halaman belakang

304 43 0
                                    

Setelah hari tiap hari maya akan menemani Jung setelah pekerjaannya selesai, Jung yang mulai nyaman tidak ingin dipanggil den oleh maya dan dia juga benar benar menanyakan soal pelajaran kepada Maya.

Maya Dengan sabar mengajari Jung dan bercerita apa Saja yang sekiranya menarik.

Jung terkadang mengerutkan Alis dalam mendengar cerita Maya soal kampung halamannya, ngobrol Dengan orang kaya Aja sulit apalagi Dengan Jung yang pasti memiliki kultur budaya yang berbeda Karna tinggal lama di Korea.

Jung mulai terbuka,dia menceritakan sedikit sedikit potongan kenangan masa lalu nya.

bahkan yang Tak disangka maya,Jung bercerita soal keluarga sang ayah yang tak satupun yang mau mengurusnya.


"Sini jung"Ujar maya sembari menarik Jung duduk dihalaman belakang.
J

ung duduk Dengan kikuk disamping maya,Maya tersenyum melihat Jung menunduk

"Ni den diminum teh camomile nya"ujar Bi umi menyodorkan cangkir
"Nih saya juga bikin kue red velvet kesukaan Aden"ujar Mbak Mirna

Ya, Maya sudah memutuskan membuat terobosan Baru Dengan mengajak Jung berbaur Dengan pekerja lain.

Jung meminum teh nya pelan, maya mengangsurkan kue kepada jung
"Buka mulut nya, Aaaa..."ujar maya
Jung menggeleng
"Aaaa... Ayo,satu suaaaaap aja" 
Jung pasrah menerima suapan maya

"Bibi juga mau nyuapin"seru bi umi
"Saya juga mau"ujar bi nenden antusias
Mereka berebut menyuapi jung, jung dengan ragu menatap maya, maya mengangguk.

Jung menerima suapan dari bi nenden dan bi umi bergantian, semua pekerja sontak bersorak senang dan jung tersipu malu

Hati maya menghangat, menghibur jung sama seperti membalut luka hatinya sendiri.
Luka karna mendengar rintih kesakitan bapak,luka melihat emak yang selalu memakai koyo cabe  ditangan,kaki dan punggungnya serta luka karna harus mengorbankan cita cita serta masa remajanya untuk bekerja.
Tapi entah mengapa karna jung rasanya  tidak apa apa.

"Den, jangan sungkan sama bibi sama yang lain ya.. Kami semua teh sayang sama aden"ucap bi nenden mengusap kepala jung
Jung hanya mengangguk

"Iya den, kalo mau apa atau ada apa apa bilang aja"ujar bi umi
"Kita juga masih sanggup ngajakin aden main lari larian.. Swear"ujar iin
"Itu mah kamu aja sama maya, kami mah udah nggak"kilah bi nenden

Semua tertawa mendengarnya dan untuk pertama kalinya jung menyunggingkan senyum dihadapan mereka semua.

Merindu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang