6-Perubahan Mood

27.1K 4.8K 254
                                    

Budayakan untuk VOTE sebelum baca yaa😚
Biar berkah🤗

ENJOY!🤪

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

 

Sinar matahari pagi ini begitu menghangatkan muka bumi. Kicau burung menjadi teman setia bagi indera pendengarannya. Pagi ini, perasaan Juna sedang sangat baik. Selama acara sarapan, seulas senyum tipis tak henti-hentinya bertengger indah di bibirnya. Liam yang menyadari hal itu merasa sedikit aneh.

"Jun, lo sehat?" tanyanya datar.

Juna tak menjawab, ia hanya menampilkan senyuman yang semakin lebar, membuat bola matanya sampai tak terlihat. Lantas ia beralih pada Via yang duduk di sampingnya. Terlihat anak itu tengah sibuk memotong-motong telur mata sapi dengan sendoknya.

Lantas Juna mengusap pucuk kepala peri kecilnya untuk kemudian mengambil alih makanan Via dan membantu anak itu memotong makanannya.

"Sini, biar Kakak potongin," ujarnya tanpa melepas senyum.

Liam beralih menatap adik pertamanya. Yang ditatap merasa diperhatikan, lantas Ali dan Liam akhirnya malah saling tatap-tatapan. Jika biasanya Ali hanya berkomunikasi dengan tatapan bisa langsung dimengerti oleh Juna, tapi tidak dengan Liam. Ali mendengus.

"Apa sih, Mas? Mau nanya apa?" tanyanya jengah.

Liam terhenyak lalu berucap, "Ah.. enggak. Mas cuma ngerasa ada sesuatu yang aneh sama kalian," katanya dengan mata memicing. Menyelidik kedua adik kembarnya.

"Mas yang aneh!" timpal Ali ketus.

"Mas, nanti gue pulangnya sore, ya. Mau latihan dulu." Juna buka suara setelah sebelumnya diselimuti hening.

"Ya udah. Jangan capek-capek," sahut lelaki yang paling tua.

Juna tertegun sejenak. Ada apa ini? kenapa tiba-tiba keluarganya seakan mulai memahami keinginan Juna? Tak bisa dipungkiri, Juna sangat senang saat ini.

"Mana ada latihan begitu gak capek? Mas... Mas.." entah mengapa, jiwa julid Liam sepertinya tertukar dengan Ali pagi ini. Anak itu jadi sewot melulu.

Liam mendengkus kasar sambil mendelik pada Ali. "Lo kenapa, sih? Sewot mulu sama Mas?!" seru Liam sebal.

Yang di tanya hanya mengendikan sebelah bahunya dan bersikap biasa saja. Sedangkan Juna dan Via terkekeh melihat kedua kakaknya berseteru. Lalu acara sarapan berlangsung hangat seperti biasanya.

🕊🕊🕊

"Heh? Lo kesambet apa gimana, sih?" pekik Chandra yang menyadari bahwa sedari tadi Juna terus saja tersenyum, bahkan terkadang terkekeh sendiri. Padahal sedang tak ada yang lucu. Membuatnya bergidik ngeri.

Untuk Arjuna[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang