Dan Ada Dia

5 2 0
                                    


Neyvi sampai lebih awal ke sekolah. Hari ini perjalanan terasa lancar. Biasanya angkot yang menuju ke terminal bus lama datangnya, kalaupun lebih cepat, isinya sudah full hingga tak bisa memuat satu beban lagi walau hanya untuk tubuh mungilnya.

Pagi ini, baru saja ia sampai di jalan depan gang rumahnya, sebuah angkot dengan penumpang yang baru beberapa orang saja berhenti tepat di dekatnya. Kemudian bus yang menuju ke sekolahnya juga tak terlalu lama ngetem di terminal menunggu penumpang penuh, alhasil ia bisa melenggang dengan santai tanpa harus terburu-buru masuk kelas.
Ia berjalan perlahan menuju kelasnya.

Biasanya sudah ada Feriyan menunggu kedatangannya di depan kelasnya yang kemudian akan berjalan ke depan kelas Neyvi saat melihat ia berjalan di lorong menuju deretan kelas mereka, kemudian mereka akan bertukar sapa sebentar dan meninggalkan debaran-debaran kecil di hati Neyvi. Itu adalah hal manis yang selalu dilakukan Feriyan setiap paginya. Hal yang sepertinya sepele, namun membawa kesan tersendiri buat Neyvi.

Tapi pagi ini ia tidak melihat sosok Feriyan. Mungkin cowok itu belum datang. Jadi Neyvi langsung masuk ke kelasnya. Namun baru saja ia meletakkan tas di meja dan menghempaskan tubuhnya ke kursi kayu yang lumayan keras itu, tiba-tiba saja Vina sudah duduk disampingnya tanpa basa-basi.

Neyvi melirik ke bawah meja disampingnya, terlihat sebuah tas abu-abu dengan hiasan full bunga, itu menandakan kawan semejanya, Weni sudah datang. Entah kemana Weni sepagi ini, mungkin dia sedang ke kantin untuk membeli sarapan.

"Ngapain lo pagi-pagi udah nenangga?" Tanya Neyvi sambil bergurau.

Vina menatapnya dengan tatapan yang menurutnya agak sedikit creepy. Hehehe....emangnya si Vina ni sundel bolong apa. Masih belum ngomong apa-apa dia. Neyvi langsung mengerutkan kedua alisnya hingga nyaris menyatu.

"Kenapa sih lo ngeliatin gue kayak gitu ? Serem tau," kata Neyvi lagi.

"Ney.....kemaren gue dapet cerita dari Anisa," ucap Vina pelan.

"Cerita apaan ? Babi ngepet ketangkep terus digebukin massa ?" Canda Neyvi santai.

"Ah elo nih, gue serius tau!" Tukas Vina geregetan.

"Ini tentang Feriyan. Kata Anisa sejak kelas satu dia udah pacaran dengan Tita, sekarang anak IPA 3,"

Deg !!!

Jantung Neyvi serasa berhenti berdetak. Langit pun seperti bersiap-siap melompat jatuh dan menimpa Neyvi hingga amblas ke bumi.

"Tita yang mana?" Akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari mulutnya.

"Adaaa. Yang anaknya kurus, lebih tinggi dikit lah dari kita. Pakai kacamata tebal. Lo pasti pernah liat, Ney. Nanti ya istirahat kalau pas dia ada di depan kelasnya atau dia ada di kantin, gue kasih tau deh" kata Vina

"Asli dech wajah sama penampilan Tita biasa aja. Jauh banget kalo dibandingin sama lo," sambung Vina lagi.

"Ya mungkin dia baik kali makanya si Feriyan mau. Gak semua cowok mandang cewek cuma dari fisik" bela Neyvi.

"Terus kenapa mereka putus?" Tanya Neyvi penasaran.

"Mereka belum putus, Ney," kata Vina pelan.

Hahhh?!!

Neyvi tertegun untuk beberapa detik sebelum akhirnya ia berusaha bersikap biasa saja. Hatinya tergores, sakit, sakit sekali, namun ia tak ingin menunjukkan perasaannya itu, meski kepada Vina, sahabat baiknya. Untuk masalah perasaan, Neyvi memang sangat tertutup.

Vina menatap langsung ke matanya, berusaha mencari sedikit saja tanda-tanda bahwa Neyvi terluka. Tapi bola mata hitam kecoklatan milik Neyvi tak menunjukkan hal itu.

"Ah, benarkah Neyvi tak merasa kecewa ?" Pikirnya. Vina jadi merasa bersalah karena ia lah yang mengenalkan Neyvi dan Feriyan. Beberapa bulan terakhir ini Vina berani bersumpah melihat sinar bahagia di mata Neyvi tiap kali ia bercerita tentang Feriyan. Lalu binar apakah itu selain cinta ? Vina langsung menepis tanda tanya di hatinya karena Neyvi sudah mengusirnya secara halus.

"Udah sana kembali ke habitat lo, gue mau ngerjain PR, semalem ketiduran" kata Neyvi sambil tersenyum.

"Sialan lo, dikira gue binatang kali ya disuruh balik ke habitat ? Princess iniiii, princessss...!" Kata Vina sambil menepuk-nepuk dadanya jumawa.

"Ciihh... princess yang udah kena kutuk peri jahat jadi kodok burik..! Udah cepet get out, tar keburu bel masuk...!" Usir Neyvi lagi. Dan akhirnya Vina melangkah pergi kembali ke kelasnya.



###

To be continue
Jangan lupa vote dan komen ya!

Menghapus Sisa KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang