十五

643 129 5
                                    

𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴!
𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗳𝗶𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗵𝗶𝗯𝘂𝗿𝗮𝗻. 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗶𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗿𝗲𝗮𝗹 𝗵𝗶𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗲𝘃𝗲𝗻𝘁

"A" adalah bahasa asing

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚

“Kalian tampak bersenang-senang huh?”

Sapa Ivan saat ia memasuki ruang tamu itu. kepalanya cukup pusing Karena membahas investigasi dan anggaran yang perlu disiapkan untuk metal nichirin dengan si duta besar.

Tampak Alexey yang sedang bermain piano, Zenitsu yang bernyanyi sesuai nada piano tapi diteriaki oleh Inosuke,  Tanjirou yang sedang mendengarkan celotehan Arthur yang setengah mabuk,  dan Sergei yang duduk diam dengan botol Vodka ditangannya.

“Sergei? Arthur? Oh ayolah, kita tak bisa beres-beres dalam keadaan mabuk.” Ucap (Y/N) sambil menepuk-nepuk pipi Arthur dan Sergei bergantian.

“Beres-beres? (Y/N)-CHAN KAU SUDAH MAU PERGI??! HUWEEE JANGAN PERGIII!!” Rengek Zenitsu.

“Justru sebaliknya,” Seringai Ivan.

“Kami akan pindah ke kediaman kupu-kupu,” Sambung (Y/N) santai.
Wajah trio kamaboko berbinar senang.

“KAMI AKAN MEMBANTU!!”

▞▞▞▞▞--𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™--▚▚▚▚▚


“Ini semua? Tidak ada yang ketinggalan (Y/N)-san?” Tanya Shinobu, (Y/N) menggeleng pelan sambil menarik kopernya turun dari taksi yang disewa.

Trio Kamaboko dan kakushi membantu menurunkan dan memasukkan barang sementara Alexey dan Ivan sibuk memapah kedua pria mabuk, yang tentu saja Arthur dan Sergei.

“Hik! Kenapa kau memapahku? Hik! Aku baik-baik saja…Hik!”

“Kau jelas-jelas mabuk Arthur, berapa gelas yang kau minum?”

“I just drink ten shots~~”

Alexey memutar matanya malas, pasti Dmitri memberikan Vodka yang kadar alkoholnya cukup tinggi. Ia mengikuti seorang Kakushi yang mengantarkannya ke sebuah ruangan dengan futon dan melemparnya begitu saja.

“Eh, Arthur-san?!” Ucap Sumi, Naho dan Kiyo yang melihat didepan pintu. Alexey hanya berbalik dan berkata bahwa Arthur sedang mabuk yang dibalas anggukan oleh ketiganya.

“Erghh! Kau berat Sergei! Berapa botol yang kau minum hah?!”

Gerutu Ivan yang ikut masuk ke ruangan dimana Alexey berada. Sergei yang dipapah Ivan hanya menggeram sambil memberontak sedikit, Ivan hanya memukul kepala Sergei dan menyuruhnya diam sebelum ikut melemparkannya ke atas futon. Sumi, Naho, dan Kiyo yang melihat peristiwa absurd itu hanya bingung.

“Nak, bisa tolong buatkan air hangat? Atau madu hangat kalau ada,” Pinta Ivan yang diangguki Sumi, Naho, dan Kiyo.

“Hiks..hiks….” Ivan dan Alexey berbalik, hanya untuk melihat Sergei menangis pelan, ia pasti benar-benar tertekan.

[✓] 𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐋𝐔𝐒𝐓™ || 𝕂ℕ𝕐 𝕏 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣Where stories live. Discover now