Chapter 31

2.4K 222 43
                                    

Selamat Siang Jombloh"er 😂😂😂😂

Selamat membaca.










Di chapter ini mengandung konten 21++ bagi yang baca harap sabar menghadapi ke mesuman aku walaupun sebenarnya biasa aja sih 🤭
Maapin juga kalau ada typo...



Hampir empat bulan usia kandungan Sean. Sikap manja dan anehnya mulai bertambah. Sean mulai mengidam meminta Yibo untuk menyanyikan lagu untuk dirinya jika akan tidur. Sean Sama sekali tidak mau menyentuh peralatan memasak, walaupun hanya sekedar memasak air atau membuat jus.

Kebiasaan barunya sekarang adalah mencium bibir suaminya kapanpun dan dimanapun. Bahkan Sean tak malu jika sedang berada di luar dengan Yibo, dirinya dengan santai mengendus leher atau dada Yibo . Lagi-lagi Yibo tidak merasa keberatan dengan ngidam yang dialami Sean.

"Yibo aku mau muntah" Tiba-tiba saja Sean menutup mulutnya ketika mencium aroma parfum dari seseorang yang baru mereka lewati.

"Kita ke toilet ayo" Yibo menggenggam tangan Sean untuk menuju ke toilet. Namun Sean menggelengkan kepala. "Aku mau cium boleh?" Tanya Sean pelan karena takut jika Yibo menolaknya. Karena mereka sekarang sedang ada di pusat perbelanjaan.

Yibo tak pernah menolak apapun keinginan belahan jiwanya. Yibo mengarahkan dirinya dan Sean  ke bagian tempat yang jarang dilalui orang-orang, kemudian langsung menyamankan pelukannya pada Sean lalu mengecup bibir Sean pelan yang kemudian disertai hisapan di bibir Sean lembut.

"Sudah?" Yibo menatap manik sendu Sean. Sean pun menganggukkan kepalanya dengan senyum manisnya yang menawan.

Yibo semakin terpesona dengan ketampanan sekaligus cantik yang dimiliki oleh Sean. Aura dalam diri Sean benar-benar memancarkan kesempurnaan nya.

"Kau tidak malu dan risih menciumku di tempat umum?" Sean menundukkan wajahnya yang sudah memerah karena malu

"Tidak baby. Aku justru sangat senang bisa memberikan apa yang kau dan baby kita butuhkan"

Yibo mengusap perut Sean yang sudah hampir membesar. Namun Sean merasakan jika sentuhan Yibo memang benar-benar sangat menenangkan baginya.
Hampir dua jam mereka mengitari pusat perbelanjaan. Hanya untuk mencari keripik tempe yang katanya sangat gurih dan enak. Entah Sean melihat makanan itu darimana, tapi bagi Yibo tidak ada yang sulit.

Hampir semua gerai toko makanan ia masuki demi mencari keripik tempe yang Sean inginkan. Tapi hasilnya mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan makanan aneh tersebut.

"Baby bagaimana ini? Sepertinya di sini makanan seperti itu tidak familiar. Aku akan minta bantuan ibu saja untuk mencarinya" Yibo tak ingin mengecewakan Sean. Jadi ia berusaha bagaimanapun caranya untuk mendapatkan makanan tersebut.

"Yibo, aku lelah" Sean sudah mulai kelelahan karena berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan.

"Sebaiknya kita istirahat di restaurant. Ayo kita kesana baby" Yibo menuntun Sean agar berjalan perlahan menuju restaurant yang ia maksud.

"Yiboo. Aku mau pizza boleh?" Lagi-lagi Sean selalu bertanya terlebih dahulu jika ia menginginkan sesuatu.

"Tentu saja" Jawab Yibo sambil menghentikan langkahnya lalu mengajak Yibo ke arah restaurant pizza.

Seorang waittress menghampiri mereka berdua, menanyakan menu yang akan dipesan. "Kau pilih sendiri ya sesuai yang diinginkan" ujar Yibo sambil terus menatap wajah sumringah Sean.

"Yibo kau mau meat lover?" Tanya Sean antusias. "Ya apa saja pilihanmu terserah" sahut Yibo.

"Yibo aku mau lemongrass boleh?"

Love Doesn't Need Reason (Yizhan Version )ENDWhere stories live. Discover now