BAGIAN 26

7.4K 1.8K 339
                                    

Disarankan baca ulang beberapa chap sebelum ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disarankan baca ulang beberapa chap sebelum ini.

-

Ditengah gelapnya langit Italia.

Malam hari menjelang pagi, Athaya dan Jonathan meninggalkan gedung kosong tempat persembunyian mereka selama beberapa jam terakhir. Alat komunikasi telah terputus sepenuhnya, membuat Bima maupun Julian tidak memiiki akses untuk berkomunikasi dengan Jeffrey ataupun Jonah.

Kedua orang ini berjalan dengan sembunyi-sembunyi di tengah gelapnya malam menuju sebuah pertokoan yang sudah tutup.

Juian dan Bima bergerak secara terpisah, memasuki sebuah toko yang gelap. Julian menyimpan pistolnya di dalam saku celana dan berjalan memasuki toko melalui pintu belakang yang ia bobol mrnggunakan belati.

Julian berjalan hati-hati agar tidak menibulkan suara.

Bagian dalam toko terllihat terang dengan beberapa senjata tersusun rapi di dalam etalase. Toko ini adalah toko yang sama dengan toko yang dikunjungi Julian dan Bima tempo hari untuk membeli senjata.

Julian berjalan ke sekeliling ruangan untuk mencari seseorang. Toko ilegal seperti ini memang umumnya menerima tamu di malam hari saat penghuni kota sudah tertidur.

Julian sedikit lengah saat memasuki ruangan yang gelap, dirinya melangkah masuk dan merasakan sesuatu yang dingin menempel di bagian keningnya.

Julian perlahan berjalan mundur keluar dari ruangan gelap itu diikuti seseorang yang juga berjalan maju, menodongkan pistol di depan kening Julian.

"Shit" Julian mengumpat dan perlahan mengangkat kedua tangannya saat dirinya terpojokkan. Punggungnya menyentuh dinding yang berarti pergerakkan Julian telah terkunci.

Seseorang yang menodongkan pistol itu adalah si pemilik toko. Ia membuka suara tanpa berniat menurunkan senjata "Jika anda kemari hanya untuk menanyakan data diri seseorang, maka jawaban saya adalah, saya tidak tahu."

Julian menyadari ini. Si pemilik toko pasti tidak bodoh unuk memprediksi kedatangan Julian.

Ingat saat penembakan helikopter tadi malam, senjata yang digunakan penembak adalah M82. Senjata yang sama dengan yang Julian lihat di toko ini sebelumnya. Bukan versi yang asli karna versi asli ternyata selama ini dipegang oleh Chandra. Dan sekarang beralih tangan menjadi milik Julian.

Senjata yang dipakai memiliki tembakkan yang sama persis dengan senjata yang ada di etalase toko ini. Julian langsung menyimpulkan bahwa si penembak mengambil senjata dari sini. Aparat militer maupun kepolisian Italia tidak ada yang memiliki senjata jenis itu. Pasti ada oknum lain dibalik penyerangan.

THE ATHAYA - NOMINWhere stories live. Discover now