Halusinasi?

516 116 32
                                    

Nafas Hoseok dan Vino tertahan, pintu lantai bawa terdengar terbuka dan tertutup kembali.

"Ada yang datang!" Hoseok buru buru menarik Vino ke kamar dan menutup pintu pelan. Mereka harus sembunyi dan ada satu lemari kayu besar di sana. Hoseok membuka lemari dan masuk bersama Vino di dalamnya, setidaknya lemari ini cukup untuk berdua kalau duduk mepet.

Hoseok menelan ludah, apa yang masuk kira kira?. Sementara Vino menatap Hoseok yang terlihat kebingungan sekaligus ketakutan.

"Kayaknya hantu besar tadi deh kak" bisik Vino pada Hoseok.

"Jangan dong" Hoseok was was. "Tapi tadi pas ketemu kamu bilang yang ngejar kamu hantu besar, berarti yang tadi dong?"

Hoseok terkejut saat melihat wajah Vino saat dia menoleh, anak itu terlihat sangat takut. Vino langsung menggeleng "Tidak. Yang ngejar aku beeesaaaar banget, hantu tadi mungkin cuma selututnya"

"?!" Hoseok tidak bisa berkata kata.

Cklek-.

Krieeet..

Mereka berdua kompak menutup mulut dan menahan nafas, pintu kamar ini terbuka. Apa hantu itu masuk? Apa itu benar hantu?. Mereka berdua tidak bisa mendengar apa apa, hanya suara pintu dan tidak ada suara langkah kaki.

"Hmmmm~ Hhmmmm~ Hmmm~"

Mampus yang datang Nissa Sabyan.
"Sabyan Gambus lagi ada tour konser ke alam ghaib?" Batin Hoseok.

"Hmmmm~ Hhmmmm~ Hmmm~"

Hoseok penasaran siapa yang bersenandung itu, dia pun mengintip dari celah pintu lemari. Cukup kaget saat Hoseok melihat ada perempuan yang sedang berdiri di depan meja rias sambil menyisir rambutnya, Vino yang penasaran ikut mengintip.

"Kayaknya ini rumahnya deh" Bisik Hoseok pelan. Vino mengangguk kecil.

"Hmmmm~ Hhmmmm~ Hmmm~"

"Kalla hadzil ard mataqfii masahah--" Khilaf Hoseok malah bernyanyi.

"KAK HOSEOK!" teriak Vino panik.

BRAK.

Tidak ada angin tidak ada serangan fajar pintu lemari tiba tiba terbuka luas dan memperlihatkan dua manusia yang sedang duduk panik di dalamnya.

"Gara gara kak Hoseok, gara gara kak Hoseok" Vino berulang ulang.

"Aduh gara gara keseringan nonton Sabyan Gambus" Panik Hoseok.

Hantu itu tidak berbalik sama sekali, dia masih duduk dan memainkan rambutnya.

Harusnya ini momen bagus untuk melarikan diri makanya Hoseok menarik Vino keluar lemari dan diam diam menuju arah pintu. Mata Hoseok terus memantau posisi hantu itu dan kakinya terus melangkah pelan ke pintu, "ayo ayo" bisik Vino yang meraih gagang pintu.

"Oh ada tamu? Kok masuknya lewat lemari sih, bukan pintu depan?" Baru juga Hoseok berkedip satu kali hantu itu sudah berdiri di depan mereka berdua dengan sangattt dekat.

Jantung Hoseok merosot ke perut.

Hantu perempuan itu berdiri di depan Hoseok dan Vino sambil tersenyum, wajahnya good looking juga, yang bikin Hoseok agak gimana itu rambutnya yang kemana mana. Pantas daritadi di sisir. Tapi rambutnya cantik.

"R-rambutnya kuat dan wangi ya, pasti pakai Rijoiz" Hoseok tetap berusaha melempar pujian.

Hantu itu hanya diam dengan senyumnya dan tangannya menunjuk ke pintu. Oh ini mah lagi di usir. Hoseok pun pamitan dan keluar dengan mandiri, hantu itu masih di di dalam kamar sampai pintu tertutup kembali dengan sendirinya. Hoseok dan Vino pun pergi dari rumah itu dan ngegembel di jalan.

EYE | JhsWhere stories live. Discover now