49) Ulang tahun Pangeran

12.3K 1.9K 95
                                    

Tok tok tok

"Masuk," Suruhku saat mendengar suara ketukan pintu kamarku.

Krek

Pintu kamarku terbuka, menampilkan sosok Atlas. Ia menutup pintu kembali, lalu berjalan ke arahku. Saat sudah sampai tepat di depanku, ia berjongkok lalu mengeluarkan sebuah surat undangan.

"Silahkan, Nona Veddira," Kata Atlas mempersilahkan ku.

"Kerajaan Afonso?" Beoku saat melihat stempel pada ujung surat. Itu stempel berlambangkan kerajaan Afonso.

"Tadi Ratu Afonso datang kemari lalu memberi saya amanah untuk memberi anda surat tersebut," Jelas Atlas.

"Terima kasih, keluar sana," Usirku. Atlas mengangguk lalu segera keluar dari kamarku.

[Kepada yth Nona Veddira

Salam kasih sayang dariku, calon masa depanmu

Dengan penuh rasa hormat dan sayang. Aku mengundangmu ke pesta perayaan ulang tahunku yang ke 16 tahun. Aku juga mengundang kerabat-kerabat mu agar meramaikan pestaku. Ku harap, kau bersinar malam ini, di pesta ulang tahunku. Pada pukul 19.30, ku harap kau sudah berada di ruangan pestaku. Berhati-hatilah di jalan, sayang.

Dariku, Pangeran Orion mu]

"Sedikit menggelikan, tapi ya aku baik jadi mengapresiasikannya," Komenku setelah membaca surat dari Pangeran Orion.

"Ini sudah pukul berapa memang?" Beoku yang sedikit kebingungan membaca waktu di jaman seperti ini.

"Rana, ini sudah pukul berapa?" Tanyaku pada Rana yang sedang merapikan alat tulisku.

"Pukul 18.50, Nona," Jawab Rana dengan cepat tanggap.

"Bagus. Pelayan pribadiku orang yang cepat tanggap, aku bangga padamu," Kataku sembari memberi Rana jempol ke atas. Rana melihat tingkahku lantas terkekeh malu.

"Baiklah, bantu aku bersiap," Suruhku.

"Baik, Nona," Rana membuka lemari pakaianku dan memperlihatkan ku semua gaun pesta. Aku menatapnya dan menjawab dengan gelengan tanda aku tidak ingin memakai gaun itu.

"Bagaimana dengan ini, Nona?" Tanya Rana. Aku mengangguk melihat gaun tersebut.

"Bagus. Tubuh bohayku akan mudah dipamerkan menggunakan gaun ini," Kataku lalu menatap dengan binar gaun yang kini berada di tanganku.

"Astaga Nona..," Rana menggelengkan kepalanya heran melihatku yang malah ingin memamerkan tubuhku. Ya, seperti l*nt*.

"Aku ingin mengganti baju, sampai jumpa Rana~," Pamitku sembari berjalan menuju ruang berganti baju ku.

10 menit ku gunakan untuk berganti baju. Dan lihatlah sekarang, tubuhku yang sangat indah terjiplak dengan sempurna.

"Veddira ayo —pakaian macam apa itu!?" Kakak brainly berjalan masuk ke dalam kamarku. Secara spontan ia marah melihat caraku berpakaian saat ini.

"Pakaian yang memamerkan tubuhku yang bohay!" Jawabku dengan bangga.

"Tidak usah berpakaian sana! Sekalian saja kau t*l*nj*ng!" Marah Kakak brainly berjalan lalu membanting pintu kamarku.

"Rana. Apakah caraku berpakaian salah?" Tanyaku.

"Kalau saya seorang lelaki, saya sudah pasti akan berbuat macam-macam pada Nona saat ini," Jawab Rana terus terang.

The Villainess [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang