16. Space In Between

2.4K 308 129
                                    

Yang sudah menentukan mau ngeship Da In—Jimin atau Da In—Taehyung, ayo sini ku acak lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang sudah menentukan mau ngeship Da In—Jimin atau Da In—Taehyung, ayo sini ku acak lagi. Coba dipastikan mau ngeship yang mana🙏🏻

Sesuai judul, part ini eksplisit ya⚠️ Sexual content included. Hard Mature. Semoga dikasih part ini siders jadi pada muncul. Ikutan vote. Kalau masih diem-diem ae ga ku kasih lagi nih. Canda sih, masih ada kok. Tapi awas aja kalau ga di vote. Ayo yang nagih part ini juga keluar kalian.

—•—

Masih mengenakan dress yang sama, namun menanggalkan heelsnya, Da In melangkah bertelanjang kaki menuju paviliun. Terdapat sebuah kolam pribadi disana. Airnya tidak begitu tenang, sebab ada seseorang didalam. Jungkook tengah berenang setelah mengatakan pada kakaknya ada seseorang yang ingin bertemu. Lantas Taehyung segera menuruti sementara sang adik meninggalkan Da In termangu di kamar utama.

Membenamkan kedua tungkai pada kolam, sementara tubuhnya terduduk di tepi, Da In menunggu hingga Jungkook mengarah padanya. Memperhatikan bagaimana tubuh setengah telanjang itu bergerak bebas di dalam air. Otot dipunggung terbentuk padat. Bisa dipastikan Jungkook selalu menjaga tubuhnya. Melakukan sesi work out secara rutin untuk mempertahankan bentuk otot yang solid. Indah. Da In tidak memungkiri bahwa Jungkook memiliki daya tarik tersendiri.

"Kau bisa terserang flu jika berenang di malam hari," ucap Da In setelah Jungkook muncul kepermukaan. Memperlihatkan sebagian tubuh terbuka yang memanjakan pandangan. Mendekatkan diri ke tepi, Jungkook melipat kedua tangan tepat di sebelah tubuh Da In. Mengibaskan rambut yang membuat Da In memekik sesaat karena bajunya menjadi basah.

"Is that your love language? Cute." Sahut Jungkook sukses membuat Da In mengerutkan kening. Sungguh, meski Taehyung sering menunjukkan bahwa dirinya berbahaya untuk didekati, bagi Da In Jungkook kerap serupa sebuah ancaman. Bisa jadi lebih berbahaya. Sebuah bom waktu. Da In perlu antisipasi tinggi jika berada di dekat Jungkook. Mereka layaknya cermin. Sama-sama cerdik dalam menyimpan rahasia. Unggul dalam melantaskan muslihat. Sebab itu Da In menjadi mawas diri. Waspada bila mana Jungkook adalah kunci kehancurannya.

Disisi lain, ada hal yang membuat Da In merasa percaya pada Jungkook. Masih tetap pada rencana awal, jika Taehyung tidak mampu menyelamatkannya, maka Jungkook adalah pilihan terakhir. Da In cukup yakin Jungkook juga bisa membantunya keluar dari masalah ini. Meski harus mengacaukan hidupnya di awal. Sebab Da In juga yakin Jungkook selicik itu. Memanfaatkan kesakitan untuk selanjutnya dibalas dengan kesembuhan.

"I don't do love." Vokal Da In memecah keheningan. Netranya menatap kaki yang berayun di dalam air. Tidak lagi memberi atensi pada tubuh Jungkook yang selalu berhasil mendistraksi fokus.

"Karena Jimin? Ku tebak dia cinta pertamamu." Sahut Jungkook sekenanya. Asal. Meski jawabannya benar, namun sengaja melontar pernyataan yang pada akhirnya sukses membuat Da In memberi atensi penuh padanya.

Dangerous ChoiceWhere stories live. Discover now