Part 16👑

11.1K 1.6K 146
                                    

Seperti yang sudah di rencanakan, Naveen sekarang sudah berada di pusat kota bersama dengan Andrew dan sir Nichole. Awalnya Naveen ingin mengajak Zeon, tapi sayang sekali pelayan tidak di perbolehkan ikut. Jadi sebagai ganti dari Zeon, Kaisar Drilan mengutus sir Nichole untuk melindungi Naveen.

Naveen memandang takjub kearah pertokoan yang banyak di hiasi oleh kristal berwarna warni, bahkan beberapa pemilik toko yang melihatnya lewat segera menghampirinya dan banyak memberikan dia berbagai macam barang dan makanan. Semua penghuni kekaisaran Zelosville sudah mengenal Naveen dengan baik, karena Naveen memiliki ciri tersendiri dari keluarga kerajaan yang lainnya. Yaitu surai merahnya dan juga bola mata ungu yang terlihat jernih saat menatapnya.

"Pangeran apa anda tidak lelah? " tanya sir Nichole karena sejak tadi Naveen belum beristirahat. Padahal mereka sudah melihat-lihat selama 30 menit.

"Em.... Ya aku sedikit lelah. " jujur Navee.

Sir Nichole dan Andrew membawa Naveen ke sebuah tempat yang begitu megah, di tengah-tengahnya terdapat lingkaran beralaskan marmer putih yang begitu luas. Jika di lihat-lihat tempat yang mereka masuki seperti sebuah aula raksasa.  Naveen sedikit berjengkit kaget saat melihat keberadaan Kaisar dan ketiga pangeran di sebuah ruangan khusus, tapi kedua matanya langsung berair saat dia menyadari satu hal. Jika dia sekarang menjadi pusat perhatian seluruh bangsawan yang berada di aula.

Pikiran negatif langsung berputar-putar di kepala Naveen, jika Kaisar dan yang lainnya sengaja bersikap baik kepadanya dan membawanya ke tempat ini untuk sekedar mempermalukan dirinya.

Tubuh Naveen menegang hebat, kedua kakinya bahkan bergetar. Dia paling tidak suka saat menjadi pusat perhatian, menurutnya terlalu mengerikan. Karena dia dapat dengan jelas melihat tatapan mereka yang tidak menyukainya.

"Pangeran apa anda baik-baik saja? " tanya Andrew saat melihat Naveen yang masih terdiam setelah mereka masuk ke aula.

Naveen menunduk sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Nafasnya sedikit memburu dan jantungnya berdetak cepat, tapi kedua matanya langsung membulat saat melihat telapak tangan pucat yang mengangkat pelan dagunya.

"Ada apa? Apa ada yang menindas mu hm? " tanya orang tersebut.

Naveen bernafas lega, dia begitu senang saat melihat keberadaan pangeran Devran.

"T-tid-ak. " jawabnya sedikit terbata.

Tatapan mata pangeran Devran berubah dingin.

"Jangan berbohong. "

Naveen buru-buru menggelengkan kepalanya dan meyakinkan pangeran Devran, yang akhirnya pangeran Devran percaya dan membawanya ke tempat anggota keluarganya berada.

Naveen mengernyit bingung saat tempat duduknya di apit oleh tempat duduk Kaisar dan pangeran Mahkota. Bukannya seharusnya tempat duduknya di bagian paling akhir. 

Kaisar Drilan berdiri tegak, aura kuat menguar dari tubuhnya dan membuat orang-orang sesak, kecuali Naveen dan ketiga pangeran.

"Dia, pangeran keempat kekaisaran Zelosville. Prince Naveen Drilan Zelosville, siapapun orang yang berani melukainya akan berakhir seperti kekaisaran Arcireus. " ucap Kaisar Drilan.

Mereka semua mengangguk faham dan akhirnya Kaisar Drilan menghilangkan aura kuatnya dan duduk kembali di singga sananya.

Naveen menatap takjub kearah Kaisar Drilan, kedua matanya tampak berbinar lucu. Kaisar Drilan menyadari tatapan Naveen, kemudian menoleh. Kaisar Drilan merasa gemas dengan raut wajah Naveen.

"Kenapa? "

Naveen menggelengkan kepalanya lalu menunduk.

"Apa kau masih belum percaya kepada ayah? " tanya Kaisar Drilan sekali lagi.

Prince NaveenWhere stories live. Discover now