B

1.8K 236 16
                                    

((Vote sebelum baca! Tolong Hargai !))

Liat typo? Anggap kentut aja.















Trak.

Setumpukan kertas itu dilemparkan diatas meja kerjanya,Juna mengusap wajahnya kasar.

"Haaah....." Juna meraih handphonenya yang berada di samping bingkai foto diatas mejanya.

"Astaga,Jina pasti sudah mendarat daritadi! Kenapa aku lupa jemput sih?!" Juna bangkit mengambil jasnya dan kunci mobil,Ia langsung bergegas keluar dari ruang kerjanya,Namun tiba tiba saja..

Brak!

Pintu ruang kerja milik Juna dibanting oleh tamu tak diundang itu,Si tiang listrik yang datang dengan nafas terengah dan wajah panik.

"Bisa ga sih bukanya santai aja,Sayang pintuku Joon! Dateng bukannya ucap salam juga malah banting pintu" Gerutu Juna.

"Ji..Jin..Jina!" Ucap Namjoon dengan susah payah.

"Jina? Kenapa? Aku baru mau jemp-"

"Pesawat Jina jatuh! Aku baru aja liat diberita!" Potong Namjoon.

Juna tertegun mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Namjoon. "Jangan bercanda,Ga lucu!!"

"Ga percaya? Liat ini! Ini pesawat yang dinaiki Jina kan?! " Namjoon menyodorkan Handphonenya ke hadapan wajah Juna.

"..."

Bruk.

Juna berlutut dilantai,Kakinya sangat lemas dan badannya yang bergetar.

"Jun?" Namjoon berjongkok dihadapan Juna,Menyaksikan untuk pertama kalinya sahabatnya ini menangis hebat sekarang dihadapannya dengan 'Jina' yang memeluk tubuh kakaknya.

***

"Juna sekarang dimana?" Tanya Hoseok pada Namjoon.

"Ada di kamarnya,Dia tidak ingin turun sejak Jenazah Jina tiba" Singkat Namjoon.

"Baiklah,Makasih" Hoseok buru buru naik ke lantai dua,Kamar Juna.

"Eng...ketok aja dulu..." Gumam Hoseok yang sekarang sudah berada di depan kamar Juna.

Tok tok.

"Jun?" Panggil Hoseok dari luar,Namun tidak ada sahutan dari dalam.

"Juna ini Hoseok,Aku masuk ya" Hasilnya sama,tidak ada sahutan. Hoseok langsung saja membuka pintu dan masuk ke dalam.

Kamar Juna gelap,Hanya ada cahaya remang remang dari celah gorden yang menutupi jendela. Meskipun kamar Juna terbilang sangat luas,tapi dia sudah hafal karena dia sering kesini.

Sampai disini,Hoseok berdiri dihadapan Juna yang duduk di pinggir ranjang sambil tertunduk. Dia tidak menangis,Hanya diam saja menatap kakinya.

"Kenapa ga mau turun?" Tanya Hoseok dengan nada sendu. Sementara yang ditanya hanya diam.

Hoseok mendekati Juna yang masih saja diam itu,"Juna turun yu? Disini gel-"

Grab.

''Eh?" Hoseok tersentak kaget saat Juna tiba tiba menariknya dan memeluknya cukup erat.

"Begini sebentar" Lirih Juna,Hoseok akhirnya mengalah. Lagi pula dia sekarang mengerti perasaan Juna. Hoseok kemudian merasa bahwa Juna sedang menangis dipelukannya,Sangat terasa bahwa tubuh Juna bergetar.

EYE | JhsWhere stories live. Discover now