X

889 147 5
                                    


Typo pang lewat.
































"Hah...hah..ah"

"Uugh....hah..."

Hoseok membuka matanya,ia tidak bisa bernafas maupun bergerak. Apa yang terjadi padanya.

Penyebabnya Jina,Dia tidur dengan sebagian badan diatas perut Hoseok. Hoseok hanya bingung,kenapa hantu tidurnya heboh begini?! Dan lagi,memangnya mereka bisa tidur juga!?!!.. Hoseok berusaha bersuara,tapi lidahnya kelu. Ia hanya bisa menggerakkan kepala dan kedua kakinya. Ia menoleh ke samping,tidak ada Namjoon di sebelahnya. Karena ini sudah pagi,mungkin Namjoon bangun lebih dulu.

Hoseok mencari Baekhyun,tapi sosoknya juga tidak ada di dalam kamar ini. Ia benar benar ditinggal dengan dua hantu ini. Jimin sendiri tidurnya tenang,tidak makan tempat pula. Tapi kenapa Jina heboh begini?! Apa dia tidak sadar kalau lagi nindih orang?!.

Hoseok menggerakkan kedua kakinya,berharap Jina bangun. Tapi tidak. Ia terus mencoba menggeliat,bahkan sampai ngos ngosan. Bayangkan saja bagaimana susahnya bila diposisinya. Bahkan sedingin apapun Ac,dia tetap berkeringat saking cemasnya karena tidak bernafas.

"Ya ya,aku akan mengeceknya. Lagi pula kau mengajaknya menginap tak memberitahuku"

Hoseok kenal suara itu,itu suara Juna.
Cklek.

"Hose---ShIt--?" Juna membulatkan matanya saat melihat Hoseok.

Hoseok mengangkat kepalanya, "J--un" susah bicara,Hoseok menyerah dan kembali menjatuhkan kepalanya.

Melihat Hoseok yang menggeliat seperti kepanasan dan nafas terengah engah? Saya rasa para pembaca mengerti apa yang ada di otak Juna yang pernah nonton film biru.

"NAMJON SIALAN! KEMARI KAU!" Teriak Juna sambil membanting pintu,Hoseok dibuat terkejut.

Tapi saat itu juga Hoseok benar benar lega. Berkat bantingan pintu dari Juna akhirnya Jina dan Jimin bangun karena terkejut.

"Whaak! Apaan itu!?" Jimin kaget,lebih kaget saat melihat Jina yang hanya membuka mata terkejut tanpa merubah posisinya.

"Wah,pagi yang brutal" Gumam Jina,kemudian dengan santai menutup matanya kembali.

Hoseok melirik Jimin dengan tatapan benar benar meminta tolong,Jimin langsung melangkahi Hoseok dan menarik Jina. "Bangun bodoh! Kau menindih Hoseok!"

Jina membelalakkan matanya dan langsung mendudukkan diri. "Benarkah!?"

"HAH...HAH...HAH.." Hoseok menghirup oksigen dengan bar bar,mengisi paru parunya yang minim pasokan tadi.

"Kalian kenapa?!" Baekhyun datang menembus tembok dengan was was,ia datang lebih dulu sebelum Namjoon dan Juna.

"Dia...menindih....kuh....hah..." Hoseok menunjuk Jina dengan nafas yang masih terputus putus.

"Maaf Seok! Aku tidak sadaarrrr" Panik Jina.

BRAK-

Suara bantingan pintu oleh Juna yang sedang menyeret sang tuan rumah, "KAU APAKAN DIA HAH?!" Juna meminta pernyataan dari tersangka.

Namjoon tidak mengerti,yang ia lihat sekarang hanya Hoseok yang telentang ngos ngosan,Jimin dan Jina di sebelahnya,dan Baekhyun yang melayang.

"Jina menindihnya tadi" Baekhyun dengan murah hati memberi rincian.

Namjoon terkejut,langsung membanting Juna keluar dan menutup pintu. Bahkan menguncinya. Maupun Juna mendobrak atau berteriak seperti orang demo juga tidak akan terdengar,toh kamar Namjoon kedap suara :D

EYE | JhsWhere stories live. Discover now