Run!

808 148 5
                                    


BRUGH

Suara jatuh yang keras. Tapi suara itu bukan berasal dari tubuh Hoseok yang menghantam Bumi. Melainkan Yoongi yang perutnya di tendang Hoseok. Yoongi terjatuh ke lantai,dan Hoseok terbalik ke belakang.

Dengan sigap tangannya menangkap tepian balkon dan syukurnya ia bertahan,Hoseok mulai melafalkan doa dalam hati. Posisi yang mengerikan. Bergelantung di ketinggian 2/3 meter,Bila jatuh mungkin kaki Hoseok hanya keseleo.

Sisanya patah semua.

Hoseok dengan mental kentangnya pun menoleh ke bawah,ada kolam berenang. Mantap. Jatuh tinggal berenang.

Harusnya begitu.

Tapi pas atau tidaknya di kolam tergantung keberuntungan dan kehendak tuhan,bisa jadi dia langsung gol masuk kolam. Tapi bisa juga menghantam tepian kolam dulu lalu cemplung. Dan bisa lebih mengerikan dengan tidak masuk atau mendekati kolam sama sekali.

"Wah? Kau ini memang cari masalah ya?!"

Hoseok menelan ludah,sebab sang pemangsa sudah bangkit dari jatuhnya. Hoseok lupa bahwa ini bukan film india,dimana dia akan sempat merancang rencana bahkan menggunakan rumus fisika.

Hoseok mendongak dengan wajah panik,matanya langsung bertemu dengan sang Kakak tiri. Dengan tatapan menusuk dari mata turun ke usus,dan hawa dingin yang membungkus.

Dramatis memang hidup.

"Kalau begini kan jadi enak nuntasinnya,bukan?" Kata Yoongi santai,Yoongi menurunkan pandangannya. Dilihatnyalah jari jari lentik yang sedang berusaha bertahan menghadapi cobaan.

Perasaan Hoseok mulai tidak enak.

Dan benar,Yoongi tanpa basa basi nasi basi langsung menginjak jari lentik itu dengan bar bar. Tapi maaf,pertahanan Hoseok tidak selemah itu,walaupun jarinya diinjak dengan keras dan menghayati oleh Yoongi. Ia tetap tegar........tapi itu hanya Sampai Yoongi menendang wajahnya.

Sungguh tydack santuy.

Menendang kepala adik sendiri bak menendang bola,Yoongi pun menatap Hoseok yang terjatuh dengan wajah datar.

Pegangan Hoseok terlepas,Bahkan ia mengernyit menahan sakit dikarenakan tendangan dari Yoongi yang mendarat di pelipis kanannya.

Hoseok jatuh bak malaikat yang patah sayapnya.

"Kumohon di kolam!" Hoseok membatin,berharap hidupnya tak sesial chapter musim lalu.

BAGH

Byuuuurrr~~

Keberuntungan yang pahit karena Author berkata lain. Hoseok masuk kolam,tapi lengannya harus bersilaturahmi dengan pinggiran kolam terlebih dahulu sebelum assalamualaikum masuk kolam.

Sakitnya bertubi tubi,disertai nyeri dari semua luka yang di dapatnya tak cukup satu jam. Hoseok tak mampu bergerak,ia hanya menatap kosong tak bergerak. Bahkan sekarang tubuhnya sudah sampai di dasar kolam.

Hoseok memejamkan matanya,paru parunya terasa kosong. Tidak deng. Penuh dengan air mungkin. Mungkin. Ia sedari masuk kolam sudah menyerap berapa liter juga. Semua indranya sepertinya tertutup sekarang.

Tapi sebelum kehilangan itu dia mendengar ada yang melompat masuk ke kolam.

BYUURRR--

"PWAH!"

Itu Yoongi,Ketika ia tak melihat Hoseok naik ke permukaan setelah 30 detik ia menunggu. Ia langsung melompat dari balkon terus ke dalam kolam.

"SINTING?! " Teriak Jisung,ia berlari menghampiri Yoongi yang telah muncul ke permukaan kolam bersama dengan Hoseok yang gendongnya.

Jisung membantu Yoongi untuk mengangkat tubuh Hoseok keluar dari Kolam.

"Lengannya? Patah?" Jisung mengecek lengan kanan Hoseok yang penuh darah.

Yoongi buru buru keluar dari kolam dan menghampiri Hoseok dan Jisung,ia tidak mengecek lengan Hoseok seperti Jisung. Melainkan mengecek apa Hoseok masih di dunia atau tidak.
Yoongi was was,Nafas Hoseok mulai putus putus dan detak jantungnya melemah.

Ia tak pernah belajar cara memberi pertolongan,ia bukan PMR dulunya. Ia hanya mengandalkan skill yang ia contoh dari sinetron,dengan menekan perut Hoseok agar air di tubuhnya keluar. Dan ternyata hasilnya tak sia sia,Hoseok memuntahkan seluruh air kolam yang telah ia telan.

Namun,Yoongi kembali diselimuti kepanikan. Karena Hoseok tidak merespon lagi,Yoongi ragu ragu mengecek detak jantung milik Hoseok.

Lemah sekali.

Seketika Yoongi memucat,ia berusaha membangunkan Hoseok. "Hei?! Kau mendengarku?! Bangun!"

"Sepertinya dia lemas karena kehabisan darah! Ayo ke rumah sakit!" Usul Jisung.



•••




Yoongi berdiri menyilangkan tangannya di depan dada,dengan hati tak tenang. Sesuai perkataannya,sekarang ia benar benar di IGD.

"Bagus,awas saja kau tak bangun" Yoongi terus menggumam kata yang sama.

Jisung meninggalkannya di sini karena Yoongi butuh baju ganti,bagaimana tidak. Bajunya yang ia kenakan sekarang ada darah luka Hoseok yang menempel saat ia menggendong Hoseok di punggungnya tadi. Sekarang seluruh orang yang lewat menatapnya,dan sudah pasti mengenalinya.

Yoongi berusaha tidak memikirkan apapun itu,yang penting sekarang ia ingin Hoseok selamat. Terdengar gila,padahal tadi hasratnya begitu menggebu gebu ingin membunuh Hoseok. Namun semua niatannya roboh saat menatap wajah Hoseok sebelum terjun ke kolam.

"Mirip sekali dengan ibu saat sedang cemas...." Yoongi tertunduk,ia terenyuh. Dendamnya yang berapi rapi seketika padam hanya karena ia melihat wajah Sang Ibunda pada Hoseok.

"Yoongi,Ini" Jisung datang,memberikan sebuah jaket dan pakaian ganti ke Yoongi.

Yoongi hanya mengambil jaket saja dan mengenakannya asal,setelah itu dia kembali diam.

"Kau tidak ganti baju?" Tanya Jisung.

"Tidak. Ini cukup. Terima kasih" Yoongi singkat.

Suasana kembali,Jisung yang duduk di bangku tunggu sembari memainkan ponsel. Sementara Yoongi terus berdiri dengan posisi yang sama seperti pose awal. Samar samar terdengar bisik bisikan orang orang.

Jisung melirik Yoongi,memastikan anak itu tak risih atau kesal sedikitpun. Yoongi berdiri diam dengan mata terpenjam,Jisung bertanya tanya. Apakah ia tidur berdiri?.

"Berapa banyak wartawan yang mengikuti?" Tanya Yoongi tiba tiba.

"Ah? Lumayan. Saat aku kembali sudah banyak. Tenang,aku sudah meminta satpam untuk melarang mereka masuk ke dalam." Terang Jisung.

"Oh....ngomong ngomong--"

BRAK

Yoongi dan Jisung terkesiap,Sebab pintu ruang IGD terbanting keras. Seseorang berlari keluar dari dalam ruangan itu. Seseorang yang berlari dengan perban di bagian lengan yang belum selesai.

"P-PASIENNYA KABUR! KEJAR!" Teriak perawat dari dalam ruangan.

Pasien itu Hoseok. Yoongi yang melihatnya tanpa pikir panjang langsung mengejarnya.

"AKU HARUS LARI!" Teriak batin Hoseok.

Hoseok. Yang bingung dan takut bertemu Yoongi lagi,Mulai membuat masalh baru di rumah sakit. Dengan adegan yang sama dengan di rumah sakit Arifin belum lama ini...

Yaitu kejar kejaran.













Kuy Bersambung...

EYE | JhsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin