16. HUKUM TIMBAL BALIK ‼️

2.7K 317 54
                                    

"Era yang penuh ketidakpuasan dan ketidakpercayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Era yang penuh ketidakpuasan dan ketidakpercayaan. Ini menjadi era dimana korban di diskriminasi berdasarkan kekuasaan mereka."

#USUTTUNTASKASUSDANU

***

VOTE DULU BARU BACA

TOLONG TINGGALKAN JEJAK KALIAN, TEORI ATAU APAPUN ITU YANG MENANDAKAN KALIAN HADIR DALAM MENGUSUT KASUS DANU.
THANKS

***

3 Jam Yang lalu ...

Detektif Lenan duduk terpaku sambil menatap lama ke arah plastik putih berisi surat terakhir Danu yang menyatakan alasan dia bunuh diri. Alasan tertera karena dia tertekan dan depresi dengan tekanan orang-orang terdekat, takut jika gagal berkompetisi untuk kedua kalinya. Dia takut membuat malu sekolah dan nama baik Papanya.

Setelah Detektif Lenan menyelidiki alasan lain terkait hobi renang Danu kepada teman-teman sekelasnya dan mengintrogasi mereka semua, tidak ada yang aneh, teman-temannya berkata jika sejak menjadi siswa baru Danu bahkan sudah terdaftar dalam klub renang karena pemilik Yayasan adalah Papanya sendiri. Jadi Danu bebas memilih berlatih kapan saja.

Tidak ada yang mempermasalahkan tentang itu, termasuk anggota klub renang yang sangat menyukai kemampuan Danu karena setiap hari berkembang pesat, sportif dalam lawan, cukup berprestasi memenangkan kompetisi renang dibeberapa ajang pertandingan dan bahkan sesekali Danu menjadi pelatih anggota pemula yang tertarik dengan olahraga renang.

Namun, satu hal ini membuat Detektif Lenan berpikir cukup lama untuk menyakinkan argumennya jika benar. Sebab, cara pelaku bertindak terbaca rapi, tetapi tidak masuk akal. Kasus bunuh diri ini sudah terbukti pembunuhan disaat mayat Danu di autopsi, hal ganjal ditemukan banyak luka lebam di seluruh tubuh Danu dan terdapat tiga tusukan di area perut.

Pertanyaannya, mengapa Pelaku membuat seolah-olah korban bunuh diri, dengan cara menggantungkannya. Padahal, polisi akan tau jika itu pembunuhan.

Hal tersebut menjadi pertanyaan besar, untuk apa pelaku membuat seolah-olah Danu bunuh diri padahal jelas akan ketahuan cepat ini pembunuhan. Seharusnya, pelaku tidak perlu menyiksa korban terlebih dahulu, bisa membuat dia mati pelan-pelan dengan cara lain, tetapi cara pelaku ini cukup membingungkan bagi Detektif Lenan. Dia merasa ada sesutau yang tertinggal, atau pesan kematian yang disampaikan oleh korban.

Apalagi terkait dengan surat yang ditinggalkan. Surat yang tertulis jika Danu depresi, tetapi dia disiksa. Depresi dibagian mana Detektif Lenan tertawa remeh memikirkan cara pelaku bodoh ini. Kebodohan macam apa sehingga membuat Detektif Lenan ikut terkecoh.

"Kamu melakukan kesalahan besar, tidak seharusnya meninggalkan jejak yang menjerumuskan kamu adalah pelakunya," lirih Detektif Lenan sambil tertawa kecut menatap surat terakhir Danu di dalam kantong bening bersekat tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang