Part 7👑

13.5K 1.6K 80
                                    

Ketiga pangeran dan Zeon merasa terkejut dengan kehadiran pangeran Devran, sedangkan Naveen begitu takjub melihat Naga biru di depannya.

"Hormat kami yang mulia. " ucap ketiga pangeran dan juga Zeon, sedangkan Naveen. Dia hanya memandang Naga milik pangeran Devran.

Pangeran Devran yang mengerti dengan tatapan Naveen segera melompat turun dari atas Naga dan dia menyuruh Naga miliknya untuk segera pergi sehingga Naveen menghela nafas kesal. Pangeran Devran tertawa di dalam hatinya melihat raut wajah kesal Naveen.

"Apa yang kalian lakukan? " tanya pangeran Devran.

"K-kami hanya mengobrol, benarkan pangeran Naveen. " ucap pangeran Axelio.

Naveen memutar bola matanya malas kemudian mengangguk pelan. Pangeran Devran menatap datar kearah Naveen, dia tidak percaya jika mereka hanya mengobrol. Karena dia sangat mengetahui sikap ketiga sahabatnya itu, terutama Axelio yang selalu mengganggu Naveen.

"Pergilah. "

Mereka semua terdiam saat mendengar ucapan pangeran Devran. Naveen terserentak kaget saat pangeran Devran mendorongnya.

"Kau. "

"Kenapa aku? " tanya Naveen sinis, tidak terima dengan perlakuan pangeran Devran.

Pangeran Devran berdecih dan menatap datar kearah Naveen.

"Hei kau? "

"Ya yang mulia. " kata Zeon.

"Bawa pergi dia. " suruh pangeran Devran.

"Apa! Kenapa aku yang pergi, tidak. Aku tidak mau, ayo Zeon kita lanjutkan perjalanan. "

Naveen melangkah pergi tapi pangeran Devran langsung mencekal pergelangan tangannya dan menyeretnya.

"Hei! Apa yang kakak lakukan, lepaskan aku! "

Naveen memberontak, tapi kekuatan pangeran Devran jauh di atasnya sehingga dia hanya bisa pasrah, tapi Naveen langsung terserentak kaget saat pangeran Devran memanggil Naga peliharaannya itu dan menaikkannya ke atas Naga tersebut.

"Kalian pergilah. "

Mereka mengangguk dan memberi hormat sebelum, pergi. Sedangkan Naveen mengernyit bingung dengan keadaannya.

"Kita mau kemana? Apa kita akan terbang. " tanyanya.

"Hm. " jawab pangeran Devran.

Naveen memekik kegirangan sehingga pangeran Devran tersenyum tipis melihatnya. Mereka terbang begitu tinggi melewati bangunan-bangunan Istana sampai keluar dari Istana dan tiba di kota.

Di bawah sana begitu ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang, Naveen takjub melihat pasar yang begitu mewah. Dia jadi ingin turun ke bawah dan sepertinya pangeran Devran mengetahui keinginannya itu.

Pangeran Devran mendaratkan Naga miliknya di tengah-tengah kota sehingga semua orang memekik kaget, tapi mereka langsung berlutut saat melihat keberadaan pangeran Devran dan juga Naveen.

"Ayo kak! Aku ingin melihat kesana. " ucap Naveen sambil menarik tangan pangeran Devran.

"Pelan-pelan, atau kita pulang. "

Naveen menggrutu kesal dan langsung berjalan di sisi pangeran Devran. Melihat banyaknya barang-barang dan makanan aneh, Naveen merasa penasaran dan ingin mencobanya.

"Kakak apa itu? "

Pangeran Devran menoleh ke arah yang Naveen tunjukkan.

"Roh. "

Prince NaveenWhere stories live. Discover now