08. ANALISIS AWAL ‼️

4.1K 403 75
                                    

JANGAN SKIP SETIAP NARASI, TEMUKAN PESAN TERSIRAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN SKIP SETIAP NARASI, TEMUKAN PESAN TERSIRAT.

DUKUNG CERITA INI SAMPAI SELESAI PREN DAN TEMUKAN SIAPA PELAKU YANG BERBUAT SEKEJAM ITU KEPADA DANU.

HASTAG #USUTTUNTASKASUSDANU

®®®

~ANALISI AWAL~

Keringatnya bercucuran di kening serta leher, memberikan reaksi cemas dan panik bersamaan. Sena menunduk takut dengan kedua tangan tergenggam erat di depan tubuh. Sesekali mengangkat kepalanya, melihat Gretta, Nayla, beserta Nola berdiri di depannya dengan wajah sangar.

"Dua hari lo gak masuk, kemana aja? Mau bolos atau ngehindari kita?" tanya Gretta cepat sambil melangkah dan menolak bahu Sena dengan kasar.

Gadis dengan rambut panjang yang diurai serta mata jakung terdapat irisan hitam di sisi matanya, itu tersentak dengan wajah ketakutan. Dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang tiba-tiba lemah jika berhadapan dengan mereka bertiga. Gadis pendiam yang tidak pernah menjadi pusat perhatian itu menjadi korban pembullyan teman-teman sekelasnya, bahkan dia berusaha untuk kuat, tetapi terlalu takut karena dia merupakan murid beasiswa. Takut membuat onar, dia tetap diam untuk mempertahankan beasiswa yang susah dia dapat untuk masuk ke SMA DS yang terbilang seleksi ketat.

"Diam aja lo? Mana tugas yang gue suruh selesaikan, udah lo kerjain?" Kini giliran Nayla yang bertanya, gadis dengan rambut lurus hitam pekat itu melipat kedua tangannya di dada, berdiri dua langkah dari depan Sena.

"Ma-maaf. Kemarin aku sakit, ja-jadi belum aku selesaikan," jawab Sena terbata-bata dengan terus menunduk takut.

Pasalnya, Sena selalu menjadi korban Gretta, Nayla, beserta Nola yang suka memanfaatkan kepintaran gadis itu. Mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk terus menjadi murid dengan nilai bagus di kelas inti ini.

Gretta berdecak sebal sambil tersenyum kecut, kesabarannya yang tidak bisa diatur itu perlahan menghembuskan napas kasarnya.

"Astaga! Lo benar-benar mau bikin kita marah? Hari ini harus dikumpulkan dan lo belum mengerjakannya?" tanya Gretta sambil menarik dagu Sena dan mencengkram kuat, membuat sang empu menengadah kesakitan. "Lo mau kita kasih pelajaran, ha!"

"Hajar aja," imbuh Nola, gadis yang menjabat sebagai ketua kelas dari kelas inti Expose Class itu berdiri dengan anggun di depan Sena, menatap gadis itu dengan mata besarnya yang cukup menarik perhatian lawan jenis.

Nola bahkan selalu digandrungi oleh anak-anak cowok karena keangkuhannya, prestasi yang selalu dia raih, serta tegas dalam memimpin. Satu yang buruk, dia bahkan suka merundung.

Gretta tidak menunggu aba-aba lagi, langsung menolak kasar tubuh Sena hingga bertubrukan dengan loker di belakang. Sesekali, menghantam kepala Sena ke dinding tanpa rasa bersalah sedikitpun. Tidak habis disitu saja, Gretta menampar sena beberapa kali dan mengacak-acak rambut gadis itu. Nola dan Nayla yang berdiri sejajar itu saling menatap sinis ke arah Sena, merasa cukup puas merundung anak-anak lemah dan tidak berdaya seperti Sena.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang