H

1K 170 13
                                    


• Eps Kali ini mengandung konten Receh dan banyak gambar. Jadi nyalakan data seluler terlebih dahulu.




















Cklek.

"Ni Hoseok aku udah bawa ayam bakarnya" Jimin masuk ke dalam ruangan,Namun ia sama sekali tidak mendapati Hoseok di dalam kamarnya. "Lho? Hoseok?"

Jimin meletakkan bungkusan ayamnya dan menelusuri ruangan. Mulai dari kasur,kolong kasur,Toilet,Bawah meja,Di balik gorden,di langit langit,bahkan di dalam kulkas pun gaada. Jimin pun panik dan lari keluar kamar. Di luar kamar kebetulan ada suster yang lewat,Jimin pun bertanya. "Permisi sus,Liat teman saya? Pasien yang di kamar ini"

Sang suster menggeleng. "Memangnya pasien tidak ada di kamar ya Tuan?"

"Ya kalau ada saya ga nanya dong"

"Tapi pasien bukannya menderita kebutaan ya? Jangan jangan dibawa orang?" kata Suster itu,Jimin pun semakin panik. "Kalau gitu saya permisi"

Jimin panik,menggigit bibir bawahnya kebingungan. "Telfon Si Juna aja deh"

"Hei"

Jimin menoleh ke arah suara,ia langsung merasa lega. Juna datang sambil membawa Hoseok yang duduk di kursi roda. "Darimana kalian?" Tanya Jimin.

"Ruang Dokter" Jawab Juna.

"Loh? Ngapain?"

"Hoseok mau pulang hari ini,Jadi aku antar buat tanya ke dokter. Ternyata udah boleh"

""Woh? Bagus dong?" Jimin melirik Hoseok yang menunduk daritadi. "Hoseok,Udah mau pulang?" Tanya Jimin. Namun yang ditanya masih menunduk diam.

"Tidak usah ditanya" Bisik Juna.

Juna mendorong kursi roda Hoseok masuk ke dalam kamarnya,Dia dan Jimin pun mendudukkan Hoseok di ranjang. Setelah itu Juna duduk di sofa,sementara Jimin menyiapkan makanan Hoseok.

"Ini,Ayam bakar" Jimin meletetakkan sepiring ayam bakar beserta kawan kawannya di depan Hoseok,Kemudain ia berbalik lagi untuk mengambil air. Dan pada saat ia berbalik lagi,Terlihat Hoseok yang mencari letak piring yang diletakkan Jimin. "Padahal 1 senti lagi kena piringnya..." Batin Jimin. Akhirnya ia menarik tangan Hoseok dan meletakkannya diatas nasi. "Di sini....Makan pake tangan gapapa kan?"

Hoseok mengangguk.

"Kalau begitu makan dulu,aku mau ngemasin barangmu"

Hoseok pun makan dengan tenang,walaupun dalam hati dia membatin. "Sekarang wujud sebuah ayam bakar saja sudah tak keliatan" Batin Hoseok. Tapi bukan hanya itu,Ia juga masih resah dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana ia mendengar suara laki laki yang berada diambang pintu kamarnya,Suara yang sepertinya pernah ia dengar. Dan tau luar biasanya? Hoseok bisa melihat orang itu berdiri,walau hanya berupa garis putih yang terlihat jelas di kegelapan.

"Siapa ya?..." Gumam Hoseok.

"Hey" Juna neriakin Hoseok yang keliatannya melamun daritadi.

"Hey"

"Hey"

"Hey"

"Hey Sayang--"

Jimin auto noleh dengan tatapan membunuh beserta auranya ke arah Juna,Juna yang terintimidasi pun langsung panik.

"--Hey sayang ku~ Hari ini aku ganteng~" Juna ngeles. Dia berdiri dan jalan ke arah Hoseok sambil ga berhenti nyanyi. "Ganteng bagai bidadara~ Bidadara di hatimu~"

"Hey sayangku~" Juna nyolek dagu Hoseok ala ala pedofil yang dapat anak Tk bening di pinggir jalan sendirian. Jimin yang daritadi kupingnya udah panas langsung lempar Juna pake botol parfum punyanya Hoseok yang tadinya mau dia masukin ke koper.

EYE | JhsWhere stories live. Discover now