Chapter 29

2.2K 240 43
                                    

Selamat malam para jomblo"er 😂😂😂

Typo bertebaran ya 🙏 dan selamat membaca 😘




Yibo sedang berada di ruangan bagian ke mahasiswaan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyelesaikan proses administrasi terkait pertukaran mahasiswa ke Jerman. Berkas-berkas untuk dibawa ke universitas di Jerman pun telah selesai disiapkan oleh bagian akademik.

Selesai mengurus berkas-berkas, Yibo langsung pulang ke asrama karena ia tak ingin lama-lama meninggalkan bayi kesayangan nya yang sedang sakit dan entah kenapa kali ini sakit yang diderita Sean sangat berbeda. Mungkin efek kelelahan ketika melakukan praktek kerja di luar kota waktu itu.

Yibo masuk ke dalam kamar, mencari keberadaan Sean. Di cari nya Sean ke dapur dan ke dalam kamar mandi namun ternyata Sean tidak berada di kamar saat itu. Ia merogoh ponselnya mencoba menghubungi Sean. Ketika Yibo mendial nomornya dan panggilan sudah tersambung ternyata suara ponsel Sean terdengar di dalam kamar tepatnya di atas kasur.

"Kenapa Baby ku tidak membawa ponselnya, kemana dia pergi ?" Ucapnya sambil terus memikirkan kira-kira kemana Sean pergi dengan keadaan payah seperti itu.

Yibo mencoba mencari nya keluar kamar. Tapi belum sempat keluar ,Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat Sean memasuki kamar dengan membawa kantung belanja.

"Baby darimana saja, aku mencari mu" Yibo meraih kantung belanja yang dipegang Sean lalu menaruhnya di atas meja tamu.

"Aku hanya membeli beberapa cemilan saja. Sepertinya aku ingin memakan makanan yang gurih" Yibo merasa aneh dengan perubahan sikap Sean, tidak biasanya Sean makan makanan yang seperti dibelinya sekarang.

"Baby. Bagaimana apa perutmu masih sakit dan mual?"

"Umm. Masih malah tadi ketika didalam supermarket perutku rasanya seperti diaduk-aduk dan aku memuntahkan sarapan pagi ku disana" Yibo membuka matanya lebar mendengar baby kesanyangan nya kepayahan sendirian.

"Kenapa tidak menungguku, kalau memang kau ingin pergi kan bisa ajak aku untuk menemanimu" Yibo menarik tubuh Sean kedalam pelukannya. "Yasudah sekarang kau ingin makan apa? Ah tapi sebaiknya kau harus minum obat lambungmu dulu sebelum makan"

"Yibo aku ke kamar mandi dulu ya" Sean pun beranjak dari sofa menuju ke kamar mandi. Baru saja pintu kamar mandi terbuka Sean langsung mengeluarkan suara mualnya lagi. "Hoek.. Hoek.. " Sean menutup hidungnya mencium aroma pewangi kamar mandi.

"Yibooo " panggilnya manja.

Sean langsung menghambur kedalam pelukan Yibo yang masih duduk di sofa. "Kamar mandinya bau" Rajuk Sean manja.

"Eh.. tidak mungkin bau, aku baru saja memasang pewangi di dalam kamar mandi dan aku rasa wanginya enak seperti biasanya" Yibo semakin heran dengan tingkah Sean.

"Ini cemilanmu aku buka satu ya, aku ingin mencobanya" Yibo membuka salah satu makanan ringan yang biasanya dimakan oleh anak-anak "Hemm.. enak juga. Ini cobalah baby" Yibo menyodorkan bungkus makanan pada Sean.

"Tidak mau" Tolak Sean sambil menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

"Eh.. kenapa tidak mau, yasudah aku habiskan ya" Yibo mulai memakan kepingan keripik berasa ayam barbeque kedalam mulutnya. Tanpa diduga Sean langsung melahap bibir Yibo memaksa lidah nya masuk kedalam mulut Yibo lalu mengambil kunyahan keripiknya kedalam mulutnya sendiri. Yibo tak mampu melakukan apa-apa hanya membiarkan Sean melakukan apapun yang diinginkannya.

"Baby.. jorok sekali sih itu kan bekas aku" Yibo memandangi Sean yang masih mengunyah keripik yang masih kasar bekas dari mulutnya lalu menelannya dengan nikmat.

Love Doesn't Need Reason (Yizhan Version )ENDWhere stories live. Discover now