Cahaya yang datang

442 100 23
                                    

"Hoseok"

Hoseok terperanjat saat Bulan memanggilnya, "Ah iya!"

"Kau tidur" Tanya Bulan.

"Memangnya kau lihat dia lagi apa kalau bukan tidur? meninggal?" Hwasa menimpali.

"Bisa diam tidak?" Bulan berbalik menatap Hwasa.

"Ga. " Balas Hwasa.

"Oh nantangin"

Akhirnya mereka jambak jambakan.

Di tengah keributan dua makhluk ghaib itu, Vino bangun dan langsung duduk.

"Kenapa Vin?" Hoseok menatap Vino.

"Aku mau pipis" Vino dengan wajah memelas.

Mendengar itu Bulan dan Hwasa terjeda adegan jambak jambakannya, dan Chen langsung berdiri.

"Sini biar aku yang temani"

"Pergi lah" Hoseok pun menyuruh Vino berdiri, tapi Vino terlihat takut untuk pergi bersama Chen.

"Apa? Kau takut karena aku bukan manusia?"

Vino mengangguk.

"Tapi tadi aku menolongmu kan."

Vino terlihat berpikir, kemudian mengangguk lagi.

"Kalau begitu cepat, biar aku yang temani. Masa kau tega menyuruh Hoseok yang luka luka itu" Chen menunjuk Hoseok.

Hwasa mendekati Vino dan menatap wajah anak kecil itu. "Kalau pergi berdua nanti di serang gimana dong? Hoseok jadi begini karena kamu juga kan" Kata Hwasa mengintimidasi, tapi sebenarnya dia bercanda.

Tapi mana sempat, anak orang keburu mewek.

"Jangan begitu dong" Tegur Hoseok sedikit tidak enak.

"Sumpah aku bercanda!" Panik Hwasa.

Bulan memukul kepala Hwasa dari belakang. "Mana dia tau kau bercanda kalau muka mu tadi kayak preman tukang palak!"

Chen mendengus kesal, dia langsung meraih tangan Vino dan membawanya untuk pergi buang air kecil.

"Aku rasa dia kesal, mudah mudahan bocah itu tidak di makan" Bisik Hwasa.

"Kau jangan ngomong asal asal, bisa bisa malah kau yang digeprek" Bisik Bulan.

Di tengah bisik bisik mereka, gemuruh petir tiba tiba terdengar disertai kilatan cahaya. Si penjaga portal terlihat bergerak maju dan mundur, seolah benar benar mengawasi pintunya sekarang.

"Ah! Hoseok hidungmu!" Seru Bulan.

Hoseok langsung menyentuh hidungnya, ternyata ia mimisan.

"Hoseok, tubuhmu mulai melemah!" Khawatir Hwasa.

Dan benar, Hoseok sendiri berpikir demikian. Karena ia merasakan sakit di beberapa titik tubuhnya bertambah.

Tiba tiba terlihat Chen yang menggendong Vino berlari ke arah mereka.

"Kenapa dia?" Tanya Bulan.

Hwasa yang merasakan sesuatu pun menoleh ke atas, "!!"

BRAK

Tiba tiba sesuatu yang besar jatuh hampir menimpa mereka, untungnya Hwasa dengan cepat menarik Bulan dan Hoseok menjauh mundur ke arah datangnya Chen.

"M-Masa dia lagi?!" Hoseok panik melihat keadaan yang sama persis seperti yang terjadi tadi, dan Chen langsung menaruh Vino kepada Hoseok kembali.

"Ini bukan yang tadi," Mata Chen merah menyala, perlahan menjadi tinggi besar dan berubah menjadi sosok genderuwo nya.

EYE | JhsWhere stories live. Discover now