extra part

602 54 0
                                    

Maya terbangun dari tidurnya, dia melihat jas yang tersampir menutupi tubuhnya dan mengedarkan pandangan.

Pasti lagi meeting tebak maya

Selalu seperti ini sejak 2 bulan yang lalu, tepatnya sejak jung memperistrinya.

Jangan berfikir pernikahan dadakan keduanya seperti disinetron azab yang membuat pemeran wanitanya diacuhkan oleh sang suami karna Jawabannya TIDAK!!!!

Jung memang cenderung diam dan berbicara seperlunya, dia juga tak pernah sedikitpun menyinggung perihal masalalu mereka.

Akan tetapi terlepas dari itu semua, kehidupan pernikahan mereka berjalan normal seperti suami istri lainnya. 

Jung benar benar meminta haknya pada maya yang membuat maya ingin menangis pada awalnya

dimana adiknya yang polos!

Tapi sudah barang tentu kata kata ditelan sendiri olehmaya, dia tak berani menolak jung.

selain karna takut dikutuk malaikat, dia juga segan melihat pembawaan jung yang sekarang.

Dia jung tapi bukan benar benar jung, ah entah lah maya pusing mendeskripsikannya.

Pokoknya jung yang sekarang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja!
Dan jung melibatkan maya saat dia bekerja baik itu siang ataupun  malam. 

Pipi Maya bersemu, dia segera menggeleng sambil menepuk nepuk pipi. mengenyahkan fikiran gila yang baru saja hinggap dikepalanya.

"Kenapa dipukul?"

"Kamu udah selesai meeting nya?"tanya maya kaget menatap jung di ambang pintu

Jung tak menjawab malah duduk di samping maya dan mengusap pipi maya.

" pipinya kenapa dipukul?"ulang jung
"Gak apa apa, tadi cuma ngehalau ngantuk"

"Lain kali jangan,mending kamu tidur... pipinya jadi merah tuh, nanti kalo sakit gimana?"

aduh.... Jung kamu sadar gak sih aku ini maya? Kamu sampe kapan sih gila nya!!! batin maya meronta

"Permisi, eh pak maaf mengganggu"ujar sekertaris jung nampak tak enak hati

"Kenapa?"tanya jung datar sedikit memalingkan wajahnya

"untuk acara besok ada beberapa wartawan yang ikut meliput, boleh?"

Jung berfikir sejenak dan mengangguk samar

"Kalo begitu saya undur diri"

Jung kembali memfokuskan tatapannya pada maya sambil kembali mengusap pipinya, maya hanya tersenyum canggung.

"Besok kamu ikut aku ya?"

Maya mengangguk pasrah, dia bisa kemana? biasanya juga rutinitas maya hanya menemani jung seharian.

Merindu (End)Where stories live. Discover now