BAGIAN 4

16K 3.6K 839
                                    

Cahaya senja perlahan memasuki ruangan gelap itu melalui ventilasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cahaya senja perlahan memasuki ruangan gelap itu melalui ventilasi.

Waktu berjalan begitu saja. Julian tidak tahu jebakan macam apa yang telah ia masuki. Para penculik yang menculiknya tadi siang memang hanya segerombol pria bodoh haus harta yang pikirnya mudah untuk dikecoh.

Namun Julian salah besar. Perkara pria bodoh memang benar adanya. Tetapi Julian tidak tahu bahwa ada orang lain yang juga ikut campur dalam kasus ini.

Orang itu yang membawa nya menggunakan mobil beberapa jam yang lalu. Julian dipindahkan ke gedung lain yang cukup jauh bahkan saat ini tidak ada celah untuk kabur.

Setelah terlalu lama duduk, Julian akhirnya berdiri dan membuat kursi yang ia duduki juga ikut terangkat karena badannya saat ini sedang terikat.

Kakinya terasa kebas dan badannya seakan remuk semua. Sepertinya kejadian hari ini benar-benar akan membuat dirinya dan juga Randu mungkin akan kapok berurusan dengan kriminal.

Ngomong-ngomong soal Randu, Remaja itu tadinya sudah berhasil kabur sampai ke gerbang. Namun bodohnya dia malah berniat kabur melalui gerbang utama dan malah berakhir ketahuan.

Randu kembali diseret kedalam ruangan sebelumnya sedangkan Julian dibawa kabur oleh orang asing.

Julian hanya bisa berdoa agar Ayahnya cukup cerdas untuk menyelamatkan nya sebelum terjadi sesuatu yang buruk.

__

Setelah kurang lebih satu jam Julian berada didalm ruagan gelap itu, badannya seketika menegak saat mendengar ada kebisingan mendadak dariluar ruangan yang ia tempati.

Suara barang terbanting dan gencatan senjata terdengar jelas di indra pendengaran. Julian meneguk ludahnya dengan susah payah akibat rasa takut yang tiba-tiba menghampiri.

Sebenarnya tempat macam apa ini? Julian bahkan masih penasaran dengan rupa orang yang membelinya dan membawanya kesini. Orang itu benar-benar menutup wajahnya saat bertemu Julian.

Kepulan asap tipis menyelinap melalui celah pintu. Julian menaikkan alisnya saat tercium bau benda yang terbakar.

Kebakaran. Tempat ini dibakar dari luar. Beberapa orang yang terdengar bertarung itu perlahan berkurang dan tersisa suara larian yang berdesakkan.

Julian mulai khawatir. Dirinya bahkan tidak bisa keluar sama sekali.

Dengan segala tenaga yang ada, Julian memaksakan tubuhnya berdiri dengan kursi yang masih terikat dipunggung.

Julian terbatuk. Asap itu semakin lama semkin pekat. Setelah beberapa langkah tertatih menuju pintu keluar, pintu besi itu tiba-tiba terbuka dari luar dengan cara didobrak paksa.

Dari tebalnya asap disekeliling ruangan, Julian dapat melihat seorang pria berpakaian serba hitam memasuki ruangan itu sambil mengibaskan tangannya didepan wajah.

THE ATHAYA - NOMINWhere stories live. Discover now