00. PROLOG ‼️

13.3K 1.3K 271
                                    

"Antagonis tidak akan datang jika protagonis tidak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Antagonis tidak akan datang jika protagonis tidak ada."

-Dangerous School-

®®®

DISCLAIMER!

Setiap adegan tidak untuk ditiru. Cerita ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, benda tajam, bunuh diri, makian/kata kasar, konsumsi minuman keras, rokok, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

SEMOGA SUKA YA, PREN. VOTE DULU DAN SPAM KOMENTAR CHAPTER INI.

Saran untuk perbaikan juga sangat di butuhkan. Jangan segan jika menemukan kesalahan, tinggalkan jejak. ☝🏻🐨

TERIMA KASIH.

*

*

*

Hawa mencekam menyelimuti sekitar lingkungan yang pengap dan sunyi ini. Hanya terdengar napas yang terengah-engah karena ketakutan. Danu berlari sekuat tenaga ke arah belakang sekolah dengan kaki terseok-seok. Kedua bola matanya menyusuri ke belakang, memastikan tidak ada seseorang yang mengejarnya. Saat ini, yang ada di pikirannya yaitu lari sejauh mungkin dari sosok yang mengintainya.

Di depan, dia melihat sebuah bangunan yang tidak terpakai, segera dia menuju ke sana sambil mengibaskan rerumputan panjang yang menghalangi jalannya.

Sekarang, Danu bersembunyi dibalik tembok belakang sekolah, tepatnya di gudang yang sudah tidak terpakai lagi. Karena kakinya yang terkilir membuatnya tidak sanggup berjalan.

Langit sudah mulai menggelap, bahkan jalanan sudah tidak tampak dengan jelas. Hanya penerang dari cahaya bulan yang bersinar di gudang tersebut.

Keringat dingin sudah bercucuran, beserta jantung yang mulai panas karena ketakutan. Perlahan, dia merebahkan tubuh sambil bersender di sisi pintu gudang dan saat itu juga rasa sakit menjalar di sekitar tubuhnya. Sedari tadi, tangan kanannya tidak lepas dari perutnya dan saat dia mengangkat telapak, darah kental terlihat di sana.

Dengan perasaan takut, Danu memejamkan kedua bola matanya merasakan sakit akibat di pukuli berkali-kali dan bahkan terakhir perutnya nyaris robek terkena sayatan pisau. Baju renang model kemeja berwarna biru campuran putih itu sudah tampak kotor dengan darah segarnya. Kini, dia menatap kaki kanannya yang juga terluka karena terkilir akibat di kejar-kejar oleh pelaku.

"Gak, kalau gue mati sia-sia begini tidak ada yang akan tau apa yang sebenarnya terjadi," ujar Danu pelan sambil mengintip keluar untuk memastikan keadaan aman. Kedua matanya terpejam merasakan sakit di kakinya.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang