#8 KECURIGAAN

336 82 251
                                    

Bagaimanapun juga walaupun setangkai mawar telah mati, baunya akan selalu harum walaupun diletakkan dimana saja. Seperti halnya dengan kecurigaan yang akan tetap melekat walau sudah berlalu.

-Solo Amigo

###

jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian! karena itu penyemangatmu:')
selamat membaca🍉

###

"Udah buruan lo mau cerita apa? Keburu nonton drakor nih!" seru seorang gadis pada temannya itu.

Gadis yang diajak bicara itu perlahan meletakkan toples kacang yang tadi ia makan. Ia mulai mengambil boneka teddy bear berwarna biru kemudian memeluknya. Mencoba mencari kehangatan di malam hari seperti ini. Perlahan ia melirik jam dinding ornamen kayu itu.

"Ini masih jam 8 dan lo udah ngajakin curhat?"

"Lo tadi mau curhat katanya dodol!"

"Oh iya, hehe."

"Dasar Kiara lola kok dipelihara," kesal temannya itu.

Dia adalah Alya. Siswa berprestasi di sekolah Bima Sakti yang menjadi idola. Alya juga sahabat dari Kiara memang ia jarang bergabung dengan teman-temannya yang lain. Jika Alya ditanya mengapa, pasti ia akan menjawab 'biar waktu yang menjawab semuanya.' Kiara juga sedikit bingung karena teman-teman Kiara pun sepertinya tak menyukai Alya kecuali Lily. Entahlah Kiara tak tahu apa yang terjadi pada diri mereka.

"Lo pernah nggak suka sama cowok tapi cowoknya itu ngeselin?"

Alya diam sejenak kemudian, Alya menatap kesal kepada sahabatnya ini, "Heh lo nyindir gue yang gapunya doi? Hah?"

Kiara menepuk jidatnya sendiri, "Oh iya bego gue lupa."

"Ck dasar tua," kata Alya yang kemudian melanjutnya membaca buku fisika. Gadis hidung yang lumayan mancung, rambut sedikit bergelombang dengan mata tajam dan alis yang memikat itu sungguh memikat. Siapa saja pasti bisa tertarik dengan Alya, sayangnya ia sedikit cuek dengan hal itu.

"Penting cantik."

"Cantik kalau bego sama pelupa ya rugi Ra."

"Iya juga sih," ucap Kiara sambil nyengir tanpa dosa.

"Btw cowok yang lo maksut siapa?" tanya Alya sedikit kepo.

"Kenzo, lo kenal?"

Alya menutup bukunya seketika dan melepas kacamata yang bertengger di hidungnya. "Yang sahabatnya Kania itu?"

"Iya. Tapi, bukannya mereka pacaran ya?" tanya Kiara yang mulai kepo.

"Ya nggak mungkin lah," jawab Alya yakin.

"Kenapa gitu?"

"Sahabat kalau udah jadi pacar, rasanya pasti beda."

"Iya juga sih tapi, mereka kayak orang pacaran beneran," kata Kiara yang masih bersikeras meyakinkan.

"Lo nanya sama mereka aja ngapain ke gue?" kesal Alya, jika seperti ini Alya sangat malas untuk menjawab satu persatu pertanyaannya.

"Males deh Kenzo ngeselin."

"Awas nanti suka."

"Dia tadi bilang suka ke gue masak," kata Kiara dengan lemas.

Mendengar pernyataan Kiara membuat Alya tersedak kacang yang ia makan. Kemudian ia meminum sirum stawberry di depannya. "Hahh sumpahhh demiii apaaaa?" teriak Alya heboh.

[K & K] SOLÓ AMIGOWhere stories live. Discover now