perkara toilet

360 34 0
                                    

"Sini masuk may,kenalin ini Tuan Sudarsono"ujar Bu nenden memperkenalkan Maya pada sosok laki laki awal 40 an yang sangat tampan

"Maya pak"ujar Maya mencium lengan pak sudarsono takzim, pak sudarsono tersenyum geli melihatnya

"Usia kamu berapa?"
"15 tahun Pak"
"Kenapa Gak sekolah?"
"Gak ada biaya pak,saya juga pengen Bantu emak saya dikampung"

Pak sudarsono menghela nafas berat, sebetulnya dia tidak begitu berkenan mempekerjakan ART dibawah Umur.

Akan tetapi melihat sikap polos Maya dan mendengar cerita Bi nenden Tentang kondisi keluarga Maya membuat pak sudarsono urung memulangkan Maya ke kampung.

"Ya sudah, kamu ikut Bi nenden kebelakang nanti dia yang ajarin kamu"

"Saya diterima Pak?"ujar Maya Dengan Mata berbinar,Pak sudarsono mengangguk.

"Asal kamu jujur,saya rasa tidak ada salahnya"ujarnya tersenyum tipis
"Alhamdulillah,makasih banyak ya pak"ujar Maya senang
"Kalo gitu Kami Pamit kebelakang Tuan"ujar Bi nenden

Maya sangat Senang diterima bekerja disini karna sebelum nya Bu nenden Memang me wanti wanti Maya jika pak sudarsono Tak setuju Bu nenden akan mengantarkan Maya kembali ke kampung.

Maya kini tengah di Kenal kan Dengan 6 ART lain, ternyata Pak sudarsono adalah orang yang pemilih dan tertutup dia hanya mempekerjakan sedikit orang di dalam rumah.

Berbeda dengan pekerja laki laki yang cukup  banyak tetapi mereka hanya bertugas mengurus kebun Dan merangkap sebagai staff keamanan Dan hanya sedikit yang memiliki izin Untuk masuk kedalam rumah.

"Maya bisa masak?"Tanya Bi umi
"Masak air Sama nasi"
"Yang Lainnya?"
"Maya bisa bikin sayur bening Sama tumisan tapi yang Rumit mah Gak bisa"
"Oh nanti Bi umi ajarin, Maya kerjanya yang gampang Aja dulu nanti biar iin yang ngajarin"
"Iya makasih ya Bu"
"Bi umi Aja"
"Nggak ah, Usia Bu umi jauh diatas Maya Gak sopan Kalo Maya panggil Bi"
Bi umi tersenyum lalu mengangguk
"In, Kamu ajarin Maya caranya ngebersiin kamar Mandi"
"Oke siap"ujar iin Sambil hormat

***

"Teh iin udah lama kerja disini?"
"Mau 4 tahun"
"Oh"Maya mengangguk
"Lo panggil gue nama atau mbak Aja jangan teteh aneh dengernya"
Maya tersenyum mengangguk

"lo pasti cepet ngerti cara ngebersiin kamar mandi,soalnya disini kamar mandinya Gak banyak cuma ada 12,jadi sekali dikasih Teori lo pasti langsung hafal karna praktek berkali kali"ujar iin terkikik
Maya tercengang sekaligus takjub mendengarnya

"Santai Aja, muka lo tegang amat, hayu gue ajarin"

Maya hanya mengangguk, bingung bereaksi seperti apa? dia bertanya tanya dalam hati berapa banyak orang yang tinggal di rumah ini mengingat dirumahnya yang ditinggali 3 orang Saja hanya memiliki 1 buah kamar Mandi 

"Udah ngertikan caranya?"Tanya Iin
"udah Mbak"
Hayu ke kamar Mandi berikutnya"
iin memperhatikan Cara kerja Maya membersihkan  kamar mandi Dan mengangguk puas melihat hasil nya.

Setelah selesai membersihkan kamar mandi lantai 1 dan 2 Mereka naik lantai 3

Maya masih belum terbiasa menaiki lift Dan hanya bisa mencengkram kuat pegangan troli tempat Alat alat kebersihan

Saat sampai lantai 3 HP Iin bergetar

"Lo udah bisakan ngerjain sendirikan?gue angkat telpon Dari ibu gue dulu bentar ya? Tuh kamar mandinya diujung"

Maya mengangguk Dan bergegas ke tempat yang ditunjukan Maya.

Maya masih berdecak kagum Dan Baru percaya cerita di sinetron jika kamar Mandi bisa disekat sehingga hanya basah dibagian bath tub atau shower Saja 

"Mak, bahkan disini lebih bagus Dari pada rumah disinetron mak"gumam maya

Maya mulai melakukan tugasnya, mengambil handuk yang telah terpakai Dan mengganti Dengan yang baru, mengganti tissue yang kebetulan habis, mengepel lantai Dan  Mulai membersihkannya toilet duduk (mengingat Instruksi iin yang mengatakan harus selalu menyikat minimal 3x seminggu)  saat akan memencet tombol flush maya baru sadar bahwa tidak menemukannya

Maya mengerutkan kening Dan mencari kesana sini tapi tetap tidak menemukannya Sementara disana tidak ada gayung

"aduh mana sih pencetannya?"gumamnya lirih,

karna tak juga menemukannya maya mengintip keluar mencari sosok Iin tapi tidak menemukannya, maya menghela nafas dan kembali ketoilet

"Ini kali ya? Cobain Aja lah"ujarnya setelah menimbang berkali kali Dan mulai memutar putaran disamping toilet,tapi naas air Malah bersimbur keluar Dari toilet duduk tersebut Dan membasahi baju Maya, Maya yang kaget Dan Panik berusaha mematikannya tapi putaran itu Malah copot

"To-to-tolong"teriak Maya Panik
Air Terus menyeprot ke arahnya,Tiba tiba
Seseorang datang Dan membantu mematikannya

Maya megap megap, bajunya Kuyup dengan wajah Dan rambut yang Ikut basah 

"Mbak mau Ngapain sebenernya?"
"Sa-sa-saya mau nyari tombol buat nyiram air,tapi Malah air nya muncrat kebadan saya"ujar Maya terbata

Jung mulai menelaah
"Yang ini?"jung memencet tombol flush yang memang menempel pada dinding, tak lama kemudian air mengalir menghilangkan busa sabun.

"Oh yang itu"ujar Maya lemah kehabisan tenaga Karna Panik

Jung meneliti penampilan Maya yang nampak pucat dan mengenaskan, Maya nampak seperti kucing kampung yang Baru terkena hujan

Tubuh Jung bergetar,Tak lama senyum nya terbit Dan berubah menjadi tawa. Tawa yang sangat keras Hingga memancing perhatian pak sudarsono beserta Beberapa pekerja.

"Ada apa Jung?"Tanya Om nya kaget melihat jung tertawa

Jung berbalik menatap Om nya Sambil menunjuk Maya Dengan cengiran lebar

"Mbak nya basah om,kecipratan air"ujar Jung masih Dengan tawa menghiasi wajahnya

Itu yang silver diatas toilet, ternyata tombol flush yang maya cari cari dari tadi haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu yang silver diatas toilet, ternyata tombol flush yang maya cari cari dari tadi haha

Merindu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang