12. SURAT ANCAMAN ‼️

3.1K 333 57
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya pren dan teori kalian untuk chapter ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya pren dan teori kalian untuk chapter ini.

SELAMAT MEMBACA

"Setiap chapter meninggalkan clue." (Author)

*

*

*

"Setiap kali kamu berbohong, itu akan membawa kami selangkah lebih maju untuk mengucapkan selamat tinggal. Bukan. Bukan selamat tinggal, tetapi selamat untuk bertarung melawan kebohongan."

_TRIGON

®®® 

Reno menggigit jari-jemarinya dengan wajah cemas sambil mondar-mandir di depan Rafka dan Damar yang terdiam dengan wajah kecut, ujung mata mereka memicingkan tatapan kecurigaan mengingat kejadian di ruang klub renang tadi. Apalagi, secara tidak sengaja mereka menemukan surat ancaman yang bisa mereka tebak diberikan kepada Mahesa, yang membuat anggota klub renang itu ketakutan setengah mati.

"Ini pesan ancaman!" timpal Reno cepat, dia tidak sabaran untuk membuka suara sejak mereka kembali dari ruang klub renang dan sekarang berada di kamar Asrama.

Damar yang duduk di kursi meja belajar sambil memusatkan tatapannya ke arah retetan kata di surat ancaman tersebut sedikit berpikir keras apa makna dari surat pelaku ini.

'Bukti saksi video pembunuhan. Bunuh diri atau dibunuh?'

Kini, Damar memutar kepala ke belakang, menatap Rafka yang duduk di atas nakas sambil memijit keningnya. Setelah mereka menemukan kertas yang diremas-remas itu serta Mahesa yang telah diamankan oleh anggota OSIS, sisanya banyak video Mahesa tersebar disaat menyebut 'pembunuh' pada kejadian tadi.

"Benar, berarti pelakunya sudah tau jika video aksinya terekam oleh saksi dan dia mengirim pesan ancaman tersebut kepada Mahesa," imbuh Damar, beralih menatap ke arah Reno yang berdiri di depan pintu balkon sambil menggigit jarinya.

"Berarti Mahesa saksinya?" tanya Reno cepat dengan wajah tegang, berdiri tegap dengan kedua tangan menopang di pinggang

"Kita akan memastikannya sesudah Mahesa tenang," jawab Damar lagi, berusaha memberikan solusi terbaik agar kedua sahabatnya tetap tenang.

"Anjir, bulu kuduk gue akhir-akhir ini sering meremang jika mengingat kasus Danu," beo Reno sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Gak menutup kemungkinan jika memang benar itu surat dari pelaku, bagaimana cara dia bisa tau kalau Mahesa lah saksi yang sudah merekam aksi pembunuhannya?" tanya Rafka, cowok bermata tajam itu tampak kelelahan dengan bawah matanya menghitam akibat tidak tidur beberapa hari lalu, berpikir cara untuk menemukan saksi tersebut.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang