🌹🌹🌹
Siang ini kiara berencana untuk mengantarkan arka makan siang,dia akan menyogok suaminya itu dengan mengantarkan makanan
Setelah semuanya siap,kiara berpamitan pada bi ika untuk menjaga sikecil naufal dan gadis kecilnya terlebih dahulu
Selang tiga puluh menit,akhirnya kiara sampai didepan gedung yang menjulang tinggi.Yah itu karntor ayahnya,kiara tersenyum geli mengingat saat dirinya masih kuliah dan magang disini.Dan disini juga kiara mengalami keguguran karna kecemburuan sinta padanya,itu semua karna sinta tak terima kalau kiara mempunyai hubungan dengan atas ganteng mereka
Kiara menghembuskan nafasnya pelan,lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam
" Siang ibu kiara " sapa resepsionis itu sopan
" Siang " balas kiara tak kalah sopanya
Semua pegawai yang melihat kiara menunduk sopan,dan tentu dibalas tak kalah sopan dengan istri atasan mereka dan sekaligus anak dari pemilik perusahaan tersebut
Tok
Tok
Kiara mengetuk pintu ruangan arka,saat ada perintah masuk dari sang bos barulah kiara membuka pintu
" Assalamualaikum " salam kiara,suaminya itu tengah fokus dengan labtob didepanya
Sementara arka langsung mendongakan kepalanya begitu mendengar suara yang begitu dia kenali
" Astagfirullah mas,orang salam dijawab " kesal kiara pasalnya lelaki itu kembali fokus dengan labtobnya tanpa menjawab salamnya
" Mas,kamu beneran marah sama aku ?" tanya kiara menyimpan rantang yang ia bawa diatas meja
" Mas ?" panggilnya lagi namun arka masih saja diam
" Mas,aku minta maaf "
" Mas arka " lagi lagi kiara tak mendapat respon
Ternyata usahanya untuk menyogok suaminya ini gagal maning.Kiara menghembuskan nafas berat lalu menarik tangan arka dan menciumnya,salim
" Aku pulang,jangan lupa makan siang " pamit kiara
Wanita dua anak itu berjalan menuju pintu dengan wajah lesunya.Apa semarah itu arka padanya
Namun saat akan membuka pintu suara arka menghentikanya
" Nyogok bu " sindir arka menyandarkan badanya di kursi kebesaranya
Kiara membalikan badanya,wajahnya masih terlihat begitu lesu." Aku pulang " pamit kiara lagi
Arka tersenyum tipis,lalu dengan langkah cepat menarik kiara dalam dekapanya.Dan mengunci pintu ruanganya
" Enak aja main pulang,kalau mau nyogok tuh sekalian sama suapin jangan stengah stengah "
" Ihh,mas ngeselin banget sih " kiara memukul dada bidang arka kuat.Suaminya ini memang sangat menyebalkan
Arka tertawa pelan,tangan kekarnya mengendong tubuh munggil kiara dari depan lalu menuntunya disofa
" Suapin dong " ucapnya manja
Kiara terkekeh,lalu turun dari pangkuan arka dan mengambil rantang yang dia bawa tadi,setelah itu membukanya dan mulai menyuapi sang suami
" Dedek sama nia,sama siapa ?" tanya arka disela makanya
" Sama bibi " jawab kiara,sesekali mengelap sudut bibir suaminya yang blepotan
Setelah makananya habis,kiara langsung pamit pulang namun arka menghentikanya lagi
" Nanti aja pulangnya,tungguin mas sekalian " rengek arka menatap kiara memelas
" Lama mas kamu pulangnya,kasian naufal "
Arka mendengus,lalu mengerucutkan bibirnya
" Kan ada bibi yang " ucapnya lagi,kali ini menarik kiara agar duduk disebelahnya dan memeluknya erat
" Iya,tapikan dedek mau nyusu " kiara mengelus kepala suami manjanya itu
" Yang,disini aja.Temanin aku yah,please "
Kiara melepas pelukan arka," Gak bisa mas," tolaknya
" Sayang " rengekan arka makin menjadi
Kiara mengelengkan kepalanya,lalu berdiri dari duduknya." Sadar mas,kamu udah tua loh " goda kiara
" SAAAAAYYYYYYAAAAAANNNNGGGGG " pekik arka tak terima,apa apaan istrinya ini
Sementara kiara wanita itu tertawa terbahak melihat tingkah bayi besarnya ini
Kapan lelaki ini akan sadar,jika dia sudah tua dan tidak cocok lagi untuk merengek seperti bayi seperti ini
Dasar arka
VOUS LISEZ
Mas Dosen ²
Roman d'amour(Sequel Mas Dosen) Setelah mempunyai dua anak,kesibukan kiara benar benar bertambah.Belum lagi sang suami yang kadang bertingkah bak seorang bayi,membuat kiara pusing tujuh keliling