BAGIAN 17

13.7K 2.8K 666
                                    

Catania, Italia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Catania, Italia.

Italia adalah negara dengan iklim yang sedang. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Catania adalah kota terbesar kedua setelah Sisilia. Menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat persinggahan dua orang yang saat ini sedang berada di dalam mobil menuju salah satu hotel di pinggir kota.

Bima Athaya dan Julian Jonathan telah tiba di Italia sejak 2 jam yang lalu menggunakan pesawat pribadi milik Athaya. Banyak drama yang harus di lalui sebelum mereka pergi menuju hotel.

Contohnya seperti Julian yang tiba-tiba merengek ingin membeli ice cream. Menarik pergelangan tangan Bima seperti anak kecil. Bahkan berlarian saat melihat ada stan warna warni yang menjual berbagai macam jenis permen dan makanan manis lain.

Beberapa bodyguard yang bertugas mengantar mereka ke tempat tujuan terpaksa harus mengikuti kedua orang itu berjalan kesana kemari bahkan ke tempat ramai seperti pasar di tengah kota.

Bima sekekali menatap Julian penuh peringatan. Tapi tatapan itu berbanding terbalik dengan dirinya yang sedari tadi hanya patuh megikuti semua keinginan remaja itu. Apapun yang ditunjuk Julian, Bima hanya mengangguk. Entah terlalu malas berdebat, atau memang dirinya yang tidak mampu menolak.

Bahkan sekarang setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Julian hanya sibuk denga cemilan barunya. Beberapa boneka besar memenuhi bagian belakang mobil.

Padahal mereka sedang dalam misi pembunuhan, lantas untuk apa membeli boneka?

--

"Polisi setempat akan mengamankan lokasi selama dua jam. Saat pesawat lain mendarat, kalian akan naik helikopter dengan kode air force one menuju pusat kota Catania. Kalian akan mendarat di samorsen house- Sebuah tempat yang berlokasi tidak terlalu jauh dari diadakannya pesta perayaan wakil presiden italia. Dari sana kalian akan menggunakan mobil dan dikawal dengan kendaraan lapis baja anti peluru. Semua kendaraan tidak akan terlihat mencolok dari luar sehingga hanya akan terlihat seperti deretan mobil biasa."

Julian memandangi pria dengan pakaian jas formal dihadapannya itu dengan tatapan tanpa berkedip. Bima dan Julian saat ini sedang berada di sebuah ruangan yang terletak di lantai paling atas dari hotel yang mereka tempati sekarang. Ruangan ini dilengkapi dengan monitor, meja rapat, dan kedap suara.

Bima dan Julian duduk bersebrangan di meja rapat. Sedangkan pria yang bertugas menjelaskan misi berdiri di depan monitor di sisi ruangan.

Misi mereka adalah melumpuhkan wakil presiden Italia dengan tujuan menghentikan kontra antara Athaya dengan pemerintah Italia.

Abraham Santino adalah Wapres Italia yang pernah berhasil menggagalkan transaksi Athaya dan Jonathan sekaligus. Wakil Presiden ini adalah orang yang mencetuskan petisi tentang larangan beberapa nama masuk ke negara Italia. Athaya dan Jonathan termasuk ke dalam daftar.

THE ATHAYA - NOMINWhere stories live. Discover now