#38 SAYANG ATAU CINTA?

47 8 2
                                    

Selamat membaca🤍

***

Senja sudah menampakkan wujudnya di langit dengan indahnya. Semesta seolah memanjakan manusia dengan rasa kenyamanan ini. Tapi untuk saat ini, sepertinya tidak bagi Kenzo yang telah kehilangan kabar tentang Kiara sejak dua puluh lima jam yang lalu. Kia-nya yang selalu ceria, yang selalu memberikan kasih sayang tiada tara kepadanya, kini seakan hilang ditelan bumi. Tanpa adanya kabar yang pasti.

Ia sebenarnya bingung dengan dirinya sendiri. Perasaan rasa salah yang seolah menghantuinya. Ia sudah terlalu jahat dengan Kiara. Banyak kesakitan yang ia berikan kepada Kiara selama ini.

"Vian!" teriak Kenzo geram kepada seseorang yang baru mengangkat telfonnya sejak dua puluh jam yang lalu. Sepertinya, lelaki itu sedang bersama kekasihnya atau baru selesai melakukan hibernasi.

"Hm."

Kenzo berdecak geram dengan jawaban sahabatnya itu, "Lo dingin banget jadi cowok!"

"LO NGGA NGACA HA?!" balas Vian dengan teriak kencang.

"Alya mana?"

"Ngapain?" tanya Vian curiga. Untuk apa Kenzo mencari kekasihnya. Tidak biasa untuk cowok sekelas Kenzo seperti ini.

"Urusan," jawab Kenzo tegas.

"Dia cewek gue!" tegas Vian yang mulai merasa sedikit cemburu dengan sahabatnya itu.

"Tau!" Kenzo menghela napas sebentar, "ini soal Kiara."

Vian berpikir sejenak. Tumben sekali sahabatnya itu khawatir dengan seorang perempuan kecuali, Kania tentunya. "Lo ke rumah gue, 10
menit!"

Kenzo langsung mematikan sambungan telfon dengan Vian dan bergegas untuk pergi ke rumah Vian. Sebentar lagi, ia akan tahu dimana Kiara.

🍃🍃🍃

Setelah melakukan perjalanan sekitar tujuh menit lamanya. Akhirnya Kenzo sampai di rumah kebesaran Vian. "Loh ada Mas Kenzo, sudah janjian sama Mas Vian?" tanya satpam di rumah Vian seraya membuka pintu gerbang berwarna hitam itu.

Kenzo membuka kaca helmnya dan tersenyum ke arah pria tua yang masih gagah walaupun umurnya sudah kepala empat. "Iya Pak ... gimana kabar Bapak?"

"Alhamdulillah baik Mas, silahkan masuk, sepertinya sudah ditunggu oleh Mas Vian di taman belakang rumah," jelas Pak Edi.

Kenzo langsung menutup kaca helmnya lagi dan menancap gas masuk ke area rumah Vian. Design rumah Vian sangat khas sekali, dengan paduan rumah khas tropis yang menenangkan. Siapa saja yang ke rumah ini pasti akan betah sekali. Jika diingat kepribadian Vian yang pediam dan tenang sangat cocok dengan rumah yang ia huni ini.

Kenzo langsung masuk ke dalam rumah Vian dan menuju taman yang terletak di belakang rumahnya. Karena seringnya Kenzo ke rumah ini, semua penghuni di rumah Vian sudah hafal dan akrab dengannya. "Kok lo di sini Ken?"

Kenzo menoleh ke arah orang yang bertanya kepadanya. Ternyata itu Dino. Sepertinya cowok itu menginap di rumah Vian. "Mana yang punya rumah?" tanya Kenzo dengan muka datarnya.

"Tuh! lagi ngapel," tunjuk Dino ke arah Vian dan Alya yang sedang berduaan.

Kenzo mempercepat langkahnya menuju dua sejoli yang sedang bersenda gurau sambil menikmati es krim. "Ekhem."

Vian dan Alya menoleh ke arah Kenzo. "Sini duduk Ken!" ujar Alya yang langsung dituruti Kenzo.

Vian menatap dingin ke arah Kenzo. "Langsung intinya aja, lo ke sini mau apa?" tanya Vian yang tidak mau basa-basi. Hatinya sudah sangat resah. Bagaimana tidak, cowok di depannya itu mencari kekasihnya, Alya. Bukan dirinya.

Kenzo menghela napas dalam-dalam. "Al, lo tau Kiara dimana?"

Alya mengernyit bingung. Sabatnya itu sudah beberapa waktu terakhir ini tidak menghubunginya sama sekali. "Kenapa lo nanya gue?" tanya Alya balik.

"Gue gatau harus kemana lagi," jelas Kenzo dengan suara paraunya.

Alya semakin bingung dengan penyataan Kenzo. Sebenernya, apa yang telah terjadi dengan Kenzo dan Kiara. Ia tahu persis bahwa Kiara sangat menyayangi Kenzo. Tapi, ia tidak tahu kelanjutan dari hubungan mereka itu. "Emang lo sama Kiara kenapa Ken?"

Kenzo menatap Alya lumayan lama. Sepertinya cewek di depannya ini tidak tahu menahu tentang masalah ini. "Kiara menghilang gada kabar."

"Lo cari ke rumahnya lah!" komentar Dino yang langsung duduk di samping Kenzo. "Dia ngilang lo telfon, chat kek, cari ke rumahnya, malah nanya Alya. Jelas dia gatau lah! Orang dari kemaren dia sama Vian pacaran mulu," celoteh Dino yang mulai kesal dengan Kenzo.

"Nggak ada Din! Nggak ada! Gue udah pakek segala cara buat nyari dia tapi, hasilnya nihil nggak ada!" jawab Kenzo dengan penekanan di setiap katanya.

Setelah mencoba menyimak Vian langsung bertanya kepada Kenzo, "Lo habis ngapain Kiara?"

"Dua hari yang lalu gue ngajak dia jalan, gue nggak tau kalau ternyata Kania dateng ke situ. Dan kemarin," Kenzo menghela napas dalam-dalam sebelum melanjutkan ceritanya yang sangat berat ini, "gue mau nganterin dia tapi, ada Kania gue juga gabisa ninggalin Kania. Akhirnya Kiara pulang sendiri. Gue khawatir sama dia."

"Bodoh!" Vian tidak habis pikir dengan tingkah sahabatnya itu. Bisa-bisanya Kenzo melakukan hal seperti itu kepada perempuan yang jelas-jelas mencintainya dengan tulus.

Alya langsung menggebrak meja dan berujar, "Maksud lo apasi Ken? Lo beneran buta? Tuli? Mati rasa? Atau gimana. Cowok normal harusnya peka sih kalau tingkah cewek kayak Kiara itu jelas-jelas selalu memberi rasa sayang sama lo. Tapi, lo seolah-olah nggak tau dan nggak peduli masalah itu." Vian langsung mengelus pundak Alya mencoba untuk menenangkan kekasihnya itu. "Udah sayang ... tenang!"

"Kenzo keterlaluan banget Vi sama sahabat aku! Aku juga perempuan aku tahu pasti sakit banget rasanya diberi harapan kalau ujung-ujungnya digantungin dan lebih milih sahabat!"

Dino geleng-geleng kepala melihat tingkah Kenzo. "Kalau lo emang cinta sama Kiara, lo jangan sakitin dia dengan embel-embel Kania. Dia emang sahabat lo tapi, itu punya batasan Ken, nggak selamanya seorang sahabat harus kita perlakukan dengan spesial. Kalau emang lo nggak suka sama Kiara, jangan beri dia harapan! Lo gila emang!"

Vian menampakkan senyum smirknya dan berkata, "Bagus dong kalau Kiara pergi. Lo kan nggak cinta sama dia? Sama Kania aja!"

Kenzo menatap tajam ke arah Vian. Serasa ingin membabi buta cowok itu. "Kalian nggak memberikan solusi sama gue!"

"Emang nggak!" teriak Alya dengan kencang. Ia langsung berdiri dan menghampiri Kenzo.

Plak

Satu tamparan berhasil mendarat mulus di pipi Kenzo. "Lo brengsek! Pergi sekarang! Jangan berharap lo bisa dapetin Kiara dengan tingkah bajingan kayak gini!" Alya langsung pergi masuk ke dalam rumah begitu saja.

Vian menepuk pundak Kenzo pelan dan berucap, "Cari dia kalau lo serius!" Ia langsung pergi menyusul kekasihnya.

Kenzo meremas kepalanya, begitu sakit dan sesak rasanya. "Gue gaboleh kehilangan lo Kia ...."

TBC

[K & K] SOLÓ AMIGOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant