29) Membuat rumor

15.9K 2.5K 49
                                    

Tik tik tik

Aku sedang fokus mengetik sesuatu menggunakan keyboard jaman dulu. Aku berpikir, mengetik, menghapus, dan mengulangi nya lagi. Tak terasa, aku sudah duduk di kursi meja belajarku selama 2 jam lamanya.

Tok tok tok

"Nona Veddira. Ini saya, Atlas," Sahut Atlas.

"Masuk," Kataku dan masih berfokus mengetik.

Krek

Pintu kamarku terbuka, menampakkan sosok Atlas yang tugasnya hanya menjaga kamarku. Ya walaupun Papa menyuruhnya menjagaku 24/7, aku selalu menolak dan menyuruhnya mengarang cerita saja tentang keseharianku.

"Duke Felix menyuruh Nona untuk makan," Kata Atlas menyampaikan amanah dari Papa.

"Bawakan kesini makananku," Suruhku.

"Baik, Nona Veddira," Kata Atlas menurut. Ia pun pergi dari kamarku dan aku sendirian di kamar.

"Rana!" Panggilku dengan sedikit berteriak. Rana masuk ke kamarku, lalu menanyakan mengapa aku memanggilnya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya memastikan apakah kau masih hidup atau tidak," Jawabku santai. Rana sedikit menggeram kesal lalu pergi keluar dari kamarku. Hehehe.

"Kenapa kau tidak mau makan bersama kami?" Tanya ketiga lelaki di belakangku.

Aku terkejut. Membalikkan badanku melihat ketiga sosok lelaki yang bertanya tadi. Tapi nihil, di belakangku tidak ada siapa-siapa.

"Kalian arwah?" Tanyaku pada ketiga lelaki yang bertanya tadi.

Ketiga sosok lelaki itu mulai menampakkan diri. Aku menatap datar ketiga lelaki tersebut. Ternyata Papa dan kedua Kakak tampanku.

"Aku sibuk," Jawabku datar. Membalikkan badan lalu kembali mengetik.

"Apa yang kau lakukan, Veddira?" Tanya Kakak brainly berjalan.

"Mengetik, kau buta ya?" Jawabku dengan sarkas.

"Kasar," Balas Kakak brainly berjalan.

"Selesai!" Sahutku gembira. Aku menarik kertas yang sudah tertulis hasil ketikanku. Mengangkatnya tinggi-tinggi dengan mata penuh binar.

"Kau sedang mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah?" Tanya Papa.

"Tidak. Aku sedang membuat sesuatu yang akan menggemparkan sekolah," Jawabku.

Kenapa lagi anak ini... Batin ketiga lelaki di hadapanku yang tidak dapat ku dengar.

♩ ♩ ♩ ♩

Sret

"Whoopsie, hampir saja," Bisikku pada diriku sendiri.

Sekarang aku sedang kabur dari istana dan berencana pergi ke sekolah. Menempel kertas yang tadi ku ketik di mading sekolah.

Tak

Berhasil. Aku mendarat dengan selamat di bawah. Mengendap-endap menuju kandang kuda. Saat sampai, aku menyuruh penjaga untuk memberikan ku salah satu kuda. Mereka menurut, dan memberiku satu kuda yang larinya kencang. Aku menaiki punggung kuda tersebut. Tak lupa, aku menyuruh penjaga untuk tidak memberitahu Papa dan kedua Kakak tampanku bahwa aku sedang berpergian malam-malam begini. Aku bahkan mengancamnya, hihi.

Aku menghentakkan tali kuda. Kuda yang ku naiki mulai berlari. Akupun segera meninggalkan istana sebelum Papa dan kedua Kakakku menangkap basah diriku.

Melewati jalan tikus membuat perjalananku mulus. Jangan tanya kapan aku mengetahuinya. Aku penulis cerita ini, tentu jalan tikus yang ku lewati hasil imajinasiku, hehe.

Dan disinilah aku. Odessa Middle High School.

Di sekelilingku tidak terdapat cahaya. Aku yang kebetulan membawa korek api lantas mengambil kayu yang berada di sekitarku, menyalakan korek api lalu mengarahkannya ke ujung kayu. Dan jadilah, obor keadaan darurat buatanku.

Aku berjalan dengan sedikit berhati-hati. Semoga tidak ada mantra yang melindungi sekolah.

Krek

Berhasil. Tidak ada mantra pelindung. Aku segera berlari ke arah mading (majalah dinding) sekolah. Mengambil selotip dan menggunting nya. Memakan waktu sekitar 6 menit, kertas yang tadi ku ketik kini tertempel rapi di mading sekolah.

Aku tersenyum puas. Lalu kembali ke istana.

Ku tunggu semua bully-an kalian semua, murid-murid. Aku akan membacakan isi kertas yang ku ketik dengan suara lantang agar kalian semakin membenci Soraya.

Aku akan membuatmu menangis setiap harinya, Soraya...

Aku akan membuatmu menangis setiap harinya, Soraya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
The Villainess [Completed]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant