#4 SATU CENTI

461 131 454
                                    

Jangan lupakan untuk meyakinkan dirimu sendiri jika ingin mencintai seseorang. Jangan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.

-Solo Amigo

###

jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian!
selamat membaca🍂

###

Kringg! Kringg! Kringg!

Bel istirahat berbunyi menggema seantero sekolah. Teriakkan sorak gembira mulai memasuki indra pendengaran Kiara, semua siswa berbondong-bondong menuju kantin. Kecuali, dirinya. Perlahan kelas terasa sepi. Hanya terdengar suara dentingan jam dinding.

Perlahan terdengar suara derap kaki yang mendekat ke arahnya. Mungkin teman Kiara yang sedang mengambil handphone. Tiba-tiba terasa satu tepukan di punggungnya. Kiara yang semula menelungkupkan wajahnya lantas mendongakkan kepalanya.

Ia menyipitkan matanya mencoba menetralisirkan cahaya. Ternyata teman-temannya yang datang. Ia hanya merespon dengan tatapan mata saja. Entah moodnya hari ini sudah benar-benar hancur.

"Lo nggak ke kantin?" tanya Lily.

"Gue masih capek habis bersihin lapangan." Kiara kembali menelungkupkan wajahnya.

Sarah menghela nafas berat, "Kita udah bela-belain samperin kelas lo padahal. Membelah dua samudra." Memang teman-temannya itu berbeda kelas semua Killa ada di kelas IPS sementara dirinya dan Sarah di kelas IPA yang berjarak satu lantai. Kemudian Lily yang ada di kelas Bahasa satu lantai dengan Killa.

Kemudian teman-temannya hanya duduk di bangku yang kosong sembari menunggu Kiara. Sebenarnya, bisa saja mereka meninggalkan Kiara tapi, mereka juga ingin Kiara makan. Namanya juga teman, sudah semestinya saling mengkhawatirkan satu sama lain.

Ide cemerlang tiba-tiba muncul di otak Killa, "Eh Ra, di kantin ada bakso varian rasa baru."

Kiara yang mendengar penuturan Killa lantas mendongakkan kepalanya, "Lo serius?"

"Seriburius malah."

Wajah Kiara langsung berbinar mendengarnya, dengan cepat Kiara berdiri dan berlari ,"Buruan keburu kehabisan!"

Teman-temannya masih diam terpaku di tempat duduk. Mereka masih setia memandangi Kiara yang sudah di ujung pintu kelas. Semua dibuat melongo oleh Kiara. "Buruan keburu kehabisan! Kalian lamat banget sih!"

"Hah? Perasaan kita yang nungguin dia deh," gumam Sarah dengan wajah lolanya.

Lily geleng-geleng kepala melihat tingkah Kiara, "Urusan makan emang dia juaranya." Kemudian ia memasukkan handphone yang ia buat untuk bermain twitter tadi.

"Anaknya Tante Retha satu itu kenapa?" bingung Killa.

"Buruannnnnn gengssss!"

"Iya Ra iya!"

🍂🍂🍂

Suasana kantin sangat padat siang ini hingga Kiara bingung mencari meja dan kursi yang masih kosong. Ia mulai berjalan menyusuri kantin dengan wajah celingukan. Hingga ia mendapatinya bangku kosong yang ada di ujung. Tanpa menunggu lama, Kiara mempercepat langkahnya. Sudah hari ini panas ditambah padatnya kantin, lengkap sudah penderitaan Kiara.

"Dasar lamban kalian," ujar Kiara pada teman-temannya.

"Lonya aja yang semangat kalau urusan makan," kesal Sarah.

Killa masih berdiri melihat sekitar bangku kantin yang sudah penuh. Tapi, mengapa bangku ini tetap kosong? "Eh bentar, Ra lo serius milih bangku di sini?" tanya Killa.

[K & K] SOLÓ AMIGOWhere stories live. Discover now