Cinta Pertama

8 2 0
                                    


Awalnya Neyvi biasa saja dihujani salam setiap hari oleh Feriyan, tapi lama-lama hatinya terusik juga melihat kegigihannya. Terutama setelah Feriyan mengiriminya surat lewat Vina. Surat bersampul biru muda itu lumayan membuat Vina berdebar untuk pertama kalinya sejak ia menginjak usia remaja.

Feriyan mengajak berkenalan. Selama ini jika bertemu ia hanya menegur dengan nada menggoda dan bergurau yang tentu saja hanya ditanggapi oleh Neyvi dengan senyum tipis. Tapi surat itu, pertama kalinya ia mendapat surat dari seorang pria.

Waktu di SMP ada beberapa cowok juga yang jatuh hati padanya. Ada yang berani menyatakan langsung, ada yang titip salam lewat kawan sekelasnya, ada juga yang naksir diam-diam dan curhat ke teman tapi dibocorkan oleh temannya langsung kepada Neyvi. Memang aneh-aneh saja cara pendekatan mereka, tapi tak ada satupun yang mengiriminya surat.

Dan setelah Neyvi membalas surat itu, yang juga dititipkan lewat Vina, Feriyan pun semakin intens mendekati Neyvi. Selanjutnya ia tidak lagi megiriminya surat lewat Vina tapi dimasukkan ke dalam sampul buku dan diserahkan langsung kepada Neyvi, dan Neyvi pun membalas dengan cara yang sama.

Sejak itu hari-hari Neyvi terasa berbeda. Ia mulai merasa berdebar hanya dengan melewati kelas Feriyan. Ia tak bisa lagi santai menerobos kelas IPA 2 dan melewatkan waktu ngobrol dengan Vina disana. Entah lah, ia merasa nervous saja. Lagi pula Feriyan kadang ikutan duduk bersama mereka hingga membuat jantung Neyvi terasa mau lepas engsel-engselnya dan siap terjun bebas. Jadi sekarang, dan memang sejak awal mereka di kelas dua, Vina yang lebih sering mendatanginya ke kelas setiap istirahat tiba.

Vina sering berceloteh dan menceritakan rasa penasaran Feriyan terhadapnya, Neyvi hanya menyimak sambil senyum. Tapi ia tak pernah bercerita tentang isi surat-surat Feriyan meskipun Neyvi pernah bilang bagaimana cara ia dan Feriyan berkomunikasi, dan Vina juga tidak pernah menodongnya untuk bercerita.

Neyvi pun tak pernah mengatakan bagaimana tubuhnya seperti tidak lagi bertulang saat berpapasan dengan Feriyan, tidak. Neyvi menyimpannya sendiri. Ia tetap terlihat biasa saat Vina mulai menyinggung masalah Feriyan.
Namun setiap kali mendapat surat dari Feriyan, ia akan membacanya ulang di rumah dan mencerna kata demi kata dari tulisan yang lumayan berantakan itu, berbanding terbalik dengan tulisan Neyvi yang sangat rapi dan bagus.

Surat-surat Feriyan sederhana dan tidak penuh gombalan, namun begitu saja sudah membuatnya panas dingin. Ya Tuhan, begini kah rasanya jatuh cinta, batin Neyvi.

Waahhhh...... Neyvi kita sudah mulai kesenggol cinta rupanya.

Komunikasi lewat surat antara Feriyan dan Neyvi terus berlanjut, bahkan tak jarang Feriyan membelikannya coklat dan juga majalah yang berisi cerpen. Feriyan tahu Neyvi suka membaca. Bagi Neyvi, Feriyan adalah cowok paling romantis yang pernah ia temui.

Sering, sebelum pelajaran di mulai, Feriyan akan menghampirinya di depan pintu kelas Neyvi, dan mereka bercakap sebentar. Dan hal-hal kecil seperti itu yang jujur saja membuat hari-hari Neyvi seperti dihujani dengan ribuan bunga.

Feriyan telah mulai mengisi ruang kosong di hatinya, dan untuk pertama kali ia mulai mengenal apa itu cinta.
Detak jantung berpacu lebih cepat, wajah bersemu merah, dan raga yang terasa lunglai saat bertemu, bukankah itu namanya cinta, mama?

Perasan seperti ini belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Mama, apa yang harus aku lakukan ?


###

[a/n] Cieee, Neyvi udah gede udah tau cinta wkwkwk

[a/n] Cieee, Neyvi udah gede udah tau cinta wkwkwk

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Bonus fotonya Feriyan

To be continue
Jangan lupa vote dan komen ya!

Menghapus Sisa KenanganWo Geschichten leben. Entdecke jetzt