penguntit

323 37 3
                                    

Maya menengok ke Kiri Dan kekanan Dengan gugup, dia merasa selama bekerja beberapa hari ini dia terus diawasi.

Tubuhnya meremang, mengingat bahwa rumah ini ternyata hanya ditinggali Jung Dan pak sudarsono.

Sementara pak sudarsono sudah Pergi bekerja pagi tadi Dan Jung sudah pasti ada ditaman depan dekat air mancur.

Maya mempercepat langkah Kalinya setelah yakin mengepel Dengan bersih. Lalu turun tergesa menuju dapur

"Sini May makan !" Ujar Bu nenden

Maya mengangguk Dan mulai duduk lesehan didapur Dengan pekerja lain

"Udah Beres bebersihnya?"tanya Bu nenden,maya mengangguk
"Ya udah nanti ibu Cek"

Maya menyendokan nasi kepiringnya Dan mulai makan dalam diam

"Geser"ujar iin yang Baru datang duduk disebelah maya "cuy,lo tadi kenapa Jalan cepet banget gue panggil panggil Ampe kaga didenger"bisik iin pelan

"Gak kenapa Napa Mbak"
"Boong lo"
"Nanti Maya cerita"tutup Maya

*

Mereka berdua tengah duduk disamping kolam ikan dihalaman belakang

"Jadi tadi lo kenapa?"
"Mbak, aku boleh Gak bersiin lantai 1 Aja?"

"Kenapa emangnya?"
"Aku takut Mbak dilantai 2 sepi banget"

"Yah gue Sih sebenernya mau mau Aja tapi lo tau kan Bi nenden Sama Bi sumi nyuruh lo Beres Beres dilantai 2 soal nya lantai 2 Gak seluas lantai 1? lagian kan di lantai 2 lo berdua Sama atun"

"Mbak atun teh bagian kamar tadi Mbak, jadi aku diluar sendiri aku teh takut Mbak Dari tadi kaya ada yang ngikutin"

"Belon Mandi Kali lo Dari pagi jadi di intilin yang begituan"ujar Iin terkekeh

"Ih Mbak sembarangan, tadi Maya udah mandi abis subuh!"

"Haha udah Lah Ayo kita ganti gorden dulu dilantai 3 mumpung belum sore"
Maya hanya pasrah Dan mengangguk

*

"Eh may lo Minta tolong mbak dini gih kegudang penyimpanan"

"Ngapain Mbak?"
"Gue Lupa bawa puring jendela ntar lo bawa kesini bisa kan?"

Maya mengangguk, dia masih takut naik lift jadi memutuskan Turun lewat Tangga, saat Sampai dilantai 2 dia kembali merasakan tubuhnya meremang.

dia berjalan Dengan cepat kelantai 1 setelah Samar Samar mendengar suara sandal diseret Tak jauh Darinya.

Maya menyandarkan tubuhnya di dinding dapur Dengan nafas putus putus

"Kamu kenapa?"Tanya Bi umi
"Gak apa apa bu, Kalo Mbak dini kemana Bu?"Tanya Maya menyeka keringat dikeningnya

"Digudang penyimpanan, ngambil selimut"
"Oh,Maya Samperin kesana ya Bu"
yang dibalas anggukan

Maya kembali merasa diikuti tapi berhubung ini diluar rumah Dengan Matahari sedang Terik dan Maya tau diluar banyak pekerja dia tak se was was tadi.

maya berjalan perlahan Dan saat tak sengaja melihat pada jendela jendela besar disampingnya maya tersentak melihat sosok berbaju hitam hitam yang mengintip diujung Pilar jauh dibelakangnya. 


Merindu (End)Where stories live. Discover now