三十一

429 78 2
                                    

𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴!
𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗳𝗶𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗵𝗶𝗯𝘂𝗿𝗮𝗻. 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗶𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗿𝗲𝗮𝗹 𝗵𝗶𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗲𝘃𝗲𝗻𝘁

"A" adalah bahasa asing

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚

"Aku tidak menyangka kau juga ikut melepaskan kepergianku Sanemi."

"Tsk, ambil ini." Sanemi memberikan sebuah tas berisi banyak hal. (Y/N) menatap Sanemi berbinar.

"Isinya banyak sekali." (Y/N) melihat isi dalamnya yang berisi Kipas, Tenugui, Yukata, Omamori dan berbagai manisan.

"AKU HANYA TIDAK TAU HARUS BELI APA OKE?!" (Y/N) hanya terkekeh senang.

"(Y/N)-san."

Giyuu menyodorkan sebuah kotak kecil pada (Y/N). (Y/N) menerima dan membuka kotak itu, terdapat sebuah jepit rambut yang terlihat mahal.

"Kalian berdua terima kasih."

(Y/N) merentangkan tangannya memeluk Giyuu dan Sanemi, yang membuat kedua pria itu terkejut dan memerah.

"(Y/N)-san...."

"O-Oi! Apa yang kau lakukan?!"

"Pelukan sebelum berpisah. Oh iya, kunjungi kami jika ada kesempatan ya."

Sanemi hanya mendengus sebelum memeluk (Y/N) kembali, Giyuu ragu-ragu meletakkan tangannya di pinggang (Y/N) dan merengkuhnya hangat.

"Oh astaga, bukankah mereka terlihat manis Mitsuri? Obanai-san?"

Ucap Arthur melihat (Y/N), Sanemi dan Giyuu yang sedan berpelukan layaknya anak kecil. Mitsuri mengangguk semangat, wajahnya memerah seperti biasa.

"Um! Hatiku berdetak kencang melihatnya, sayang sekali kau akan pergi Arthur-san."

"Jika ada perjumpaan, ada juga perpisahan Mitsuri. Dan terimakasih atas hadiahnya kalian berdua." Arthur menunjukkan kerajinan keramik dari Iguro dan berbagai kotak makanan dari Mitsuri.

"Tidak masalah Arthur-san!"

"Tch."

"Arthur-san! Huweee," Sumi, Naho dan Kiyo berhambur ke pelukan Arthur. Arthur hanya mengelus kepala mereka dan tertawa diam-diam.

"Selamat tinggal Sumi, Naho, Kiyo. Hidup yang baik ya,"

"Hiks! Baik Arthur-san!"

.
.
.

"Uh... mengenai tadi malam..." Shinobu mengaitkan ujung jari telunjuknya.

"Kau ingat?"

"Ingat..."

"Kalau begitu sini!"

Ivan merentangkan tangannya, Shinobu hanya memerah tapi tetap memeluk Ivan. Tangan Shinobu dengan lihai mengambil jepit kupu-kupu dan memasangkannya ke rambut Ivan.

"Eh apa ini?"

"Jepit rambut untukmu."

"Tapi rambutku kan tidak panjang!"

"Ara-ara, hal itu bukan masalah. Tapi jangan sampai menghilangkannya." Aura Shinobu menggelap yang membuat Ivan bergidik.

"IVAN-SAN, (Y/N)-CHAN HUWAAA JANGAN PERGI!" Zenitsu memeluk kaki Ivan dengan ingus melar.

"Zenitsu jadilah pria! Dan apa itu ingus?! Menjauhlah!"

Ivan menggoyang-goyangkan kakinya tapi Zenitsu tetap memeluk kaki Ivan. Tanjirou yang melihatnya juga ikut membantu menarik Zenitsu dari Ivan.

.
.

"SERGEI APA KAU AKAN PERGI?!"

"Untuk pertama kalinya kau mengucapkan namaku dengan benar huh."

"APA KAU AKAN PERGI?!"

"Iya, selamat tinggal dasar wajah cantik."

"LAWAN AKU KALAU BEGITU?!"

"Apa kau sedang menangis?"

"TIDAK!"

"Oh, kau sedang menangisiku ya, mengharukan sekali."

"SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MENANGIS!"

.
.
.
"Nee-san! Semoga selamat dalam perjalanmu!"

"Terima kasih Tanjirou."

(Y/N) memeluk Tanjirou, mereka sudah pamit pada Nezuko sebelumnya. Gadis itu terlihat berlinang air mata saat (Y/N) berkata mereka akan pergi dan tidak mau melepaskannya. Tanjiroulah yang pada akhirnya menasehati Nezuko, yang membuatnya melepaskan (Y/N).

"Semoga perjalanan kalian berjalan dengan lancar (Y/N)-san, Ivan-san, Arthur-san, Sergei-san."

"Terima kasih Ubayashiki-san, kami berterima kasih atas perhatian anda selama ini."

"Kalian berempat! Ini bekal kalian!"

Aoi dan Kanao menyodorkan bekal yang dibungkus dengan kain itu.

"Wah baik sekali! Terima kasih Aoi-chan!" Ivan mengambil bekal tersebut dari tangannya.

"Hmph!"

"Kau juga Kanao." (Y/N) menepuk kepala Kanao.

"SELAMAT TINGGAL HUWEEE"

Para penghuni kupu-kupu, Kamaboko, Ubayashiki, dan para pilar melambai ke arah taksi yang berjalan menjauh itu dengan keempat orang asing didalamnya.

"Aku akan merindukan mereka." Ucap (Y/N).

"Aku juga..." Balas Sergei yang diangguki Arthur dan Ivan.

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚


"Jadi mereka sudah pergi huh..."

"Bukankah itu bagus Muzan-sama?" Tanya Kokushibou.

"Sayang sekali gadis itu..." Muzan menjilat ujung bibirnya mengingat rasa darah (Y/N).

"(Y/N) ya..."

'Kuharap kita bertemu lagi.'

𝙏𝙖𝙞𝙨𝙝𝙤 𝙎𝙚𝙘𝙧𝙚𝙩!

(𝘠/𝘕) 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘳𝘪𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘪 𝘜𝘯𝘪 𝘚𝘰𝘷𝘪𝘦𝘵

𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘳𝘪𝘮 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵-𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪

[✓] 𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™ || 𝕂ℕ𝕐 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣Where stories live. Discover now