Part 13👑

13.3K 1.6K 134
                                    

Pagi ini saat sampai di Academy, Naveen di kejutkan dengan kabar dari pangeran Axelio. Bahwa kekaisaran Arcireus di hancurkan dan sekarang telah resmi menjadi bagian dari kekaisaran Zelosville.

Naveen dan ketiga sahabat pangeran Devran sudah resmi berteman. Kemarin saat di ruang makan Academy, ketiga pangeran tersebut meminta maaf kepada Naveen dan Naveen dengan tulus memaafkan mereka. Awalnya pangeran Devran menentang Naveen karena dengan mudahnya memaafkan, tapi Naveen tetaplah Naveen. Keputusannya tidak bisa di tentang oleh siapapun, dan sikapnya persis seperti Kaisar Drilan.

"K-kenapa kekaisaran Arcireus sampai hancur? Kakak. " desak Naveen kepada pangeran Axelio.

"Karena-"

"Jangan panggil dia kakak. " Pangeran Devran menatap tajam kearah Naveen. Naveen mengangguk cepat.

"Kenapa? " tanya Naveen.

"Bukankah Kaisar telah memberi perintah kepada semua orang untuk tidak mengganggu mu, tapi pangeran dan putri kekaisaran Arcireus telah terbukti mengganggu mu dan artinya menentang perintah Kaisar. Lalu itulah akibatnya, mereka mati. " pangeran Axelio mengucapkan itu semua dengan tenang. Seolah-olah hal yang dia ucapkan adalah hal biasa yang sudah sering terjadi.

"Ayah melakukan semua itu. " gumam Naveen.

"Hm. "

Naveen tidak tahu saja, bahwa orang di sebelahnya juga berperan penting. Pangeran Devran adalah orang yang telah menghabisi pangeran dan putri kekaisaran Arcireus sedangkan Kaisar Dylan di habisi oleh pangeran Damian. Dalam satu malam kekaisaran Arcireus sudah dapat di hancurkan.

Flashback

Malam itu di kekaisaran Arcireus tpatnya di ruang tahta. Kaisar Dylan menyambut hangat kedatangan pangeran Mahkota kekaisaran Zelosville. Namun tidak di sangka-sangka, pangeran Damian menusukkan pedang tajamnya tepat ke arah jantung Kaisar Dylan.

"Matilah. " suara dingin yang begitu menusuk itu adalah suara yang terakhir kali di dengar oleh Kaisar Dylan.

Sedangkan di ruang baca, pangeran Devran datang menggunakan kekuatan teleportasi. Senyuman mengerikan langsung terlihat di wajahnya saat melihat keberadaan dua kerabatnya yang sangat ia benci, karena sikap mereka yang terlalu angkuh.

"Ada kata-kata terakhir. " pangeran Devran tersenyum iblis, kedua taringnya terlihat mencuat tajam.

"Apa maksud anda yang mulia. " tanya pangeran Deliano.

"Maksud kakak apa. " putri Deliana tersenyum malu-malu.

Pangeran Devran terkekeh pelan, dia melemparkan dua jarum beracun ke arah jantung mereka masing-masing, dalam 30 detik mereka terjatuh dan mati.

"Itulah akibatnya jika kalian berani menyakiti adik ku. "

Istana di hancurkan, beberapa rakyat yang memberontak di habisi oleh para Ksatria yang di pimpinan oleh sir Laurin dan Duke Arches. Seluruh pejabat dan keluarganya di bantai habis. Tidak ada yang tersisa dari para pejabat bahkan sampai anak-anak mereka yang masih bayi di habisi langsung oleh para Ksatria.

Duar

Duar

Pangeran Damian tersenyum penuh arti, begitupun dengan pangeran Devran. Pakaian mereka berdua berlumuran darah, benar-benar mengerikkan. Kumpulan asap tebal terlihat di belakang tubuh mereka. Kumpulan asap itu datang dari Istana yang telah mereka hancurkan dan juga beberapa rumah pejabat Istana yang mereka bakar.

Prince NaveenWhere stories live. Discover now