881 146 0
                                    

𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴!
𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗳𝗶𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗵𝗶𝗯𝘂𝗿𝗮𝗻. 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗶𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗿𝗲𝗮𝗹 𝗵𝗶𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗲𝘃𝗲𝗻𝘁

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚

Shinobu mendengus pelan, tidak yakin apakah dia harus menyampaikan surat di tangannya atau tidak. Ia menatap lekat surat itu kemudian mengerang. Dia memanggil gagak Kasugai dan memerintahkan untuk mengirim surat tersebut ke kediaman Ubayashiki.

Beberapa jam sebelumnya

“Wah-wah, ada apa sampai orang asing seperti kalian ingin tahu tentang Oni?” Tanya Shinobu sambil meminum tehnya. Shinobu, (Y/N), Ivan dan Arthur sedang berada dalam ruangan dengan meja dan teh ditengahnya. Ivan dan (Y/N) duduk berdampingan di seberang Shinobu sementara Arthur duduk di pinggir dengan mesin ketik dan kertas.

“Ada kejadian di Negara kami dan ini sangat darurat, Kocho-san terlihat tahu banyak tentang Iblis jadi bisakah beritahu tentang apa yang Kocho-san tahu?” Tanya Ivan datar dan terdengar seperti perintah, yang tidak biasanya karena ia selalu terlihat riang.

Shinobu yang melihatnya langsung tahu bahwa ada masalah di Negara asal mereka jadi ia menjelaskan tentang iblis dan korps pemburu iblis termasuk pernafasan, nichirin, dan sebagainya. Arthur hanya diam dan mengetik segala yang ia dengar dengan rapi dan mudah dibaca meskipun kadang mengernyit karena penjelasan Shinobi terasa tidak masuk akal.

“-Dan korps pemburu iblis tidak diakui secara resmi oleh pemerintah.” Akhir Shinobu.

(Y/N) dan Ivan terdiam akan hal tersebut, meskipun sudah menduga-duga, hal tersebut masih asing dan tidak masuk akal di kepala mereka.

'Pemerintah Jepang tidak bisa disalahkan...' Batin ketiga orang asing itu.

"Crazy..." Gumam Arthur.

“Apa itu semuanya?” Tanya Ivan dingin, suhu diruangan tersebut mendadak turun drastic, orang biasa yang merasakannya pasti akan merasa lemas seketika.

“I-iya…” Balas Shinobu pelan.

“Kocho-san...” Ucap (Y/N) setajam pisau. Shinobu agak bergidik mendengarnya.

“Keberadaan kami saat ini rahasia dan kami ingin menyelesaikan ini secepatnya. Bisakah anda sampaikan pesan kami ke pemimpin Korps Pemburu Iblis? Ini darurat.” Sambung (Y/N). Arthur dan Shinobu menelan ludahnya pelan karena tekanan di ruangan itu. Tangan Arthur serasa lemas seketika tapi ia tetap paksakan untuk mengetik.

“Tentu Kocho-san bisa memeriksa isinya dan memutuskan apakah itu layak dikirim atau tidak.” Timpal Ivan.

Shinobu diam, tidak yakin apakah dia harus menyetujuinya atau tidak. (Y/N) mengetahuinya dan segera berkata,

“Kocho-san, desa dan kota kami dibantai habis. Kemungkinan tertingginya adalah itu ulah iblis, jadi tolong.” (Y/N) menekan kata-katanya.

Shinobu menelan ludahnya lagi kemudian mengangguk pelan, di pipinya mengucur keringat dingin. (Y/N tersenyum puas.

“Arthur… ketikkan apa yang kuucapkan.”

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚


“Berita besar semuanya, berita yang sangat baik.” Sarkas (Y/N) ketika sampai di penginapan mereka.  Meskipun diizinkan menginap, kelompok investigator itu tetap memutuskan kembali ke penginapan mereka. Tidak lupa berterimakasih pada penghuni kediaman kupu-kupu itu. Akhirnya Tanjirou, Inosuke, Zenitsu, Sumi, Kiyo dan Naho meminta mereka untuk kembali lagi saat ada waktu yang tentu kelompok orang asing itu iyakan.

“Berita baiknya kita punya banyak informasi berguna dari wawancara tadi,” Ucap Ivan yang sedang menyalakan cerutunya.

“Lebih seperti interogasi…” Gumam Arthur pelan yang didengar Sergei.

“Berita buruknya sepertinya kita harus bekerja lebih keras dan tinggal lebih lama.” Seringai Ivan sambil berjalan ke balkon kamar untuk menghisap cerutunya.

(Y/N) mendengus dan mulai menceritakan ulang semuanya kepada Sergei dan Alexey, yang tampak kebingungan dan tidak percaya. Tapi (Y/N) tetap berhasil meyakinkan mereka.

“Sergei.” Ucap (Y/N), yang dipanggil hanya menatap balik dengan ekspresi ada apa?

“Laporan. Tolong antarkan laporannya ke duta besar Russia di alamat ini, mereka harusnya ada cara untuk mengirimnya ke Russia.” (Y/N) memberikan Sergei sebuah surat, kertas kecil, dan uang. Sergei hanya berasumsi bahwa laporannya ada di dalam surat tersebut kemudian mengangguk. Ia mengambil surat yang sudah dibuat Arthur dengan rapi itu dan berjalan keluar kamar.

“Kembalilah yang cepat ya,” Ucap (Y/N) tersenyum. Sergei tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚

“Dua surat dari Shinobu?” Tanya Kagaya yang dibalas ya oleh Amane. Kagaya hanya tersenyum kecil dan mengangguk, memberi persetujuan untuk mulai membaca. Amane mulai membacakan surat pertama.

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚

"Aku pergi sebentar," Ucap (Y/N) mengambil tas dan dompetnya.

"Terakhir kali kau pergi di sore hari kau tidak kembali malamnya." Sarkas Ivan, (Y/N) berdecak mendengarnya.

"Oh ayolah, Arthur bantu aku~~" rengek (Y/N). Arthur beralih dari mesin ketiknya dan menatap mereka berdua.

"Aku tidak tau (Y/N), maybe he's right after all." Arthur mengendikkan bahunya. (Y/N) mendengus sebal dan terus menggoyangkan bahu Ivan layaknya anak kecil. Ivan yang lama-lama kesal akhirnya mengizinkan (Y/N) pergi. (Y/N) tersenyum lebar dan segera beranjak keluar.

𝙏𝙖𝙞𝙨𝙝𝙤 𝙎𝙚𝙘𝙧𝙚𝙩!

➣𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯, 𝘚𝘩𝘪𝘯𝘰𝘣𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘠𝘢𝘬𝘰𝘷𝘭𝘦𝘷 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘦𝘯𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯

➣(𝘠/𝘕) 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘦𝘱𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘪 𝘔𝘰𝘴𝘬𝘰𝘸, 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘥𝘢𝘺𝘢 𝘑𝘦𝘱𝘢𝘯𝘨

[✓] 𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™ || 𝕂ℕ𝕐 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang