17# MEMULAI PERJUANGAN

197 47 87
                                    

Seperti menyiram tanaman dengan air yang membuat subur. Seperti menyusuri lautan yang indah, membuat kita terasa lebih dekat dan tahu akan segalanya. Seperti itu juga sikapmu yang selalu membuatku lupa akan kenyataan pahit. Jika kamu tidak membuatku lupa mungkin aku akan sadar jika kamu bukan takdirku.

-Solo Amigo

###

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian!
selamat membaca🐢

***

Sekitar 20 menit akhirnya mereka sampai rumah Kiara. Akhirnya motor hitam itupun berhenti di depan gerbang coklat milik Kiara. Kiara lantas turun dari motor dan memberikan helm yang dipakainya tadi kepada Kenzo.

"Makasih banyak loh ya, lo udah nganterin gue sampe rumah dengan selamat tanpa kekurangan apapun," ucap Kiara dengan senyum tiada pudarnya. Tapi, seakan memaksakan senyum di depan Kenzo.

"Lo yang mintak kalau lo lupa!" kata Kenzo dengan wajah kesal.

"Tapi kan lo udah nganterin sampek ke rumah, hehe," jawab Kiara dengan senyum yang menampakkan gigi putihnya itu.

"Iyalah kalau gue gak nganterin lo sampe rumah, yang ada gue dibunuh sama nyokap lo," kata Kenzo lagi dengan wajah kesal.

"Oh ya soal tadi, gue minta maaf banget sama lo!" pinta Kiara kepada Kenzo.

"Hm."

"Udah ah sana pulang," usir Kiaraa.

"Lo ngusir gue?" tanya Kenzo memastikan. Pasalnya biasanya para cewek dengan senang hati membukakan pintu rumah mereka untuk Kenzo tapi, Kiara malah menyuruhnya pergi.

"Eh nggak maksut gitu, ini kan udah malem, di rumah sepi lagi, gue takut ada adek gue yang nanti bakalan bilang yang nggak-nggak ke nyokap gue," jelas Kiara dengan yakin.

"Lo buruan pulang sono, baru gue masuk," usir Kiara lagi sambil menatap kanan kiri yang benar-benar sepi.

"Gue harus memastikan lo beneran masuk," kata Kenzo tiba-tiba.

"Karna nyokap lagi? Lagian nggak ada di rumah kok jadi lo pulang aja," perintah Kiara untuk ketiga kalinya.

"Bukan itu, gue kan cowok yang harus ngejaga lo sebagai cewek, bukan sebaliknya, kalau misalkan gue yang duluan pulang trus lo masih ada di sini trus kalau ada penculik lo diculik gimana? Mending lo dulu aja yang masuk! Cowok itu harus lindungin cewek dari bahaya," jelas Kenzo panjang lebar. Kiara menganga sejenak, mungkin ini kalimat terpanjangan Kenzo padanya.

Beberapa saat kemudian jika Kiara bisa terbang maka, kali ini ia ingin terbang untuk sebentar saja karena mendengar penuturan dari Kenzo. Para cewek pasti akan baper jika ia bersikap manis seperti ini. Ayolah Kiara dia itu patung, udah punya yang lain juga, please gausah baper, yakin Kiara dalam hati.

"Yaudah dadah." Akhirnya Kiara masuk ke dalam rumah. Walaupun ia tetap melihat Kenzo dari celah balik gerbangnya yang tertutup itu. Dan benar, Kenzo langsung pergi meninggalkan rumah Kiara.

Bisa nggak sih jangan bikin gue bimbang?

🐢🐢🐢

Sudah tiga puluh menit Kiara duduk-duduk bersantai ria di balkon kamarnya. Sembari penikmati langit malam yang cerah dihiasi gemerlap bintang. Duduk di ayun itu tidak membosankan, apalagi ditambah dengan secangkir susu kopi kesukannya.

Karena merasa sudah cukup lelah. Kiara memutuskan untuk keluar kamar, ingin melihat dimanakah Feby berada. Sebenarnya tujuannya duduk di balkon adalah untuk menunggu Sarah yang tak lantas datang ke rumahnya. Sejak di café tadi cewek itu menghubungi Kiara jika ingin ke rumahnya. Entah kemana Sarah saat ini. Mana mungkin jika cewek itu akan salah pergi ke rumah orang.

[K & K] SOLÓ AMIGOWhere stories live. Discover now