan baik buat mempererat tali silaturahmi keluarga Kita, Neng Maya sudah punya Pacar?"Tanya pak sapardi

Maya menatap perlahan kearah depan Untuk menjawab ucapan pak sapardi tapi urung saat menangkap mata lain yang juga menatapnya

"Hayo atuh may dijawab,jangan nunduk Aja"goda Wa usep

"Masih sendiri pak"ujar Maya Dengan kepala menunduk
"Alhamdulillah, begini bapak juga punya anak laki laki masih sendiri padahal usia udah Tua,mau 30 tahun Kalo Gak keberatan Neng mau Gak bapak nikahin Sama Anak bapak yang ini?"Tanya pak sapardi sembari merangkul putranya

Maya merasa tangannya teramat dingin memilin Satu Sama lain, dia menatap emaknya yang tersenyum tipis

Bissmillah bisik Maya dalam hati

"mau Pak"
"Alhamdulillah"ujar semua serentak
"Tapi, Maya punya syarat pak "ujar Maya cepat
"Apa syaratnya"ujar pak sapardi, ruangan agak hening

"Maya cuma punya emak,Kalo A gugum Gak  keberatan, Maya mau tetep kerja nantinya biar emak Gak Usah kecapean kerja"ujar Maya

"Tuh Gum, itu syarat Dari Maya Terus gimana menurut kamu?"Tanya pak sapardi menatap putranya

"saya gak keberatan asal kamu gak melupakan kewajiban kamu terhadap saya nantinya, bahkan kalo nanti kamu mau bawa emak ikut Sama Kita juga Gak masalah"

"Eh Terus nanti mama Gak ada temen dong?"protes Bu endah
"kan Beberapa bulan lagi juga yoga selesai kuliah ma"ujar pak sapardi

"Yah nanti Kalo yoga juga kerja dijakarta kaya gugum gimana pa?"
"Kan papa ada?"
"Papa mah Gak asik diajak ngobrol, Gak kaya Ayi mau dengerin semua cerita mama"

"Terus mau nya gimana?"Tanya pak sapardi Sabar
"Ayi tetep disini nemenin mama, Maya biar di boyong a gugum jadi aa juga bakal sering pulang"ujar Bu endah

"Gimana gum, may?"
Maya menatap emak yang mengangguk

"Maya setuju pak Bu"
"Aa juga setuju Kalo Maya setuju"ujar gugum

Merindu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang