LBS-15

1.8K 505 77
                                    

Komen dan vote yang banyak, Kakak. Biar Author semangat.😆

🖤

Selangkah aku mendekat,
Dua langkah kamu menjauh dan membangun sekat.

🔥

"Kei, kok, bisa ada di sini?"

Atala bertanya pada sang anak, tapi matanya enggan berpaling dari Irish. Gadis itu bergeming, menatap Atala tanpa ekspresi. Wajah datar Irish sama sekali tidak bisa Atala tebak apa penyebabnya. Karena Irish tahu Atala memiliki anak? Karena Irish teringat pada mendiang anaknya yang juga perempuan? Sulit menyimpulkan dari kebungkaman Irish. Menduga Irish cemburu atas sosok Keisha pun rasanya Atala tak berani. Memang seberapa besar arti Atala bagi Irish? Laki-laki itu cukup sadar diri.

"Kei mau beli kue, Daddy. Oma masih telpon di luar."

"Ah, gitu. Kei mau kue apa?"

Tatapan Atala pada Irish terputus, memfokuskan diri menatap wajah ceria sang anak. Keisha mengalungkan kedua tangannya di leher Atala, menampakkan hubungan erat keduanya.

"Tapi Kei bingung."

"Bingung kenapa?"

"Daddy kenapa di sini? Daddy beli kue juga? Kenapa Kei nggak diajak?"

"Sebenarnya, Daddy ke sini nyari Aunty Irish, yang tadi ngobrol sama Kei. Aunty Irish teman Daddy."

Lagi, Atala menatap Irish yang masih setia membisu. Jawabannya tadi entah memiliki pengaruh atau tidak untuk Irish. Benar, Atala tidak keberatan Irish mengetahui segala hal tentang laki-laki itu. Namun, pertemuan kali ini sungguh tidak terduga dan sebenarnya cukup mengejutkan Atala.

Setelah mengumumkan statusnya sebagai duda, Atala berencana memberi tahu perlahan-lahan kalau dia telah memiliki seorang putri bersama Ayra. Sayang, Irish mengetahui tanpa sempat Atala sampaikan secara langsung.

"Daddy kenal Aunty Bel? Yeayyy! Aunty Bel baik, Dad. Kei mau dikasih red velvet gratis, loh!"

"Oh, ya? Aunty emang baik, makanya Daddy suka."

"Iyaaa! Kei juga suka Aunty Bel! Soalnya cantik, terus baik!"

Mungkin karena Keisha baru berusia tiga tahun, makna suka yang Atala ucapkan disamakan dengan makna suka versi dirinya. Sementara bagi Atala, jelas maknanya berbeda. Dia menyukai Irish, bukan sebagai teman, tapi menganggap gadis itu sebagai calon pendampingnya. Walaupun dia tak menampik bahwa kadar rasa yang Atala miliki belum tinggi.

"Ras, ambilin red velvet dua. Bungkus, ya," titah Irish.

Atala mendekati Irish. Keisha yang masih berada dalam gendongan sang ayah sedikit memutar tubuh agar bisa menatap Irish. Senyum gadis kecil itu melebar melihat kotak yang kini Irish ulurkan padanya.

"Buat Kei."

"Aaaaa! Thank you, Aunty!"

"Sama-sama. Aunty kerja dulu, ya. Bye, Keisha."

Love Blooms Slowly(Sudah Terbit)Where stories live. Discover now