18_✅

11K 817 23
                                    

🌹🌹🌹

Tiga bulan

Adalah tiga bulan terlama yang kiara rasakan,bukan hanya dirinya semua keluarga merasakan hal yang sama

Arkana Gunawan,lelaki tampan itu masih sangat nyaman dengan tidur lelapnya.Badan yang sudah kurus dan wajah yang makin hari makin memucat

Dan kiara sudah tidak menanggis lagi,dia sudah lebih tegar

Tapi tidak untuk kehilangan

Dia belum siap,dan benar benar tidak akan pernah siap

Siapa yang suka akan kehilangan ?

Kiara yakin tidak ada yang menyukai kata sakral itu

" Kamu tau mas,kata nia kalau kamu udah sadar dia bakan kasih kamu boneka kesayanganya.Hahaha jadi gak sabar liat kamu main boneka "

" Dedek juga udah pinter,dia gak rewel aku tinggalin.Biasa dia di jagain bunda atau gak dijagain mama "

Kiara tersenyum,seraya memainkan jemari suaminya

" Mas kamu ingat kan awal awal kita kenal,dan disitu kamu jadi dosen pengganti.Orang orang pada terpesona lihat wajah mas,padahal mah kek tembok sekolahan datar bener.Di saat orang terpesona ara malah kesel liat wajah songong mas "

" Terus juga mas nuduh ara mau buat mesum sama kak rino,mas mah mulutnya pedes ngalahin cabe.Dan ara juga nyumpahin mas biar mas jomblo seumur hidup,ehh tapi ternyata jodohnya mas ara sendiri.Senjata makan tuan namanya "

" Ara gak nyangka,dari ara yang gak suka sama mas.Berakhir sesayang ini,malah udah punya dua anak "

Kiara mendekatkan mulutnya ke telinga arka
" Ara nungguin mas sampai kapan pun.Ara akan tetap nunggu,bagi ara mas adalah segalanya.Love you mas dosenku "

Cup

🌻🌻🌻

Tidur kiara terusik dengan elusan di kepalanya,kiara mengerjabkan matanya lalu bangun dari tidurnya

Nafas kiara tercekat saat melihat seorang yang kini tengah tersenyum menatapnya

" Maaf kegangu ya " ucapnya

Kiara mengerjabkan matanya berkali kali,apa dia sedang berhalusinasi

" Sayang "

Panggilan itu ?

Suara itu ?

Panggilan dari suara yang kiara sangat rindukan

Tangan kiara bergetar menyentuh pipi seorang lelaki yang tiga bulan ini membuat nafasnya berada di ubun ubun

" Ma_mas " panggilnya tak percaya

" Iya sayang,ini mas " jawab arka tersenyum lebar

" Hikks__ini beneran ara gak mimpi ?"

Arka menganguk pertanda kiara sedang tidak bermimpi

" Mas,hiks__ara kangen " kiara menubruk lelaki yang kini masih terbaring dengan eratnya,beribu ribu syukur dia panjatkan.Akhirnya lelaki ini membuka matanya

" Awhs__" lirih arka,dekapan kiara terlalu erat.Tubuhnya belum siap akan itu

" Maaf mas,maaf " kiara melepas pelukanya cepat

" Gak ppa sayang "

Kiara mengambil tangan arka lalu menciumnya lama." Mas tunggu bentar ara panggilin dokter"

Kiara berlari kecil keluar dari ruang inap arka

Selang beberapa menit dokter datang " Alhamdulilah pak arka,kondisi anda sudah membaik " ucap dokter tersebut saat sudah selesai mengecek keadaan arka

" Alhamdulilah " seru arka dan kiara bersamaan

" Tapi jangan banyak berkativitas dulu pak,keadaan bapak masih lumayan lemah "

" Iya dokter terimakasih "

Saat dokter keluar,kiara kembali duduk di kursi tempat biasa dia menjaga arka

" Mas jangan gini lagi ara gak suka " mata kiara berkaca kaca

Arka tersenyum lalu merentangkan kedua tanganya pertanda ingin di peluk

" Sini peluk,tapi pelan pelan "

Kiara menganguk lalu memeluk arka." Hikss__love you mas "

" I love you too,and Im sorry "


Yeeey bayi gede udah siuman

Alhamdullilah

💐🤗

Mas Dosen ²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang