Part 4👑

13.9K 1.7K 62
                                    

Naveen membawa Zeon ke kamarnya, remaja 14 tahun itu membantu Zeon untuk berbaring di tempat tidurnya. Zeon hanya menatap Naveen dalam diam, dia tidak percaya jika anak yang dia urus selama ini begitu menyayanginya. Zeon pikir Naveen akan bersikap seperti anak-anak bangsawan diluar sana yang begitu angkuh dan sombong, tapi ternyata tidak. Naveen memiliki hati yang sangat baik.

"Aku akan panggilkan dokter. "

Zeon mengernyit bingung. "D-dokter? " tanyanya.

Naveen terserentak kaget, dia lupa jika dunia ini berbeda dengan Bumi.

"M-maksudku, Healer. Ya Healer. "

"Hampir keceplosan, astaga untung saja aku bisa mengerem mulutku ini. " batin Naveen.

Zeon mengangguk kecil, dia langsung bangun saat melihat luka di leher dan punggung Naveen.

"Yang mulia, leher anda kenapa? "

Naveen terkejut dan langsung menyentuh lehernya, dia lupa jika luka yang di buat Kaisar jelek itu belum di obati.

"Ini hanya luka kecil, tadi aku terjatuh hehe. " ucapnya.

Zeon menatap menyelidik kearah Naveen dan Naveen hanya berdehem pelan sambil menoleh kearah lain.

Tok tok tok

"Ah, ku rasa Healer sudah datang. " ucap Naveen kemudian membuka pintu. Naveen terkejut setengah mati saat melihat Kaisar dan kedua pangeran minus pangeran Devran berdiri angkuh di depan kamarnya bersama dengan Healer di belakang mereka.

"Apa kau hanya akan berdiri, dimana sopan santunmu pangeran. " ucap pangeran Tristan.

Naveen memutar bola matanya malas kemudian menyuruh mereka masuk dengan terpaksa. Dia sama sekali tidak membungkuk, karena itu sama saja merendahkan dirinya sendiri.

"Nah tuan Healer tolong obati Zeon. "

Healer yang bernama Terashen itu meneguk salivanya berat saat merasakan aura membunuh dari Kaisar dan kedua pangeran.

"Seorang Zelosville tidak pernah meminta tolong. Ingat itu. " kata pangeran Tristan.

Naveen menatap sinis kearah pangeran Tristan, entah kenapa saudaranya yang satu ini begitu menyebalkan.

"Aku berbicara dengan Healer Shen bukan denganmu jelek. "

Pangeran Tristan membulatkan kedua matanya saat mendengar hinaan dari Naveen, sedangkan Zeon dan beberapa Healer yang lain menahan tawa mereka.

"Kau! "

"Tris jangan buat masalah. " ucap Damian.

Tristan berdecih dan membuang muka, sedangkan Healer Terashen langsung mengobati luka-luka Zeon.
Naveen terkejut setengah mati saat melihat aura hijau yang keluar dari telapak tangan Healer Terashen, dan tak lama kemudian luka-luka Zeon menghilang seolah tidak pernah terluka sama sekali.

"Woaaa... Bagaimana kau bisa melakukan itu? " tanya Naveen tidak tahu situasi.

Healer Terashen hanya tersenyum kecil melihat reaksi Naveen. Kaisar Drilan memperhatikan Naveen kemudian mendekat pelan-pelan, tanpa sepengetahuan Naveen. Kaisar Drilan mencoba mengobati luka di leher dan punggung Naveen. Sedangkan kedua pangeran dan beberapa orang disana terkejut melihat sang Kaisar yang mengobati Naveen.

Kaisar Drilan adalah orang yang begitu dingin, jadi mustahil baginya untuk peduli kepada anak-anaknya. Bahkan saat pangeran Tristan kembali dari perang dan terluka parah, Kaisar Drilan tidak mempedulikannya sama sekali. 

"Wah hebat, Healer Shen ajari aku caranya. " pinta Naveen.

Healer Terashen menatap gugup kearah Naveen, karena Kaisar Drilan menatap dingin kearahnya.

"Maaf pangeran, saya harus segera pergi. Saya permisi yang mulia. " ucapnya kemudian pergi menggunakan kekuatan teleportasi miliknya, dan hal itu mampu membuat Naveen terkejut.

"Hey tunggu! Bagaimana caranya kau melakukan teleportasi! Ck, sial dia kabur. " ucap Naveen.

Tristan tersenyum tipis melihat Naveen yang mengacak rambutnya frustasi, sedangkan seseorang yang berada di luar jendela hanya menatap datar pemandangan tersebut.

"Aku bisa mengajarimu. "

Naveen menoleh kearah Tristan.

"Cih, memangnya kau bisa melakukan hal tersebut. "

Tristan hampir saja terbawa emosi mendengar ucapan Naveen, bahkan pangeran Tristan hampir mengeluarkan element petirnya, tapi tatapan dari Kaisar dan pangeran Damian membuatnya menahan kekuatannya .

"Kau meremehkan kemampuanku. "

"Ya karena ku pikir yang kakak bisa hanya bicara. " ucap Naveen, tanpa sadar dia menyebut pangeran Tristan dengan sebutan kakak, dan hal itu membuat mereka yang berada di dalam ruangan tersebut langsung terdiam.

"Apa yang baru saja kau ucapkan? " tanya pangeran Tristan.

Naveen mengangkat sebelah alisnya.
"Apa memangnya aku bicara apa? " tanyanya.

Pangeran Tristan mendekat kearah Naveen, tatapan matanya begitu tajam seperti mata pisau. Naveen yang merasakan hawa mengerikan, langsung saja mundur.

"Kau baru sa-"

Brak

Mereka semua terkejut saat melihat jendela kamar Naveen terbuka lebar, dan dari luar sana muncul pangeran Devran dengan masih memasang wajah datarnya.

"Hei! Dasar tidak sopan. " ucap Naveen sambil menatap tajam kearah pangeran Devran yang sama sekali tidak mempedulikan ucapan dan keberadaannya.

"Raja Levarion datang. "

Kaisar Drilan yang mengerti dengan maksud dari ucapan pangeran Devran langsung saja pergi keluar, di ikuti pangeran Damian dan pangeran Devran. Sedangkan pangeran Tristan masih berada di kamar Naveen dan terus mencoba mendekat kearah Naveen.

Pangeran Tristan semakin mendekat kemudian memegang kedua bahu Naveen, tatapan matanya masih tajam. Naveen hanya menatap aneh kearah pangeran Tristan.

"Kau? "

"Hah, apa? " tanya Naveen.

Pangeran Tristan begitu dekat dengan Naveen, tapi mulutnya kelu untuk berbicara. Melihaat tatapan mata Naveen membuatnya teringat dengan Permaisuri Ariya. Pangeran Tristan menghela nafasnya dan langsung menatap datar kearah Naveen, senyuman tipis terbit di bibirnya kemudian pangeran Tristan mengacak rambut Naveen.

"Jangan buat masalah. "

Naveen mendelik kesal, dia itu anak baik. Jadi tidak mungkin membuat masalah, untuk hari ini karena dia harus menjaga Zeon.

"Aneh. " gumamnya.

Sedangkan Zeon begitu kaget saat melihat perlakuan hangat dari pangeran Tristan terhadap Naveen, karena biasanya pangeran Tristan akan sangat kasar kepada Naveen.

"Yang mulia, saya rasa beberapa hari kedepan mereka tidak akan mampu hidup jika tidak melihat anda walaupun hanya satu detik saja, begitupun juga dengan saya. " gumam Zeon yang hanya bisa dia dengar sendiri.

Tbc

Please vote dan comment 🌞🌞🌞

Prince NaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang