#2 NGGAK SUCI LAGI

847 175 780
                                    

Seekor lebah akan selalu mengerubungi bunga di manapun ia berada. Sama halnya dengan sebuah rasa, di manapun dan kapanpun jika seseorang sudah menaruh rasa padamu, hal itu tak bisa dipungkiri rasa itu juga sudah melekat denganmu.

-Solo Amigo

***

jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian!
selamat membaca🍭

###

Matahari perlahan mulai naik dari arah timur. Pagi telah datang, dengan semangat dan kesalahan baru yang telah menanti. Kesalahan memang selalu menanti setiap hari, semua sesuai dengan bagaimana cara kita bersikap dan mencegah hal itu terjadi. Pagi ini udara terasa segar sekali.

Terlihat dimana seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpinya seakan tak ingin kembali ke dunia nyata. Terbukti dengan adanya sinar mentari masuk melalui celah jendela kamar seorang gadis pemalas itu. Bukannya membuka mata, cewek itu malah semakin menarik selimutnya hingga menutupi wajah.

Seorang wanita paruh baya masuk ke kamar yang didominasi warna putih itu. Ia masih menatap gadis yang ada di depannya tertidur seolah-olah tak memiliki beban hidup. Perlahan ia mendekat ke arah tempat tidur dengan seprei bermotif bunga-bunga itu. "Ck, anak siapa ini?" tanya Retha- Mama Kiara.

"KIARA KAMU KENAPA MASIH NGEBO," teriak Retha.

"Ini masih pagi, lagian masih libur juga mam," gerutu Kiara. "Libur-libur gundulmu, ini udah hari Senin Kiara, hari pertama kamu ke sekolah."

Perlahan Kiara membuka mata walau terasa berat, ia melihat ke arah jam dinding bermotifnya itu. Jarum jam menunjukkan pukul 07.05 yang membuat Kiara membelakkan matanya kaget. Gadis dengan baju tidur doraemon itu langsung loncat dari atas tempat tidur. Ini sudah terlalu siang untuk berangkat sekolah. Mungkin, sekolahnya saja sudah mulai upacara.

"HUAA MAMA KENAPA NGGAK BANGUNIN DARI TADI SIH,'' teriak Kiara yang langsung berlari menuju kamar mandi.

"Lah perasaan anak gue udah gue bangunin dari Shubuh dah," gumam Retha.

"Jangan lupa nanti mulai bimbel Kiara!" teriak Retha.

Bimbel mulu yang diinget, gue kapan?

🍭🍭🍭

Sesampainya di sekolah, Kiara mulai melihat ke arah sekitar sekolah. Gadis dengan rambut kucir kuda itu perlahan menginjakkan kakinya ke area sekolah. Gerbang sekolah belum ditutup, itu artinya jam pelajaran belum dimulai. Kiara pun mulai menyusuri wilayah sekolah di bawah teriknya matahari. Sekitar 3 minggu, ia tak menginjakkan kaki di tempat itu.

Melihat suasana sekolah yang sangat sepi membuat Kiara bernafas lega. "Wihh hebat banget gue, dateng pas masih sepi."

"Untung nggak telat, kayak cerita wattpad aja gue telat hari pertama sekolah," gumam Kiara, ia dulu pernah mengingat saat MOS ia telat di hari pertama dan itu membuatnya harus dihukum mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali. Dengan santainya Kiara perjalan menyusuri sekolahnya yang sepi.

"KIARA KIRANTIII," teriak salah seorang guru.

"Mampus kok suaranya mirip Pak Mamad yak," gumum Kiara. Ini Kiara yang mengigau telat atau bagaimana. Pasalnya Pak Mamad adalah guru ketertipan di sekolahnya. Kiara hafal betul suara milik orang itu karena Kiara sudah khatam sekali dalam urusan pertelatan datang ke sekolah. Dengan tekad yang tinggi Kiara membalikkan badannya.

"Loh ada Pak Mamad yang ganteng, ada apa ya pak? Saya bahkan dateng pagi banget loh pak, sekolahnya masih sepi gini," cerocos Kiara sambil celingukan.

[K & K] SOLÓ AMIGOWhere stories live. Discover now