Persahabatan

10 2 0
                                    


Bercerita tentang persahabatan Neyvi, gadis berusia 15 tahun dengan tiga kawannya. Neyvi seorang gadis keturunan Jawa dan Sunda. Teman-temannya selalu mengatakan bahwa wajahnya imut, dengan rambut lurus melewati bahu dan kulit putih bersih.

Ada juga Vina, gadis keturunan Batak berkulit sawo matang dengan perawakan yang hampir semungil Neyvi. Ia tidak seperiang Neyvi, sikapnya agak tertutup, tapi paling semangat kalau sudah bercerita tentang cowok. Ada pula si Padang berkulit hitam manis dan bertubuh agak gemuk, namanya Vanty, rambutnya tebal panjang sepinggang, ia yang paling kalem di antara mereka berempat, tapi tentu saja kalau sudah kumpul berempat, dia bisa bercerita dengan leluasa, termasuk tentang cowok.

Vanty sering menjadi korban kejahilan Neyvi karena sifat pemalunya itu. Satu lagi Hana, gadis Betawi berkulit putih dengan rambut pendek keriting. Dia tak banyak bercerita tentang cowok, hanya sesekali dia menceritakan tentang ketertarikannya pada seorang cowok. Ia lebih sering sibuk sendiri dengan nilai-nilai pelajaran, bahkan terkesan panik.

Di antara mereka berempat, memang Hana yang agak ketinggalan pelajaran, entah apa sebabnya. Padahal ia selalu rajin mengerjakan setiap tugas, tetapi tetap saja nilainya selalu dibawah rata-rata . Berbeda dengan tiga temannya yang selalu masuk peringkat 10 besar. Tapi itu tidak menghalangi persahabatan mereka.

Dan Neyvi, ia selalu jadi pendengar yang baik saat teman-temannya heboh bercerita tentang cowok. Terkadang ia pun ikut memberi saran dan pendapat.
Entah mengapa, tak sekalipun Neyvi bercerita tentang cowok. Dia selalu terkesan acuh saat berpapasan dengan cowok di sekolah mereka, meski dengan cowok seganteng Wanto maupun Bagas ia tak pernah terlihat cari perhatian atau pun bertingkah genit.

Bahkan jika cowok-cowok dari kelas lain menggodanya saat ia melewati kelas mereka, tak sekalipun ia menunjukkan perasaan suka atau setidaknya tersenyum senang seperti gadis-gadis lain. Ia hanya melirik sekilas dengan wajah datar tanpa senyum dan terus berjalan melewati gerombolan cowok-cowok tersebut yang membuat mereka semakin penasaran ingin mendekatinya. Sunar, cowok pendiam berbadan kurus tinggi di kelas mereka pernah mengirim surat cinta padanya, tapi Neyvi malah menjaga jarak dan tak mau lagi berakrab-akrab dengan cowok itu, padahal sebelumnya Neyvi sering pindah duduk kebelakang, semeja dengan Sunar, dan menggodanya dengan cerita-cerita lucu.
Hanya Neyvi yang bisa membuat cowok pendiam itu terkekeh dan ikutan berceloteh.

Vina kadang bertanya tentang cowok incaran Neyvi, tapi ia cuma memonyongkan bibir sambil tertawa lepas. Ah, Vina jadi penasaran dibuatnya. Tapi memang Vina tak melihat tanda-tanda bahwa ada cowok di sekolah ini yang ditaksirnya.
Pernah Vina, Hana dan Vanty meledeknya, "Ney, masa sih gak ada satu pun cowok disini yang masuk kriteria cowok idaman lo ?"

"Gebet dong Ney salah satunya"
"Udah kelas dua nih, Ney. Tar keburu lulus rugi loh gak ada kenangan manis di SMA"

Neyvi hanya menjawab, "Kenangan manis gue kan sama kalian," sambil sok pasang wajah unyu-unyu.

"Beda lah, Ney. Kenangan sama cowok maksudnya," kata Vina

"Alaaaaahhh.....kayak kalian ada kenangan dengan cowok sekolah kita aja. Gebetan kalian juga dari luar sekolah ini. Disini kan kita pada gak laku," sahut Neyvi sambil tertawa, disambut tawa yang lainnya.

"Sialan lo, Ney. Kita bukannya gak laku disini, tapi udah feeling mentok ama yang di luar sana," tukas Vina sambil mengedip-ngedipkan matanya dengan genit.

Tapi memang perkataan Vina ada benarnya. Mereka berempat berwajah cukup lumayan, terutama Neyvi. Hanya memang terlihat mereka berempat tidak pernah berusaha cari perhatian dengan cowok-cowok di sekolah mereka ini. Mereka asyik dengan kehebohan dan cerita masing-masing.

Adakalanya mereka ikut membicarakan gosip yang lagi hangat di sekolah seperti cinta segitiga Laras dengan Lesmana dan kak Noval, kakak kelas mereka. Ataupun gosip Ita dari kelas IPA 3 yang di gebet ketua OSIS mereka. Dan banyak lagi gosip seru yang ujung-ujungnya malah jadi bahan kelakar mereka.

Oh iya, di kelas dua ini mereka jadi terpisah kelas. Neyvi dan Vanty masuk kelas IPA 1, bersama dengan Sunar dan lima teman lainnya, Vina di IPA 2, sedangkan Hana terlempar di IPS 2 yg kelasnya jauh dari kelas IPA yang akhirnya membuat mereka sudah jarang berkumpul, palingan hanya bertemu pas kebetulan mereka sama-sama makan di kantin.

Neyvi dan Vanty masih sering ngobrol bareng karena satu kelas tapi Vanty jarang mau kalau di ajak ke kantin. Jadi hanya Neyvi dan Vina yang sering bertukar cerita karena selalu bersama saat jam istirahat.

Di antara mereka berempat, Neyvi yang paling luwes bergaul, tak hanya di kelompok mereka tapi juga bisa nimbrung ke kelompok lain. Bahkan Gita dan Diva, cewek terpintar di kelas dua yang luar biasa pendiam dan bersuara sangat pelan, bisa juga curhat tentang cowok ke Neyvi dengan catatan 'jangan cerita ke teman lain ya'. Dan tentu saja setiap yang curhat ke Neyvi selalu di simpan rapat-rapat olehnya, sehingga teman-temannya selalu mempercayakan kisah pribadi dan rahasianya kepada Neyvi.

Memang, Neyvi adalah pribadi yang periang dan menyenangkan. Ia lucu dan menggemaskan, namun saat temannya berkeluh kesah tentang masalah pribadi kepadanya, ia akan menjadi pendengar yang baik dan menenangkan serta memberi semangat sehingga mereka selalu mencari Neyvi saat ada masalah.

Di kelasnya, Neyvi termasuk dalam kategori cewek cantik dan pintar. Tapi ia tak memiliki banyak teman di kelas lain karena memang sifatnya yang agak menjaga jarak bila belum kenal dengan seseorang, terutama dengan cowok-cowok dari kelas lain.

Ia tak seperti gadis-gadis lain yang suka penasaran dengan si A atau si B dan mencoba menarik perhatian mereka. Untuk masalah perasaan, Neyvi memang sangat tertutup.

Mungkin sampai sini dulu perkenalan Neyvi dan teman temannya.



###

To be continue
Jangan lupa vote dan komen ya!

Menghapus Sisa KenanganWhere stories live. Discover now