Bu Nenden

364 38 1
                                    

May sini keluar,ada yang mau ketemu Sama kamu"

"Maya kan lagi dipingit Bu, Wa Euis bilang Maya jangan keluar kamar"

"Ih sebentar Aja! Itu Bu nenden mau ketemu Sama kamu"

Maya sontak berdiri Dan berjalan Tergesa menemui Bu nenden perasaannya sungguh rindu pada sosok mantan tetangganya tersebut

"Masyaallah, selamet ya Neng.. Lusa udah mau jadi pengantin"ujar Bu nenden memeluk maya

"Makasih banyak ya ibu"ujar Maya balik memeluk Dengan Mata berkaca

"Sama Sama sayang"

Bu nenden salah Satu orang yang sangat berjasa bagi hidup Maya, Bu nendenlah yang dulu membawanya ke kota Untuk bekerja Dan sangat perhatian pada Maya saat disana

"Bu nenden kok bisa tau Maya mau nikah?"

Memang setelah berenti bekerja komunikasi mereka terputus terlebih Bu nenden memang pindah rumah

"Iya may, Ibu tiap liat sawah ibu disini Gak pernah ketemu kamu.. Eh tapi pas tadi Denger kamu Malah mau nikah ya udah Ibu mampir"

Perempuan berusia 50 tahun bertumbuh gempal tersebut mengusap pipi Maya sayang

"Ibu masih kerja di keluarga pak sudarsono?"

"Masih may, Iin nyariin kamu mulu"

"Maya titip Surat undangan buat Iin ya Bu?"

Bu nenden mengangguk, saat hendak mengatakan sesuatu tapi urung dilakukan

"Kenapa Bu?"

"gak apa apa,Ibu boleh minta no HP kamu? biar komunikasi Kita Gak keputus lagi?"

"boleh Bu, Bu makasih ya.. Udah repot repot datang kesini"ujar Maya

"Ih jangan ngomong begitu, kamu udah kaya anak Ibu sendiri"Bu nenden kembali memeluk maya

"Ibu pulang dulu, jangan Lupa sering sering ngehubungi Ibu ya neng"

"Iya Bu, pasti"

Bu nenden beranjak Dari duduknya saat Maya yang sudah berdiri hendak mengantar ditahan oleh bu nenden.

"Kamu Gak usah nganter, Balik kekamar lagi Aja ya?"

Maya mengangguk

"Emak nganter Bu nenden dulu  ya kedepan?"ujar emak

Maya mengangguk saat akan baranjak sekelompok Ibu ibu mengajaknya mengobrol

"may, Gimana lancar Sama gugum?"

"Lancar Bu,ini buktinya mau nikah"guyon maya

"Oh.. Kalo jadi manager emang beda Kali ya may?"

"Emang kenapa Bu?"Tanya Maya

"Yah abis Ampe Sekarang gugum kan belum pulang, masih Sibuk Katanya Dijakarta"

"O-oh.. Itu, yah kan mungkin dia masih ada tanggung jawab Bu Sama kerjaannya"

"Ati ati may! Nanti kamu dianggurin!"

Maya cumi nyengir mendengarnya

"Eh kamu Gak tau ya! bergelimang harta batin tersiksa mah buat apa?"ujar tetangga Maya tertawa bersama rombongannya

"Insyaallah enggak Bu"ujar Maya yakin

"Iya ya,kamu kan Cantik! Yang ada Gak diizinin keluar kamar Sama gugum"kelakar salah satunya yang disambut tawa yang Lain, wajah maya bersemu mendengarnya

"Saya masuk dulu ya Ibu ibu"

"Ciyeeee... Malu ya di Godain"

"Nggak DP dulu kan may?"

Maya langsung menghentikan langkah Kakinya

"Icip icip mah udah kali?"

"Udah lah Maya juga udah lama di kota, Gak mungkin masih polos"

"Iya,pergaulan anak Sekarang kan parah banget! Disodorin duit dikit Aja langsung nyosor"

Maya memasuki kamar nya tersinggung, dia mencoba menetralkan debar jantung nya yang menggila.

Maya mengedarkan pandangan mencari hp android Lamanya, lalu menekan tombol menghubungi seseorang

"Halo may?"

"Aa udah pulang ke rumah?"

"Belum, Baru nanti malem Aa pulang"

"Oh..hati hati ya a"

"Kenapa may?"

"Gak apa Apa,A kalo pendapat aa soal maya gimana a?"

"Kenapa? Kok tiba tiba nanyain itu?"

"Pengen tau aja, jadi gimana a pendapat aa soal maya?"

"Kamu ya?"ujar gugum tampak berfikir

"Iya"

"Baik...." ujar nya,Maya menunggu kata kata gugum selanjutnya 

"sebenernya kamu kenapa sih may?"lanjut gugum

"Gak Apa apa pengen tau Aja pendapat Aa soal Maya"

"bener Gak ada yang kamu sembunyiin Dari aku?"tanya gugum Maya menggigit bibir bawahnya

"Hmm.. Tadi diluar Maya denger omongan Gak enak a"

"Omongan Gak enak apa Memang nya?"Tanya gugum

Maya menceritakan masalah nya Dengan terbata dia takut gugum juga berfikiran buruk tentangnya

Gugum menghela nafasnya diujung telfon

"May?masalah kaya Gini kamu Gak bisa hadapin Sendiri?"Tanya gugum

Maya tergugu ditempatnya

"Aku bahkan kurang tidur lupa makan, masa masih harus ditambah tambah dengan hal Gak penting Kaya gini? Dewasa dikit Lah may! Kalo kamu mampu,balas ucapan mereka,Kalo nggak lupain! Kamu Gak akan maju Kalo cuma ngedenger olok olokan mereka aja"ujar gugum ketus

Maya menelan perih dihatinya

"Maaf a"tutur Maya setelah berusaha mengendalikan Dirinya

"Biasanya orang yang tersinggung itu adalah orang yang Memang merasa may,Aa tutup"

Maya masih Diam ditempatnya bahkan setelah 10 menit panggilan telfonnya ditutup  gugum.

Hatinya nyeri, apa tidak bisa gugum memberinya sedikit Saja penyemangat atau Memang Dirinya Memang lemah?

Merindu (End)Where stories live. Discover now