#24 TERLAMBAT!

115 13 32
                                    

Gula yang manis layaknya sebuah janji yang manis tapi, belum tentu berujung manis.

-Solo Amigo

***
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian! Jangan lupa juga buat share cerita ini sebanyak-banyaknya!
Please ini semua yang ada di sini gak boleh dicontoh!😭
Ini cuman fiksi ya!
Selamat membaca!

***

"Mbak, mi ayamnya dua sama es teh tiga ya!"

"Woke, siap."

Drettt

Kiara merogoh saku roknya yang terasa bergetar, mengambil benda pipih berwarna gold itu yang sudah bunyi. Kiara melihat nama siapakah yang menelfonnya di jam istirahat seperti ini.

Killa is calling ....

Kiara langsung menggeser tombol telfon berwarna hijau dan menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Ra! Lo pesen mi ayam apa pesen bakso perempatan sih, lama banget!" keluh gadis di seberang itu.

Kiara langsung menjauhkan benda pipih itu dari telinganya, karena teriakan dan omelan Killa yang sangat menusuk gendang telinganya membuat telinganya nyeri. "Buset sabar beb, masih proses pembuatan ini!"

"Lo udah pergi lima belas menit, masih aja proses lama banget!"

Kiara langsung mundur beberapa langkah dari kerumunan. Ia takut suaranya dan Killa mengganggu siswa lain yang sedang mengantre membeli makanan.

Karena keasyikan berbicara dengan Killa, Kiara tidak sadar hingga ia menabrak seseorang di belakangnya. Kiara langsung membelalakkan matanya kala mendengar pecahan gelas.

Ia langsung mematikan telfonnya dan memasukkan dalam saku. Kiara membalikkan badannya perlahan.

"Bego baju gue, ish iu bau," rengek cewek di depan Kiara yang sedang menunduk. Rok yang tersiram jus itu kini telah berganti warna menjadi merah. Kiara menelan ludahnya susah payah, kali ini ia berbuat kesalahan akibat kecerobohannya itu.

Cewek itu menatap Kiara tajam dan sengit. "Saya minta maaf kak, saya tidak sengaja," cicit Kiara.

"Lo kira maaf aja cukup buat nebus kesalah lo ini!" hardik cewek itu tajam.

Kiara hanya menundukkan kepalanya. Suara Kakak kelas di depannya itu sangat menusuk sekali.

"Heh! Lo buta atau gimana sih! Dikasih mata sehat itu bersyukur! Tatap mata gue!" ujar gadis itu lalu mengangkat dagu Kiara dan mencengkramnya kasar.

Kiara hanya mampu diam. Ia melihat nama kakak kelasnya itu, Maya Feori. Kiara langsung memutar memorinya seakan tidak asing dengan nama orang di depannya ini. Ya, ia ingat, Mela pernah membicarakan orang di depannya ini yang katanya memiliki hubungan dengan Kenzo.

Plakk

Karena Kiara melamun hingga ia tak sadar jika Maya menamparnya dengan sangat kencang. Kiara memegangi pipinya yang terasa perih. Air matanya seakan akan menerobos dari matanya.

Maya menatap Kiara tajam. "Ohh ... ini yang namanya Kiara? Pantesan kesannya murahan!"

Kiara menatap nanar ke arah Maya. "Kak! Saya sudah sopan ya ke Kakak tapi, kelakuan Kakak sama sekali tidak patut digunakan di sekolah!" balas Kiara tak kalah tajam.

"Ohh ... lo itu masih jadi adek kelas! Gausa belagu!"

"Kalau Kakak kelasnya yang memang tidak sopan? Untuk apa kita bersikap sopan juga?" tanya Kiara menusuk yang membuat Maya semakin marah.

[K & K] SOLÓ AMIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang